Buron Selama Setahun, KPK Akhirnya Tangkap Tersangka OTT Labuhanbatu

Umar ikut membawa kabur duit barang bukti Rp500 juta

Jakarta, IDN Times - Sempat diburu selama 1 tahun dan 4 hari, tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Labuhanbatu, Sumatera Utara yakni Umar Ritonga, berhasil dibekuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditangkap oleh penyidik pada Kamis (25/7) pukul 07:00 WIB. 

"Tim mengetahui UMR (Umar Ritonga) berada di rumah dan kemudian bersama dengan bantuan Polres Labuhanbatu, tim melakukan penjemputan," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada hari ini. 

Ketika hendak ditangkap pada tahun 2018 saat operasi senyap, Umar berhasil melarikan diri dan membawa barang bukti duit Rp500 juta. Bahkan, sempat terjadi adegan kejar-kejaran antara penyidik dengan mobil yang ditumpangi oleh Umar. 

Lalu, di mana Umar ditangkap oleh penyidik institusi antirasuah? Mengingat ia diprediksi melarikan diri ke kebun sawit di area itu. 

1. Umar Ritonga ditangkap di rumahnya

Buron Selama Setahun, KPK Akhirnya Tangkap Tersangka OTT LabuhanbatuIDN Times/Sukma Shakti

Juru bicara KPK, Febri Diansyah menjelaskan, Umar ditangkap di rumahnya. Proses penyerahan tersangka itu dibantu oleh keluarga dan pihak lurah. 

"KPK menghargai sikap kooperatif tersebut," kata Febri. 

Penyidik antirasuah kemudian membawa Umar ke kantor KPK di Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Institusi antirasuah sebelumnya sudah pernah memberikan ultimatum untuk Umar hingga 21 Juli 2018 agar menyerahkan diri. Namun, ultimatum itu tak dipatuhi. 

Febri berharap penangkapan terhadap tersangka yang masuk DPO itu bisa menjadi pembelajaran bagi terduga koruptor lainnya agar bersikap kooperatif atau tidak mempersulit proses hukum. 

"Hal ini berlaku bagi mereka yang telah menjadi DPO atau posisinya saat ini sebagai tersangka," kata dia lagi. 

Baca Juga: KPK Ultimatum Tersangka Kasus Labuhanbatu Agar Menyerahkan Diri

2. Ketika kabur, Umar Ritonga turut membawa kabur barang bukti duit Rp500 juta

Buron Selama Setahun, KPK Akhirnya Tangkap Tersangka OTT Labuhanbatu(Tersangka DPO KPK Umar Ritonga) www.facebook.com/umar.ritonga.98

Ketika memberikan keterangan pers pada 20 Juli 2018, juru bicara KPK, Febri Diansyah menyebut ketika kabur, Umar turut membawa barang bukti berupa duit Rp500 juta. Tidak diketahui bagaimana nasib dari barang bukti tersebut. 

IDN Times sudah mencoba menanyakan hal itu kepada Febri, namun tak direspons. Umar merupakan orang kepercayaan Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap yang juga menjadi target dari OTT. 

Eks politikus dari PDI Perjuangan itu meminta uang senilai Rp 3 miliar kepada pihak swasta yang merupakan kontraktor. Sementara, yang baru terealisasi untuk dicairkan Rp 576 juta. Sayangnya, sebelum bisa diterima oleh Pangonal, aksi korup itu sudah keburu diendus oleh KPK.

"Sebelumnya sekitar bulan Juli lalu juga dilakukan penyerahan cek sebesar Rp 1,5 miliar, namun gak berhasil dicairkan," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang ketika memberikan keterangan pers pada tahun lalu. 

Uang suap itu, kata Saut, diduga sebagai imbal balik karena telah diberikan izin untuk mengerjakan proyek pembangunan RSUD Prapat di Kabupaten Labuhanbatu.

3. Istri Umar sempat berupaya membuang barang bukti

Buron Selama Setahun, KPK Akhirnya Tangkap Tersangka OTT Labuhanbatu(Penyidik KPK tengah menunjukan barang bukti uang suap Gubernur Kepri) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Penyidik lembaga anti rasuah juga menemukan fakta istri Umar sempat berupaya membuang barang bukti ke sungai terdekat dari atas jembatan di Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu.

"Bahkan, di rumah tersangka sempat ditemukan adanya bunker bawah tanah, tapi ditemukan dalam keadaan kosong," kata Febri.

4. Penyidik KPK sempat terlibat adegan kejar-kejaran dengan Umar

Buron Selama Setahun, KPK Akhirnya Tangkap Tersangka OTT Labuhanbatu(Ilustrasi) ANTARA FOTO

Ketika dicegat oleh penyidik KPK, Umar justru gak menyerahkan dan bersikap kooperatif. Padahal, penyidik bermaksud memperlihatkan tanda pengenal lembaga anti rasuah. Lalu, mereka ingin meminta keterangan.

Tetapi, respons yang didapat justru perlawanan. Mobil yang dikemudikan Umar terus digas dan bahkan hampir menabrak pegawai KPK. Penyidik kemudian mengejar mobil yang dikendarai Umar.

"Saat itu kondisi tengah dalam keadaan hujan dan sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil tim KPK dan UMR (Umar). UMR diduga sempat berpindah-pindah tempat. Ia sempat pergi ke lokasi kebun sawit dan daerah rawa di sekitar lokasi," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. 

Namun, penyidik memutuskan untuk gak lagi mengejar Umar. Mereka memilih untuk fokus mencari pihak lain yang perlu diamankan.

Baca Juga: Satu Tersangka Bawa Kabur Barang Bukti Uang OTT di Labuhanbatu

Topik:

Berita Terkini Lainnya