Anies Bakal Evaluasi Sistem JKN: Wajib Utamakan Keselamatan Pasien

Anies akan berikan perlindungan bagi nakes

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan berjanji bakal melakukan evaluasi sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) termasuk BPJS Kesehatan. Ia ingin sistem rujukan bagi sistem JKN lebih mudah, sehingga pasien tidak lagi perlu mengalami pengalaman 'dipingpong'. 

"Sistem rujukan harus lebih berorientasi kepada keselamatan pasien. Sekali lagi saya garis bawahi berorientasi kepada keselamatan pasien. Karena mereka yang menjadi prioritas," ujar Anies ketika berbicara secara virtual dari Sorong, Papua di hadapan nakes di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Selasa (16/1/2024). 

Ia juga menyebut bakal melakukan evaluasi besar-besaran terkait pembayaran besaran fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Selain itu, Anies juga akan melakukan sistem kapitasi untuk memperkuat layanan JKN.

Kapitasi adalah sistem pembayaran yang dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama khususnya Pelayanan Rawat Jalan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Layanan itu didasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di faskes tersebut dikalikan dengan besaran kapitasi per jiwa.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta Tak Alami Diskriminasi di Rumah Sakit

1. Anies berjanji akan turunkan impor bahan baku obat 20 persen per tahun

Anies Bakal Evaluasi Sistem JKN: Wajib Utamakan Keselamatan PasienCapres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika memberikan keterangan secara virtual di depan para nakes. (Tangkapan layar IDI Jakarta)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menjanjikan bakal menurunkan impor bahan baku obat hingga 20 persen per tahun. Selama ini, Indonesia kerap mengimpor bahan baku obat dari India atau China. 

"Jadi, harapannya setelah kita jalankan 5 tahun, kita akan bisa menggantikan bahan baku impor menjadi bahan baku obat dalam negeri selama itu bisa disegerakan," kata Anies. 

Hal lain yang menjadi perhatian Anies yaitu pengendalian penyakit dan ketahanan kesehatan. Salah satu caranya dengan memperkuat sistem surveilens nasional. Anies mengaku belajar ketika menghadapi pandemik COVID-19 dulu. 

"Jadi, data dan sistem informasi harus terintegrasi. Kedua, kita harus meningkatkan kapasitas dan kualitas laboratorium kita. Ketiga, kita harus melakukan pengayaan respons pandemik bagi nakes dan kader di lapangan. Ini kaitannya dengan tracing dan treatment," tutur dia. 

Ia berharap pelajaran penting dan mahal dari pandemik yang lalu bisa diterapkan menjadi kebijakan sehingga bisa dilakukan antisipasi seandainya kembali terjadi pandemik lainnya. 

Baca Juga: Anies Soroti Ketimpangan Akses Kesehatan: 74 Persen RS Ada di Jawa

2. Anies ingin bangun rumah sakit kelas A di tiap provinsi

Anies Bakal Evaluasi Sistem JKN: Wajib Utamakan Keselamatan PasienPemaparan Anies Baswedan ketika berada di depan asosiasi tenaga kesehatan, KOMPAK. (Tangkapan layar YouTube IDI Jakarta)

Di forum tersebut, Anies menjanjikan pembangunan rumah sakit kelas A di masing-masing provinsi. Masing-masing provinsi terdapat satu RS kelas A. Tipe A merupakan tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi atau rumah sakit pusat. 

"Sehingga penanganan kebutuhan-kebutuhan tindakan yang lebih rumit yang harus dilakukan di rumah sakit kelas A, itu bisa dilakukan. Saat ini masih banyak provinsi yang belum punya rumah sakit kelas A, seperti Kaltara, Kalteng, Papua Barat, Papua Barat Daya, Maluku Utara hingga Maluku, itu belum punya rumah sakit tipe A," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Janji lain yang ia sampaikan yaitu pembangunan rumah singgah bagi keluarga pasien di dekat rumah sakit. Saat ini yang banyak melakukan hal tersebut adalah yayasan dan LSM. 

"Mereka menyewa rumah di dekat rumah sakit supaya keluarga-keluarga mengalami (sakit), mengantar anak dan saudaranya berobat, maka di Jakarta ada tempat tinggal," ujar Anies.  

Bercermin dari yang terjadi di Jakarta, sebagian besar warga menjalani pengobatan jangka panjang di rumah sakit. "

Sebagai contoh ada yang karena kanker, penanganan yang memerlukan durasi panjang, keluarganya gak punya tempat sehingga kita membutuhkan rumah singgah," tutur dia. 

3. Anies akan gunakan prinsip meritokrasi dalam jenjang karier dokter

Anies Bakal Evaluasi Sistem JKN: Wajib Utamakan Keselamatan PasienCapres Nomor Urut 01 Anies Baswedan (tengah) bersama Panglima Mandau Adji Ahmad Ismail (kanan) dalam dialog lintas agama dan suku di Kalimantan Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Anies juga menjanjikan adanya peningkatan kesejahteraan bagi tenaga medis dan kesehatan serta kepastian jenjang kariernya. Ia akan duduk bersama dengan asosiasi dari masing-masing keahlian dan mencari jalan tengah.Tujuannya, alat ukur kinerja sesuai dengan profesinya. Anies ingin meritokrasi yang dijadikan acuan untuk jenjang karier.

"Kami ingin prinsip meritokrasi benar-benar diterapkan. Jangan sampai promosi berdasarkan koneksi. Tapi, promosi harus berdasarkan prestasi," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

https://www.youtube.com/embed/KKO_c-GBllE

Baca Juga: Kronologi Videotron Anies: Belum Sehari Dipasang, Sudah Kena Take Down

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya