Angka Kematian Harian COVID-19 Tembus 107, Tertinggi Selama 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski COVID-19 varian Omicron kerap disebut lebih ringan dibandingkan Delta, tetapi tetap bisa menyebabkan kematian. Bahkan, di saat kasus harian meroket, angka kematian harian akibat COVID-19 ikut melonjak.
Dikutip dari data Satgas Penanganan COVID-19, angka kematian harian pada Sabtu (12/2/2022) menembus 107 jiwa. Ini merupakan angka kematian harian tertinggi sepanjang 2022. Dengan penambahan ini, akumulasi angka kematian sejak pandemik Maret 2020 yaitu 145.065.
Sementara, kasus harian sudah mendekati puncak kasus harian ketika Delta menerjang Indonesia. Kasus harian Delta tertinggi pada Juli 2021 menembus angka 57 ribu. Sedangkan, pada hari ini, dilaporkan ada 55.209 orang yang terinfeksi COVID-19.
Maka, akumulasi jumlah orang di Tanah Air yang sudah tertular COVID-19 mencapai 4.763.252. Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 jauh lebih banyak yang sembuh dalam 24 jam terakhir.
Pada hari ini, ada 32.570 orang yang berhasil pulih. Akumulasi jumlah orang yang berhasil sembuh dari COVID-19 mencapai 4.282.847.
Hal lain yang juga mengejutkan yakni jumlah kasus aktif. Angkanya sudah menembus 335.340.
Mengapa terjadi kenaikan angka kematian harian dalam satu pekan terakhir?
1. 745 jiwa tercatat telah meninggal sepanjang Februari 2022
Sementara, berdasarkan penghitungan IDN Times, angka kematian harian terlihat mulai ikut merangkak naik sejak 4 Februari 2022 lalu. Berdasarkan penghitungan akumulasi, hingga pertengahan Februari 2022 sudah ada 745 jiwa yang meninggal dunia.
Angka ini tergolong tinggi bagi varian yang kerap disebut hanya menimbulkan gejala ringan. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus bertambah karena puncak Omicron diprediksi bakal terjadi pada dua hingga tiga pekan mendatang.
Sementara, jumlah orang yang dites juga terlihat ikut naik seiring dengan kenaikan jumlah individu yang dinyatakan positif COVID-19. Berikut data lengkap kasus COVID-19 pada periode 1-12 Februari 2022:
1 Februari 2022
Kasus harian: +16.021
Angka kematian harian: +28
Akumulasi kasus aktif: 81.349
Jumlah orang yang dites: 235.905
2 Februari 2022
Kasus harian: +17.895
Angka kematian harian: +25
Akumulasi kasus aktif: 94.109
Jumlah orang yang dites: 226.958
3 Februari 2022
Kasus harian: +27.197
Angka kematian harian: +38
Akumulasi kasus aktif: 115.275
Jumlah orang yang dites: 307.987
4 Februari 2022
Kasus harian: +32.211
Angka kematian harian: +42
Akumulasi kasus aktif: 140.254
Jumlah orang yang dites: 312.977
5 Februari 2022
Kasus harian: +33.729
Angka kematian harian: +44
Akumulasi kasus aktif: 163.468
Jumlah orang yang dites: 306.242
6 Februari 2022
Kasus harian: +36.057
Angka kematian harian: +57
Akumulasi kasus aktif: 188.899
Jumlah orang yang dites: 265.559
7 Februari 2022
Editor’s picks
Kasus harian: +26.121
Angka kematian harian: +82
Akumulasi kasus aktif: 206.361
Jumlah orang yang dites: 180.967
8 Februari 2022
Kasus harian: +37.492
Angka kematian harian: +83
Akumulasi kasus aktif: 233.062
Jumlah orang yang dites: 284.638
9 Februari 2022
Kasus harian: +46.843
Angka kematian harian: +65
Akumulasi kasus aktif: 265.824
Jumlah orang yang dites: 245.825
10 Februari 2022
Kasus harian: +40.618
Angka kematian harian: +74
Akumulasi kasus aktif: 288.186
Jumlah orang yang dites: 238.688
11 Februari 2022
Kasus harian: +40.489
Angka kematian harian: +100
Akumulasi kasus aktif: 312.808
Jumlah orang yang dites: 226.502
12 Februari 2022
Kasus harian: +55.209
Angka kematian harian: +107
Akumulasi kasus aktif: 335.340
Jumlah orang yang dites: 321.145
Baca Juga: Luhut: Kasus COVID-19 di Bali Kini Lebih Tinggi Dibanding Puncak Delta
2. Tiga provinsi dengan angka kematian harian tertinggi Jakarta, Jateng dan Bali
Sementara, bila dilihat dari sebaran angka kematian harian di Indonesia, maka DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang pasien meninggal yang tertinggi. Dalam 24 jam dilaporkan ada 39 pasien yang wafat akibat COVID-19.
Kemudian, di bawah Jakarta, terdapat Jawa Tengah dengan jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 19 jiwa. Lalu, di bawahnya terdapat Bali dengan 14 jiwa yang meninggal.
Akumulasi pasien yang meninggal akibat COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 13.989. Sedangkan, di Jateng tercatat sudah ada 30.398 jiwa yang wafat. Lalu, disusul Bali mencatat 4.161 pasien yang meninggal akibat COVID-19.
3. Mayoritas pasien yang meninggal karena belum divaksinasi
Sementara, menurut juru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mayoritas pasien yang meninggal belum menerima vaksin COVID-19 lengkap dua dosis. Dikutip dari situs resmi Kemenkes, pada periode 21 Januari 2022 hingga 8 Februari 2022 ada 487 pasien yang meninggal akibat COVID-19.
"66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap. Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang disediakan secara gratis oleh pemerintah termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia," ungkap Nadia.
Ia menambahkan berdasarkan penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia, mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis lalu diberikan booster setengah dosis terbukti mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis vaksin penuh. Ia menjelaskan jarak waktu terbaik untuk mendapatkan booster COVID-19 minimal 6 bulan setelah menerima vaksinasi kedua.
Kemudian, bila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6 hingga 9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat. Hal, itu kata Nadia, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.
Namun, ia juga mewanti-wanti vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mengurangi dampak terburuk COVID-19. Vaksinasi perlu dilengkapi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga: [BREAKING] Kasus COVID-19 Melonjak Drastis, Luhut: Masyarakat Tak Perlu Panik