Rumah Sakit COVID-19 Pulau Galang Sudah Terisi 79,2 Persen

21 Sep 2020, 14:44 WIB

RS Darurat COVID-19 Pulau Galang (ANTARA/Evy R. Syamsir)

Jakarta, IDN Times - Kapasitas Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau semakin menipis. Sebab, dari kapasitas maksimal 360, tempat tidur rumah sakit yang dibangun saat pandemik virus corona masuk ke Indonesia itu sudah terisi 285 orang pada Senin (21/9/2020).

Artinya, kapasitas tempat tidur di RSKI Pulau Galang sudah terisi 79,2 persen dari kapasitas maksimal 360 tempat tidur. Meski jumlahnya sudah mendekati kapasitas maksimal, namun ada penurunan jumlah pasien rawat inap sebanyak tiga orang dari sehari sebelumnya.

1. Sebanyak 212 pasien terkonfirmasi positif dan 73 suspek dirawat di RSKI Pulau Galang

Ilustrasi dokter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangannya mengatakan bahwa pasien rawat inap di RSKI Pulau Galang yang terkonfirmasi positif ada sebanyak 212 orang atau bertambah satu dari data Minggu, 20 September 2020. Sedangkan pasien suspek yang dirawat sebanyak 73 orang atau berkurang empat orang dari sebelumnya.

"Pasien rawat inap (di RSKI Pulau Galang) ada 185 pria dan 100 perempuan," jelas Aris.

2. RSKI Pulau Galang diproyeksikan untuk menampung orang dari luar negeri yang pulang ke Indonesia

Ilustrasi (Dok.IDN Times/istimewa)

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, menerangkan bahwa RSKI Pulau Galang untuk menangani warga Indonesia yang pulang dari luar negeri yang jumlahnya ratusan ribu bahkan jutaan.

"Itu titik untuk karantina sebelum kembali ke daerahnya, lha kalau konteksnya di Jawa besar, gak mungkin dikirim ke sana, jika BOR (Bed Occupancy Rate) tinggi di 1 atau 2 rumah sakit, maka akan dicari rumah sakit di kawasan itu," ujarnya.

3. Dibangun di lahan bekas pengungsian

Tampak RS Corona di Pulau Galang sebelum pembangunan (ANTARA News)

Rumah sakit yang dibangun dengan anggaran Rp400 miliar ini dibangun pada saat pandemik virus corona masuk ke Indonesia dengan anggaran Rp400 miliar. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto sempat mengatakan bahwa rumah sakit itu dibangun di bekas penampungan pengungsi dari Vietnam.

"Kami mendapatkan informasi Pulau Galang bekas menampung manusia perahu pengungsi dari Vietnam zaman dahulu itu adalah aset kita yang dibangun UNHCR. Di dalamnya ada bangunan yang menampung mereka, jadi rumah sakit ini semua aset kita," ujarnya pada Rabu, 4 Maret 2020.