Lomba Artikel Hormat Bendera Menurut Islam, Begini Penjelasan BPIP

"Gak ada kaitan pembenturan agama dan nasionalisme."

Jakarta, IDN Times - Tema lomba penulisan artikel untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai kritik. BPIP memastikan tema lomba ini tidak dimaksudkan untuk membenturkan agama dan nasionalisme.

"Jadi gak ada kaitan pembenturan agama dan nasionalisme, gak ada. Jadi itu lebih kepada perspektif nilai-nilai keagamaan yang memperkuat rasa nasionalisme itu," ujar Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo saat dihubungi, Sabtu (14/8/2021).

Baca Juga: BPIP Serukan Solidaritas Kemanusiaan untuk Atasi COVID-19 

1. Benny jelaskan maksud tema penulisan artikel yang menimbulkan polemik

Lomba Artikel Hormat Bendera Menurut Islam, Begini Penjelasan BPIPLomba penulisan artikel yang diselenggaran BPIP (istimewa)

Lomba penulisan artikel menurut Benny, hanya satu dari banyak lomba yang digelar BPIP. Lomba lainnya antara lain lomba orasi, lomba film pendek, meme, dan sebagainya.

Dia mengatakan lomba penulisan artikel dengan tema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam' dipilih dengan menyesuaikan konteks memperingati Hari Santri. 

"Nanti Bulan Desember, BPIP juga akan bikin lomba yang sama mengenai bagaimana nilai-nilai kristiani dalam menghormati bendera, sama temanya sama (seperti lomba penulisan artikel untuk memperingati Hari Santri 2021 ini)," ujar Benny.

"Nanti ada (lomba serupa dengan) persepsi hindu, kristen, budha, konghucu. Nah persepsi-persepsi itu untuk memperkuat nilai nasionalisme. Karena kan lomba-lomba itu meningkatkan, bagaimana anak-anak muda kita memahami, bahwa orang yang beriman itu juga mencintai bangsanya," dia menambahkan.

Baca Juga: Kritik Tema Lomba BPIP, Fadli Zon: Ini Produk Islamophobia

2. BPIP berterima kasih atas kritik dan masukan

Lomba Artikel Hormat Bendera Menurut Islam, Begini Penjelasan BPIPAntonius Benny Susetyo atau Romo Benny (Dok. Pribadi/Romo Benny)

Tema lomba penulisan artikel yang diadakan BPIP ini menuai kritik. Benny mengatakan BPIP berterima kasih atas semua kritik yang diberikan berbagai pihak.

"Iya BPIP juga mengucapkan terima kasih banyak atas masukan, kritik, semua itu sangat penting untuk introspeksi. Tapi sebenarnya BPIP tidak ada niat seperti itu," ucapnya.

Lalu, apakah tema lomba ini akan diganti?

Benny tidak menjelaskan secara rinci apakah pergantian tema dimungkinkan atau tidak. Dia hanya mengatakan sudah ada peserta yang mendaftar dan mengirimkan karyanya ke BPIP.

"Artinya sudah ada peserta, kita kan gak enak kan mau narik, banyak peserta yang sudah masuk artikelnya," kata Benny.

Baca Juga: Fadli Zon Koreksi Kata-Kata 'Kebhinnekaan' di Baliho Puan Maharani

3. Fadli Zon kritik lomba BPIP

Lomba Artikel Hormat Bendera Menurut Islam, Begini Penjelasan BPIPFadli Zon. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Politisi Gerindra, Fadli Zon, menanggapi tema lomba penulisan artikel BPIP, yakni 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam, dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'. Melalui akun Twitter-nya @fadlizon, dia menyebut pemikiran BPIP dangkal.

"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila. Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tdk memecah belah bangsa," tulis Fadli Zon di Twitter-nya, dilihat IDN Times, Sabtu (14/8/2021).

Fadli Zon lalu kembali mengomentari lomba penulisan artikel yang diadakan BPIP. Dia mengatakan BPIP membenturkan agama dengan nasionalisme. Politisi Gerindra lalu kembali mengatakan agar tema lomba itu diganti.

"Jelas sekali ⁦@BPIPRI membenturkan Islam dan nasionalisme dg mengangkat tema hormat bendera n lagu Indonesia Raya. Sy tetap sarankan ubah tema itu. Memecah belah bangsa!" cuit Fadli Zon.

Baca Juga: Tanggapi Sindiran Megawati, Fadli Zon: Urang Minang Tak Pernah Berubah

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya