Demokrat Tolak Wacana Anies Dipasangkan dengan Mahfud, Kenapa?

NasDem justru sebut Mahfud masuk daftar cawapres

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat tidak sepakat dengan wacana memasangkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, pada Pilpres 2024.

Hal itu lantaran Mahfud dianggap merupakan bagian pemerintahan saat ini. Hal tersebut diyakini tidak sejalan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies. 

"Sederhananya Beliau itu bukan simbol perubahan, tetapi bagian dari rezim berkuasa saat ini. Beliau bukan kader partai Koalisi Perubahan dan Persatuan, dan yang pasti visinya tidak sama dengan visi Anies Baswedan dan Partai Demokrat," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Irwan Fecho, dalam keterangan tertulis dikutip pada Jumat (14/4/2023). 

Irwan menyebut kriteria cawapres untuk mendampingi Anies sudah jelas tertulis di piagam. Mahfud dianggap tidak sesuai dengan kriteria yang ada dalam piagam itu. 

Kriteria pertama, bakal cawapres harus memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Ketiga, memiliki kapasitas dalam membentu jalannya pemerintahan dengan efektif. Kriteria keempat, kata Irwan, memiliki visi yang sama dengan capres. Kelima, mampu membangun kerja sama tim sebagai dwi tunggal. 

"Tidak satu pun dari lima kriteria itu yang masuk ke Pak Mahfud. Saya yakin sekali nama Beliau tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh Pak Anies Baswedan dan Partai Demokrat," tutur dia. 

Namun, Partai NasDem justru berbeda pandangan dengan Demokrat. Mereka tak menampik Mahfud merupakan salah satu sosok bakal cawapres yang dipertimbangkan untuk mendampingi Anies. 

Apa pertimbangan NasDem sehingga terbuka Mahfud jadi pendamping Anies?

1. NasDem pandang Mahfud sebagai sosok yang berintegritas

Demokrat Tolak Wacana Anies Dipasangkan dengan Mahfud, Kenapa?Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD (tengah) ketika menunaikan ibadah salat di Ibu Kota Negara (IKN). (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Sementara, menurut Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, Mahfud memang ikut dipertimbangkan parpol tempatnya bernaung sebagai bakal cawapres.

"Saya kira Pak Mahfud juga salah satu tokoh yang masuk ke dalam radar kami," ungkap Sugeng, di Semarang pada 12 April 2023. 

Sugeng mengatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu merupakan sosok yang berintegritas. Mahfud pun dinilai punya pengalaman panjang dalam pemerintahan sejak era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Selain itu, Sugeng menyebut, Mahfud juga memiliki latar belakang akademisi yang kapabilitasnya tidak perlu diragukan lagi.

"Dia ahli hukum tata negara yang cukup baik dan sangat kredibel. Kita lihat juga integritasnya juga sangat baik," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR itu. 

Baca Juga: Mahfud Dinilai Sulit Diduetkan Ganjar, Lebih Baik Jadi Cawapres Anies

2. Koalisi Perubahan belum pada keputusan akhir siapa sosok bakal cawapres yang pas dampingi Anies

Demokrat Tolak Wacana Anies Dipasangkan dengan Mahfud, Kenapa?Capres dari Partai Nasional Demokrat, Anies Baswedan ketika melakukan pertemuan dengan parpol dari koalisi Indonesia Perubahan. (Dokumentasi Partai Demokrat)

Meski begitu, NasDem bersama Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum final memutuskan siapa sosok yang akan didapuk sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Anies pada Pilpres 2024. 

NasDem, kata Sugeng, juga masih mengkaji lima sosok. Ia mengakui tidak hanya Mahfud yang masuk radar NasDem untuk diusung sebagai bakal cawapres. Nama lain yang sudah mengerucut juga akan disodorkan kepada Anies untuk dipilih.

"Ini kami masih menggodok lima nama, di antaranya ada nama Pak Mahfud MD. Tren dinamika politik itu kan naik turun. Tadinya, kami (mengusung) lima nama, terus mengerucut tiga nama, sekarang menjadi lima nama lagi," kata Sugeng.

3. Pasangan Anies-Mahfud MD lebih mudah dibandingkan mencomblangkan dengan Ganjar

Demokrat Tolak Wacana Anies Dipasangkan dengan Mahfud, Kenapa?Menko Mahfud MD ketika temui Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2021 lalu. (Dokumentasi Istimewa)

Usulan agar Mahfud dipasangkan dengan Anies disampaikan Guru Besar Ekonomi dan Politik dari Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini. Menurutnya, usulan Mahfud dipasangkan dengan Ganjar lebih sulit diwujudkan. 

"Jika masuk ranah PDI Perjuangan tidak mudah, Mahfud pun bisa menjadi alternatif sebagai pendamping Anies dengan alasan yang sama, yakni antikorupsi. Keduanya, adalah alternatif pasangan dan mesin double untuk memberantas korupsi yang mendarah daging di negeri ini," ungkap Didik dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (13/4/2023). 

Selain itu, posisi Mahfud dinilai juga bisa menarik suara di Jawa Timur, khususnya tapal kuda. Menurut Didik, Mahfud bisa dijadikan alternatif bagi Anies selain Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Hingga saat ini, Khofifah masih belum memberikan kepastian dan belum tentu bersedia menjadi wakil Anies. 

"Itu semua karena hal tarik menarik koalisi terhadap Khofifah atau alasan Khofifah yang memilih untuk meneruskan masa jabatannya. Jadi, alternatif selain Khofifah bagi Anies adalah Mahfud MD," tutur dia. 

Di sisi lain, Mahfud terlihat santai ketika namanya mulai mencuat dan disandingkan dengan sejumlah tokoh capres. Ia mengatakan hal itu sebagai bunga-bunga demokrasi. Hal tersebut, kata dia, merupakan salah satu poin yang diperjuangkan. 

"Itu bunga-bunga demokrasi yang kita perjuangkan. Orang sekarang bebas mengusulkan calon presiden, cawapres, cagub, hingga caleg. Yang diusulkan boleh orang lain atau dirinya sendiri. Tapi, kan semua ada prosedur dan persyaratannya," ungkap Mahfud kepada IDN Times, melalui pesan pendek pada 10 April 2023.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. 

Baca Juga: Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga Demokrasi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya