Jakarta, IDN Times - Kepergian Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggalkan duka cita mendalam. Semua merasa kehilangan, tak terkecuali Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Melalui akun Instagramnya, @retno_marsudi, Retno menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Sutopo, yang semasa hidup akrab disapa Pak Topo.
"Innallillahi wa innallillahi rojiun. Sugeng "kondur" Pak Topo...Doa kami menyertai penjenengan "kondur" menghadap Sang Khalik. Duka cita yang dalam juga saya sampaikan langsung kepada istri Almarhum, Ibu Retno Sutopo... pagi hari ini (7/7)," tulis Menlu Retno, Minggu (7/7).
Retno Marsudi mengenang Pak Topo sebagai orang yang banyak berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dalam penanganan bencana.
"Pak Topo (Sutopo Purwo Nugroho) dan saya pernah satu panggung... menerima penghargaan ”Special Award for Humanitarian Diplomacy Leader”, 18 Desember 2018," tulis Retno.
Untuk mengenang Sutopo, Retno mengutip satu pesan bijak dari almarhum.
"Allow me to quote one of Pak Topo’s wise message...
'Life isn’t determine by how long we live, but how useful we are to other people'. Selamat jalan Pak Topo...Figur yg penuh dedikasi itu sudah mendahului kita..," ucap Retno.
Sutopo menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, pukul 02.20 (01.20 WIB) di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, saat tengah menjalani perawatan terkait penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Guangzhou telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait di Tiongkok, seperti pimpinan rumah sakit, Bea Cukai, dan pimpinan kantor perwakilan Garuda Indonesia untuk memastikan agar jenazah Sutopo dapat dipulangkan ke Tanah Air secepatnya.