Hasil Rapid Test di Bogor, 3 Orang Dinyatakan Positif Virus Corona

Ada empat klaster COVID-19 di Kota Hujan

Bogor, IDN Times - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengonfirmasi, tiga di antara warga Bogor yang menjalani test rapid atau tes cepat virus corona atau COVID-19, dinyatakan positif COVID-19. Dia mengatakan hingga Minggu (29/3), sudah ada 414 warga yang menjalani rapid test.

Kota Bogor mendapat jatah alat rapid test virus corona dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 800 unit. Rapid test di Kota Hujan mulai berlangsung dari Jumat (27/3) lalu dan direncanakan rampung pada pekan ini.

Rapid test yang menggunakan metode cek darah dari pembuluh vena ini dijalankan dengan dua skenario, yaitu pengambilan sampel darah di rumah sakit dan Puskesmas. Rapid test juga dilakukan secara drive thru, yang pelaksanaannya di kawasan Gor Pajajaran.

Ratusan warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), puluhan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan beberapa Orang Dalam Risiko (ODR) seperti tenaga medis dan personel keamanan yang terindikasi terpapar COVID-19, secara bergantian memasuki GOR dengan kendaraannya. Mereka menjalani tes diambil darahnya oleh tenaga medis tanpa harus turun dari kendaraannya.

Hasil Rapid Test di Bogor, 3 Orang Dinyatakan Positif Virus Corona(IDN Times/Arief Rahmat)

1. Mereka yang positif virus corona akan dites swab untuk tes ulang

Hasil Rapid Test di Bogor, 3 Orang Dinyatakan Positif Virus CoronaSimulasi penanganan pasien virus corona di RSUP dr Kariadi Semarang. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Dedie mengatakan mereka yang dinyatakan positif virus corona menggunakan rapid test akan dites ulang, melalui uji swab di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, sebelum akhirnya ditentukan langkah medis lanjutan.

Tak lupa, tracing atas temuan kasus baru ini juga akan dilakukan, guna mengetahui di mana lokasi penyebaran COVID-19, sehingga bisa memutus mata rantai pandemi virus corona.

“Terhadap mereka yang positif akan kami telusuri dari klaster mana saja, dan terkait kasus mana saja,” ucap Dedie dalam siaran pers virtual, Minggu (29/3).

Baca Juga: Bogor Siapkan Dua Skenario Lockdown Ini, dari Banyaknya Pintu Masuk

2. Terdapat empat klaster COVID-19 di Kota Bogor

Hasil Rapid Test di Bogor, 3 Orang Dinyatakan Positif Virus CoronaWali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. (IDN Times/Auriga Agustina)

Perlu diketahui, Dedie sebelumnya mengungkapkan terdapat empat klaster COVID-19 di Kota Bogor yaitu klaster Turki, GPIB, Sentul, dan Sempur.

Klaster Turki berkaitan dengan temuan kasus positif COVID-19 yang menimpa Wali Kota Bima Arya, setelah lawatannya ke Turki pada pertengahan Maret lalu. Dari klaster ini, tiga orang dinyatakan satu positif dan satu di antaranya meninggal dunia pada Jumat (26/3) lalu.

Diketahui, yang bersangkutan merupakan dokter dan pejabat di Dinas Kesehatan Bogor. Sebelumnya, almarhum memiliki riwayat kontak dengan Bima Arya, bahkan sampai terlibat menyiapkan tes swab bagi wali kota.

“Yang bersangkutan mengalami demam tinggi usai Kang Bima dinyatakan positif dan hari berikutnya dirawat di rumah sakit Senior Hospital Bogor, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dan dinyatakan positif. Dua hari terakhirnya sebelum wafat, dirawat di sana,” ucap Dedie, beberapa hari lalu.

Satu klaster lagi yang menelan korban jiwa yaitu mereka yang terlibat dalam seminar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Bogor pada 26-29 Februari lalu.

“Dari kasus ini terkonfirmasi positif sekarang termasuk yang ikut seminar di GPIB itu,” ujar Dedie.

Dua klaster lainnya, yaitu Sentul dan Sempur sudah dilakukan tracing dan pemeriksaan swab terhadap mereka yang termasuk lingkar dalam dan luar klaster tersebut.

“Klaster Sempur ada enam orang dan semuanya dinyatakan negatif. Klaster Sentul ada dua orang dan dinyatakan negatif juga,” ucap Dedie.

Baca Juga: Kontak dengan Bima Arya ASN di Kota Bogor Meninggal, Ini Kronologinya

3. Jumlah ODP dan PDP meningkat, serta satu orang meninggal dunia

Hasil Rapid Test di Bogor, 3 Orang Dinyatakan Positif Virus CoronaIlustrasi (Dok. Humas Jabar)

Merujuk data gugus tugas COVID-19 Kota Bogor, hingga Minggu (29/3) tercatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) secara akumulatif sebanyak 638 orang, dari yang sebelumnya 618 orang.

Kemudian, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 47 orang dan sembilan di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, satu hari sebelumnya, jumlah PDP sebanyak 41 orang dan delapan di antaranya meninggal.

Sementara, jumlah terkonfirmasi positif virus corona mencapai delapan orang dan dua di antaranya meninggal dunia. Diketahui, keduanya merupakan tenaga medis.

https://www.youtube.com/embed/1XNhzcvZUL4

Baca Juga: Klaster COVID-19 di Kota Bogor Berasal dari Turki hingga Seminar GPIB

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya