Kasus COVID-19 di Depok Tembus 122, Umumnya Tertular dari Jakarta

Jumlah ODP di Depok sebanyak 2.369 orang

Depok, IDN Times - Jumlah warga yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Kota Depok terus bertambah, dan kini sudah tembus 122 orang, atau bertambah 20 orang dari hari sebelumnya.

Jumlah itu setara dengan 30 persen dari total penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. Tak hanya itu, Kota Depok kini menjadi kota ketiga di Jabodetabek yang mengumumkan kasus positif di atas 100 persen, setelah Bekasi dan Jakarta.

“Peningkatan kasus konfirmasi COVID-19 menjadi 122 kasus pada Minggu 12 April 2020, dari 102 kasus di Sabtu 11 April 2020, adalah berdasarkan laporan hasil swab PCR dari PDP yang sebagian besar dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta yang baru dilaporkan hari ini, dan hasilnya positif COVID-19,” kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4).

Melihat masifnya penyebaran virus corona yang terjadi di Kota Depok, lalu di mana saja wilayah persebarannya?

1. Dua kecamatan menjadi zona merah virus corona

Kasus COVID-19 di Depok Tembus 122, Umumnya Tertular dari JakartaIlustrasi virus corona (IDN Times/Dokumen)

Dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok, dua di antaranya kecamatan dengan kasus positif hingga dua digit. Yaitu Kecamatan Cimanggis dengan 20 kasus dan Kecamatan Sukmajaya mencapai 25 kasus COVID-19.

Menurut data Crisis Center COVID-19 Depok, persebaran kasus virus corona di Cimanggis, terbanyak tersebar di Kelurahan Tugu delapan orang. Sedangkan di Sukmajaya, paling banyak tersebar di Kelurahan Abadi Jaya dengan jumlah delapan kasus.

Kasus COVID-19 di Depok Tembus 122, Umumnya Tertular dari Jakarta(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: 10 Kasus COVID-19 Meninggal di Depok, Tanda Jika Pemkot Tak Sigap?

2. Terpapar virus corona akibat transmisi lokal dan imported case

Kasus COVID-19 di Depok Tembus 122, Umumnya Tertular dari JakartaIlustrasi (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Idris menjelaskan penyebaran kasus COVID-19 di wilayahnya, kebanyakan tertular dari luar kota. Hasil tracing menunjukkan sebagian besar tertular dari Jakarta, yang notabene sebagai lokus penyebaran COVID-19 nasional, dan Jabodetabek pada khususnya.

Namun untuk sebagian kasus, ternyata ada juga yang disebabkan karena faktor lain, yakni penularan antar manusia yang terjadi dalam satu wilayah dan tertular setelah pasien melakukan perjalanan dari luar negeri.

“Kasus di Kota Depok terdiri dari imported case dan juga transmisi lokal dan jumlah klasternya cukup banyak,” kata dia.

3. Ribuan ODP, ratusan PDP, dan puluhan di antaranya meninggal dunia

Kasus COVID-19 di Depok Tembus 122, Umumnya Tertular dari JakartaIlustrasi penanganan pasien virus corona. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Perkembangan kasus COVID-19 untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga tak kalah gawatnya di Kota Depok. Hingga Minggu, terdata secara akumulatif jumlah ODP sebanyak 2.369 orang atau bertambah 35 orang dari hari sebelumnya.

Sedangkan, jumlah PDP mencapai 684 orang atau bertambah empat orang dari hari sebelumnya. Sementara pada hari yang sama, kasus kematian PDP sebanyak 31 orang. Jumlah ini lebih banyak dari kasus pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia, yaitu 15 orang.

Terhadap PDP yang meninggal dunia, Pemkot Depok kini masih menanti hasil tes swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) yang datanya hanya dikeluarkan Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan.

https://www.youtube.com/embed/aUrK9HlKpD8

Baca Juga: IDI Depok: Rapid Test dari Pemkot Hanya Buang-buang Waktu!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya