Latihan Perdana Bersama AL Rusia, TNI AL Kerahkan 500 Personel

TNI AL gunakan tiga jenis alutsista di ARNEX 2021

Jakarta, IDN Times - Latihan perdana Angkatan Laut (AL) Rusia dengan TNI AL bersama AL dari negara di kawasan Asia Tenggara resmi dimulai pada Kamis, 2 Desember 2021. Latihan bersama yang diberi nama ARNEX (ASEAN-Russia Naval Exercise) 2021 digelar di lepas pantai Sumatra Utara. 

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertahanan, latihan yang mengambil tema "Joint Actions to Ensure the Safety of Maritime Economic Activity and Civil Navigation" dibuka oleh Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah.

"Sumatra Utara dipilih menjadi lokasi ARNEX 2021 karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan negara ASEAN, sehingga lebih memudahkan pengerahan unsur-unsur di masa pandemik COVID-19," demikian kata Kemenhan di situs itu. 

Pihak TNI AL dan tamu undangan, seperti Duta Besar Rusia untuk ASEAN dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia sempat menumpang KRI Lepu-861 agar bisa melakukan inspeksi ke seluruh kapal peserta latihan. Di dalam latihan itu, TNI AL mengerahkan tiga jenis alutsista yakni 1 kapal fregate KRI Gusti Ngurah Rai-332, 1 helikopter AS-565, 1 pesawat CN-235 dan 500 personel. 

"Sementara, dari 11 negara peserta, 8 negara lainnya mengirimkan alutsista berupa kapal atau pesawat. Tiga negara lainnya mengirimkan observers," tutur Kemenhan lagi. 

Sedangkan, AL Rusia sendiri diketahui mengerahkan kapal perusak dan anti kapal selam bernama Admiral Panteleyev. Lalu, apa tujuan dari latihan bersama yang dilakukan di perairan Sumatra tersebut?

1. ARNEX 2021 fokus untuk membangun kemampuan interoperabilitas antar Angkatan Laut

Latihan Perdana Bersama AL Rusia, TNI AL Kerahkan 500 PersonelPangkoarmada Wilayah I dan tamu undangan ketika meninjau semua kapal peserta ARNEX 2021 dengan KRI Lepu-861 di perairan Sumatra (Dokumentasi TNI Angkatan Laut)

Sementara, menurut keterangan dari TNI Angkatan Laut, latihan multilateral ini bertujuan untuk memelihara hubungan persahabatan antara Indonesia, Rusia. dengan negara anggota ASEAN. Selain itu, latihan bersama ini juga berfungsi untuk meningkatkan profesionalisme AL dari masing-masing negara peserta. 

"Secara garis besar, Latma ARNEX-21 difokuskan pada kerja sama pengamanan maritim, kerja sama taktis antara unsur kapal permukaan dan pesawat udara. Materi latihan yang dilakukan antara lain sea surveillance exercise, pembekalan di laut (RASAP), maritime interdiction operation (MIO), search and rescue exercise (Sarex), latihan manuver, publikasi dan komunikasi yang bersifat non-war fighting," kata TNI AL dalam keterangan tertulisnya. 

Latihan ARNEX-21 adalah tindak lanjut dari program prioritas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono. Ia sempat menyebut ingin membangun sumber daya manusia TNI AL yang unggul, profesional, dan memiliki kemampuan dalam kesiapan operasi. 

Baca Juga: Rusia Bakal Latihan Perdana dengan AL se-ASEAN di Perairan Indonesia

2. Latihan ARNEX 2021 merupakan usulan dari Rusia

Latihan Perdana Bersama AL Rusia, TNI AL Kerahkan 500 PersonelPangkoarmada Wilayah I dan tamu undangan ketika meninjau semua kapal peserta ARNEX 2021 dengan KRI Lepu-861 di perairan Sumatra (Dokumentasi TNI Angkatan Laut)

Menurut informasi dari Kementerian Pertahanan, latihan bersama ARNEX 2021 merupakan usulan dari Negeri Tirai Besi. Usulan disampaikan oleh Rusia pada 2020 lalu, ketika Indonesia menjadi koordinator kerja sama antara Rusia dan ASEAN. Akhirnya, ide itu disampaikan melalui forum pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN (ADMM).

"Para Menhan se-ASEAN akhirnya sepakat (terhadap ide latihan bersama AL dengan Rusia) dalam pertemuan ADMM ke-14 pada 9 Desember 2020. Latihan ARNEX disepakati digelar pada akhir tahun 2021," demikian keterangan tertulis Kemenhan. 

Latihan bersama ini sesungguhnya telah dimulai pada 28 November 2021 hingga 4 Desember 2021. Ada beberapa tahapan latihan yang dilakukan yakni Harbour Phase dan Sea Phase. 

"Rencana fase laut dilakukan dari perairan Belawan hingga Sabang," kata TNI AL.

3. Latihan bersama AL ASEAN dan AL Rusia digelar usai RI jadi tuan rumah Garuda Shield

Latihan Perdana Bersama AL Rusia, TNI AL Kerahkan 500 PersonelPangkoarmada Wilayah I dan tamu undangan ketika meninjau semua kapal peserta ARNEX 2021 dengan KRI Lepu-861 di perairan Sumatra (Dokumentasi TNI Angkatan Laut)

Latihan bersama AL dengan AL negara-negara ASEAN dan Rusia digelar usai Indonesia jadi tuan rumah latihan bersama pasukan TNI Angkatan Darat dengan militer Amerika Serikat.

Latihan perang yang diberi nama Garuda Shield menjadi yang terbesar yang pernah diadakan Indonesia. Latihan tempur itu diklaim terbesar karena diikuti 4.528 personel, baik militer dari Indonesia maupun Negeri Paman Sam. 

Di dalam instruksi ketika apel, Jenderal TNI Andika Perkasa yang ketika itu masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menegaskan, latihan bersama itu bukan untuk pamer kekuatan militer.

"Tujuan dari latihan bersama ini bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD, melainkan mengembangkan materi pelajaran lain," kata Andika melalui keterangan tertulis pada 4 Agustus 2021. 

Latihan bersama tersebut, kata Andika, dilakukan pada masa-masa sulit pandemik COVID-19. Maka, sejak tiba di Tanah Air, semua pasukan asal Negeri Paman Sam menjalani tes swab PCR lebih dulu. Selain itu, momennya bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Amerika Serikat.

"Saya berharap Latma Garuda Shield-15/2021 ini dapat terus kita tingkatkan sebagai simbol kekuatan dan wujud diplomasi militer kita, dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan," ujar Andika.

Menurut keterangan dari TNI AD, latihan bersama Garuda Shield digelar pada 1-14 Agustus 2021 di tiga titik. Selain Baturaja, latihan Garuda Shield juga digelar di Amborawang, dan Makalisung. Latihan itu seolah ingin mengirimkan pesan kepada China bahwa Indonesia pun terbuka untuk bermitra dengan Negeri Paman Sam. 

Baca Juga: Ada Jejak Sukarno dalam Kedekatan Indonesia dan Rusia

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya