Jadi Saksi Sidang, Inneke Ditanya Frekuensi Penggunaan Bilik Asmara

Suami Inneke terlihat kesal dengan pertanyaan hakim

Jakarta, IDN Times - Narapidana kasus suap terhadap eks Kepala Lapas Sukamiskin, Fahmi Darmawansyah nampak geram ketika mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (19/12). Dalam persidangan tersebut, istri Fahmi, Inneke Koesherawati dihadirkan sebagai saksi. 

Fahmi mulai geram ketika salah satu hakim bernama Marsidin Nawawi mulai bertanya kepada aktris film lawas tersebut mengenai keberadaan bilik asmara di dalam Lapas Sukamiskin. Di dalam surat dakwaan Fahmi, ia diketahui diizinkan oleh eks Kalapas Wahid Husen untuk membangun sebuah ruangan berukuran 2X3 meter. Ruangan itu dilengkapi bantal dan tempat tidur. 

Belakangan diketahui ruangan tersebut digunakan oleh Fahmi dan Inneke untuk melakukan hubungan suami istri. Namun, ruangan tersebut nyatanya juga disewakan oleh Fahmi ke napi lain yang juga ingin menggunakan. Tidak gratis pastinya. Setiap napi harus membayar tarif sekali pakai ruangan tersebut Rp650 ribu. 

"Ini tentang fasilitas yang ramai di media itu. Bilik asmara itu seperti apa?," tanya Hakim Marsidin kemarin. 

Inneke pun mengaku baru mengetahui istilah 'bilik asmara' setelah ramai diberikan oleh beberapa media nasional. Lalu, apa respons Inneke terhadap pertanyaan hakim itu?

1. Inneke menyebut hubungan suami-istri adalah kebutuhan biologis manusia

Jadi Saksi Sidang, Inneke Ditanya Frekuensi Penggunaan Bilik AsmaraANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Di dalam persidangan, walau nampak canggung, Inneke berusaha menjawab pertanyaan hakim terkait keberadaan bilik asmara di Lapas Sukamiskin dengan jujur. Ia mengaku sebagai istri memiliki kewajiban kepada suaminya. 

"Karena itu salah satu kewajiban saya sebagai istri, maka sebisa mungkin saya datang. Kalau bisa ya saya datang, kalau enggak ya enggak (datang)," kata Inneke di ruang sidang. 

Ia menjelaskan lebih lanjut hubungan suami-istri pada dasarnya adanya kebutuhan biologis setiap manusia. 

"Suami saya sebagai manusia, jadi kan harus ada juga," tutur dia. 

Baca Juga: Inneke Koesherawati Akan Bersaksi di Kasus Suap Kalapas Hari Ini

2. Fahmi nampak kesal saat Inneke ditanya soal frekuensi penggunaan bilik asmara

Jadi Saksi Sidang, Inneke Ditanya Frekuensi Penggunaan Bilik AsmaraFahmi Darmawansyah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Pertanyaan selanjutnya yang disampaikan oleh Marsidin yakni mengenai frekuensi penggunaan bilik asmara tersebut oleh Inneke dan suaminya di dalam lapas. 

"Berapa kali masuk ke dalam ruangan itu?," tanya Hakim. 

Namun, pertanyaan itu langsung dipotong oleh Fahmi yang duduk di bagian pojok dan tidak berjarak jauh dari Inneke. Menurut Fahmi, pertanyaan hakim sudah menjurus kepada hal-hal yang menyangkut privasi. 

"Ya, tanya aja semuanya. Mulai dari pakai baju apa. Ini terlalu detail, saya keberatan," kata Fahmi. 

Marsidin menjawab Fahmi akan diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan. Ia kemudian melanjutkan pertanyaan itu kepada Inneke. 

"Ini kan saksi akan berkata jujur untuk menyampaikan apa yang dia lihat, rasakan dan ketahui. Betul ya saudara tidak berkata bohong? Saudara keberatan menjelaskan itu di sini?," tanya Hakim Marsidin. 

Inneke langsung mengaku keberatan dan meminta hakim untuk menanyakan hal yang lain. 

"Saya risih sebagai perempuan (menjawab pertanyaan itu). Boleh enggak kalau pertanyaan yang lain?," kata dia. 

3. Fahmi memberikan mobil untuk eks Kalapas Sukamiskin karena ia perhatian saat menderita sakit diabetes

Jadi Saksi Sidang, Inneke Ditanya Frekuensi Penggunaan Bilik AsmaraSuami aktris Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Soal pemberian mobil  jenis double cabin 4X4 merk Mitsubishi untuk Wahid Husen juga memiliki cerita unik. Menurut Inneke, selaku suami, Fahmi memiliki karakter yang baik. 

Fahmi terenyuh ketika Wahid Husen begitu perhatian dan menjenguk saat ia dirawat di rumah sakit karena penyakit diabetes. Saat itu, Wahid mengatakan: 'Pak Fahmi harus sampai sembuh'. Mendengar kalimat itu, Fahmi menjadi bertambah semangat dan ingin sembuh. 

Bahkan, Fahmi pernah bercerita ke dia, Wahid sempat memberikan obat diabet agar diabetnya stabil. 

"Jadi, mereka sudah seperti pasangan yang sedang jatuh cinta saja. Padahal suami saya dan Pak Wahid baru saling mengenal," kata mantan aktris itu. 

Akhirnya, Fahmi berniat membalas kebaikan Wahid dengan membelikannya sebuah mobil. Ia menyampaikan permintaan kepada Inneke melalui ponsel untuk mencarikan mobil jenis double cabin 4X4 merk Mitsubishi. 

"Babe,  tolong carikan mobil Triton 4x4. Itu kata suami saya melalui ponsel. Katanya untuk diberikan kepada Pak Wahid. Awalnya mau cari yang second (bekas), saya menyuruh adik saya Ikke untuk mencari dan susah dapatnya, akhirnya membeli yang baru, karena harganya enggak jauh dari yang baru. Harga barunya Rp 427 juta, diskon 20 persen jadi Rp 407 juta," tutur Inneke. 

Inneke mengaku tidak tahu soal potensi pelanggaran hukum yang terjadi dengan membantu membelikan mobil itu. Di matanya, saat sang suami meminta, maka sebagai istri, ia wajib membantu. 

 

4. Jaksa masih mempelajari fakta persidangan yang disampaikan oleh Inneke

Jadi Saksi Sidang, Inneke Ditanya Frekuensi Penggunaan Bilik AsmaraAntara/Havidz Mubarak

Sementara, ketika dikonfirmasi, jaksa Ikhsan Fernando belum bisa memastikan apakah status Inneke Koesherawati akan naik jadi tersangka karena ia membantu suaminya membelikan mobil yang diberikan kepada eks Kalapas Sukamiskin. Menurutnya, untuk bisa menaikan status hukum seseorang maka dibutuhkan minimal dua alat bukti. 

"Kita lihat aja nanti. Kami juga harus ada rapat kemudian kami lihat kepentingannya juga," kata Ikhsan kepada media. 

Status Inneke sebagai istri yang harus mematuhi suami untuk membantunya, tentu akan menjadi pertimbangan bagi jaksa. Itu menjelaskan mengapa ia bersedia membantu Fahmi. 

Baca Juga: KPK Ungkap Fahmi Sering Menginap di Rumah yang Disewa Inneke 

Topik:

Berita Terkini Lainnya