Sambut Idul Fitri dengan Amalkan Doa di Akhir Ramadan

30 Mar 2025, 05:00 WIB

IDN Times/Debbie Sutrisno

Jakarta, IDN Times – Bulan suci Ramadan semakin mendekati akhir. Kini, umat muslim di seluruh dunia tengah sibuk mempersiapkan datangnya Idul Fitri, atau yang selama ini dikenal dengan hari kemenangan.

Di tengah semarak persiapan Idul Fitri, kita sebaiknya tidak serta-merta mengabaikan keistimewaan akhir Ramadan. Apalagi, lailatul qadar yang penuh kemuliaan letaknya di sepuluh hari terakhir Ramadan. Untuk itu, alangkah baiknya bila hari-hari akhir Ramadan diisi dengan ibadah dan berdoa.

Meningkatkan ibadah dan memanjatkan doa di akhir Ramadan merupakan cara manusia untuk memohon kesucian bulan Ramadan, meminta agar ibadah puasanya diterima, menunjukkan rasa syukur dan berharap dapat bertemu Ramadan tahun depan.

1. Bacaan doa akhir Ramadan sesuai ajaran Rasulullah

Ilustrasi warga Kota Bogor beribadah. (IDN Times/Rubiakto)

Dilansir dari islami.co, membaca doa di akhir Ramadan termasuk sebagai ajaran Rasulullah kepada umat muslim. Salah satu doa yang diajarkan Rasul adalah doa yang berupa permohonan kepada Allah SWT agar dapat berjumpa dengan Ramadan selanjutnya.

Dalam riwayat Jabir bin Abdullah al-Anshari dikatakan bahwa Rasulullah SAW mengingatkan kepadanya untuk membaca doa ini di akhir Ramadhan:

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي‏ مَرْحُوماً وَ لَا تَجْعَلْنِي مَحْرُوماً
Allahumma la taj’al akhiral ‘ahdi min shiyamina iyyahu, fain ja’altahu faj’alni marhuma, wa taj’alni mahruma
Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan terakhir untuk kami berpuasa. Jika pun Engkau mentakdirkan ini Ramadhan terakhir, jadikanlah aku orang yang mendapat rahmat-Mu, jangan Engkau jadikan aku orang yang malang”

2. Doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah

IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain doa di atas, Rasulullah juga secara khusus mengajarkan bacaan doa untuk Aisyah agar dibaca di akhir Ramadan. Doa ini termasuk cara manusia untuk memohon ampunan dari Allah SWT, sebagai berikut:

أَللّهمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَريْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عنّا
Allahumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa’fu anna
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf dan Maha Mulia, serta mencintai maaf, maka maafkanlah kami.”

3. Keutamaan bulan Ramadan dan beribadah di dalamnya

IDN Times/Debbie Sutrisno

Dilansir dari islam.nu.or.id, ada beberapa hadits yang menjelaskan betapa istimewanya bulan Ramadan serta ibadah-ibadah yang dilakukan selama Ramadan.

Keistimewaan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah tercantum dalam hadits riwayat sebagai berikut:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya, “Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad)

Selain doa di akhir Ramadan, sesungguhnya memanjatkan doa di setiap bulan Ramadan memiliki keistimewaannya sendiri, sebagaimana tercantum dalam hadits riwayat berikut:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artiya, “Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya.” (HR Baihaqi)