Hingga 7 April, BMKG Imbau Masyarakat NTT Waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tetap waspada. Sampai tanggal 7 April, sebagian wilayah di NTT akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Secara umum, mulai hari ini sampai diprediksi tanggal 7 April, ini kita lihat ada beberapa kecamatan, sebagian besar mengalami hujan, dari hujan sedang hingga lebat, mulai pagi, siang, malam, ataupun dini hari. Bahkan ini sebagian besar hujan lebat," ujar Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).
Baca Juga: Kemensos Berikan Santunan Rp15 Juta Korban Meninggal di NTT
1. Selepas tanggal 7, kondisi cuaca diprediksi membaik
Dwikorita mengungkapkan, selepas tanggal 7 April, cuaca baru diprediksi akan membaik. Hal itu mengingat pergerakan Siklon Seroja yang makin mengarah ke arah barat daya, sehingga berdampak pada menurunnya curah hujan di wilayah NTT.
"Artinya sampai tanggal 7 April, diwaspadai kondisi hujan lebat, begitu tanggal 7 siang, semakin sore, siklon semakin menjauh, hujannya semakin ringan. Diharapkan tanggal 8 udaranya makin tenang dan melemah," ujar Dwikorita.
2. BMKG sudah prediksi Siklon Seroja sejak 2 April
Editor’s picks
Dwikorita mengungkapkan, BMKG sudah memprediksi adanya potensi siklon di wilayah NTT sejak 2 April. Saat itu, bibit siklon sudah terbentuk di wilayah tersebut. Dari bibit tersebut, terjadilah aliran angin yang bersifat siklonik, buah dari tekanan rendah di daerah tersebut, diliputi oleh suhu udara yang dingin.
"Terjadilah aliran angin, karena sifatnya siklonik yaitu ada pusat kemudian dikelilingi oleh suhu udara yang lebih dingin, maka terjadilah aliran massa udara atau angin yang sifatnya juga siklonik," ujar Dwikorita.
3. Sejak 2017, peristiwa siklon tropis mulai terjadi di Indonesia
Lebih lanjut, Dwikorita juga mengajak semua untuk waspada akan potensi siklon tropis macam Seroja di Indonesia. Sejatinya, siklon tropis jarang terjadi. Namun, sejak 5-10 tahun terakhir, siklon tropis makin sering muncul di wilayah Indonesia.
Bahkan, pada 2017, dalam satu minggu sempat terjadi dua kali siklon tropis di Indonesia. Hal itu menunjukkan bahwa mulai terasa dampak perubahan iklim global di Indonesia.
"Hal ini menunjukkan bahwa memang dampak perubahan iklim global itu harus benar-benar segera kita antisipasi. Jadi, untuk siklon tropis yang bibitnya tanggal 2 di wilayah itu (NTT), ia menjadi siklon tropis tanggal 5 pukul 1 dini hari," ujar Dwikorita.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Jajarannya Segera Evakuasi Korban Bencana di NTT