Pintu Masuk RI Diperketat buat Cegah Varian Lambda, Mu dan C.1.2
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah memperketat pintu masuk Indonesia. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19, seperti Lambda, Mu dan C.1.2
Selain itu, Budi mengatakan proses karantina warga negara Indonesia maupun WNA yang masuk ke Indonesia juga harus didisiplinkan dan diperketat.
"Kita bisa lihat masuknya varian baru, kalau ini kalau tidak terjaga dengan baik di awal, akan bisa menyebar dengan sangat cepat dan menguasai landscape dari varian-varian yang ada," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021).
1. Pemerintah amati tiga varian baru untuk antisipasi
Budi mengatakan pemerintah sedang mengantisipasi tiga varian baru COVID-19. Pemerintah pun melakukan pengamatan dari dekat tiga varian tersebut.
"Sebagai antisipasi, kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat. Pertama adalah varian Lambda, kedua varian Mu, dan yang ketiga adalah varian C.1.2," kata Budi
Baca Juga: Varian Corona C.12 dan Mu Bisa Turunkan Efikasi Vaksin, Ganas Mana?
2. Varian Lambda dan Mu disebut sudah menyebar ke puluhan negara
Editor’s picks
Budi menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan varian Delta dan Mu ke dalam kategori variant of interest. Dia mengatakan kedua varian virus corona ini ditemukan di Amerika Selatan.
Penelitian tentang varian Lambda dan Mu menurutnya masih dilakukan. Berdasarkan analisa dari jurnal-jurnal, Budi mengatakan varian Lambda dan Mu memiliki kemampuan untuk menurunkan efektivitas dari vaksin COVID-19.
"Lambda ini sudah ada di 42 negara, Mu ini lebih cepat ada di 49 negara," ujarnya
3. Budi sebut C.1.2 dikhawatirkan para ilmuwan
Budi mengatakan varian C.1.2 adalah mutasi COVID-19 paling baru. Varian ini, kata dia, sangat dikhawatirkan ilmuwan.
"Sedangkan varian yang paling baru yaitu varian C.1.2, ini keluar di Afrika Selatan. Kenapa banyak ilmuwan sangat khawatir dengan varian ini? Karena varian ini mutasinya banyak sekali. Sama seperti yang lainnya, mereka dilihat bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ucap Budi.
Baca Juga: Satgas: Varian Baru COVID-19 Berpotensi Turunkan Efikasi Vaksin