Mardiono Ajak Rhoma Irama Balik ke PPP, untuk Dongkrak Elektabilitas?

Mardiono berharap PPP bisa dapat 80 kursi di DPR

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono, berusaha melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan elektabilitas partainya. Salah satunya dengan berkunjung ke markas Raja Dangdut, Rhoma Irama, di Depok, Jawa Barat, pada 5 Desember 2022. 

Mardiono mengajak Rhoma untuk kembali membangun PPP dan melanjutkan perjuangan para ulama serta umat. Rhoma diketahui merupakan kader senior dan salah satu pendiri Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK).

Bahkan, pada 2014, Rhoma sempat digadang-gadang sebagai capres. Namun, partai yang mengusung adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bukan PPP. 

"Saya melihat hingga saat ini Bang Haji tetap konsisten memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa. Sementara, PPP adalah wadah perjuangan umat Islam, jadi pas," ungkap Mardiono dalam keterangan tertulis, dan dikutip pada Kamis (8/12/2022). 

Mardiono menambahkan PPP kembali mengajak Rhoma untuk membesarkan partai berlambang Ka'bah tersebut. Apalagi dalam pemilu legislatif 2024, PPP menargetkan minimal bisa meraih 40 kursi di DPR. Mardiono pun optimistis bila Rhoma kembali ke PPP, jumlah kursi yang diraih bisa dua kali lipat lebih banyak. 

"Insyaallah, jika Bang Haji bersama PPP lagi, kursi PPP di DPR RI pada pemilu mendatang bisa mencapai 80 kursi, bukan hanya 40. Saya optimistis target itu tercapai," kata dia. 

Lalu, apa respons Rhoma terkait tawaran dari PPP itu?

1. Mardiono sebut Rhoma Irama masih cinta dengan PPP

Mardiono Ajak Rhoma Irama Balik ke PPP, untuk Dongkrak Elektabilitas?Plt Ketua Umum PPP, Mardiono ketika menemui Rhoma Irama di markasnya pada 5 Desember 2022. (www.instagram.com/@dpp.ppp)

Sementara, Mardiono mengatakan pintu PPP terbuka lebar bagi Rhoma bila ingin kembali ke partai Ka'bah. Ia berharap bersama Rhoma, bisa mengembalikan kejayaan PPP. Menurut dia, Rhoma masih memiliki cinta PPP. 

"Beliau tadi sempat menyampaikan memang masih cinta terhadap PPP. Beliau juga akan beristikarah mencari cara bagaimana mengembalikan PPP agar bisa besar lagi," kata dia. 

Di sisi lain, bagi Rhoma, PPP adalah partai yang memiliki kesan dan sejarah emosional yang kuat. Ia pun berpesan agar GPK yang merupakan salah satu sayap partai bisa mengawal terus perjuangan PPP.

"Beliau bersama segenap pengurus silaturahmi untuk bagaimana ke depan menghadapi Pemilu 2024. Kepada GPK tentunya tingkatkan iman, takwa, dan akhlakul karimah serta mengawal PPP menjadi partai berakhlak, beriman, bertakwa, dan solid sehingga bisa kontribusi kepada agama, bangsa, dan negara," kata Rhoma.

Baca Juga: Ketum PPP Diganti, Arsul Ungkap Telepon-teleponan Suharso-Mardiono

2. Rhoma pernah dirikan Partai Idaman tapi tak lolos jadi peserta pemilu 2019

Mardiono Ajak Rhoma Irama Balik ke PPP, untuk Dongkrak Elektabilitas?Rhoma Irama (IDN Times/Candra Irawan)

Sebelumnya, Rhoma memilih ke luar sebagai kader PPP dan pada 2015 ia membentuk Partai Idaman (Islam, Damai dan Aman). PPP ketika itu menanggapi positif sikap Rhoma yang membentuk Partai Idaman. 

Arsul Sani yang ketika itu masih menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal mengaku tidak khawatir bakal kehilangan suara pemilih akibat dibentuknya Partai Idaman yang juga berbasis Islam. 

"PPP memiliki pemilih tradisional yang kuat, sehingga tidak melihat partainya Bang Haji ini sebagai ancaman," kata Arsul, pada 2015. 

Ia mengatakan masyarakat nantinya memiliki penilaian sendiri apakah Partai Idaman dapat memperjuangkan aspirasi mereka atau tidak. Namun, baru dibentuk Partai Idaman tidak lolos untuk menjadi peserta Pemilu 2019. Alhasil, partai tersebut memilih bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). 

Hal itu diketahui dari cuitan Ketum PAN, Zulkifli Hasan pada 11 Mei 2018. "Alhamdulilah, mohon (doa) dari sahabat semuanya," cuit Zulkifli empat tahun lalu. 

Partai Idaman kemudian menyatakan dukungannya bagi PAN pada 12 Mei 2018. Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengatakan Partai Idaman bergabung ke PAN karena kesetiakawanan Rhoma kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Bang Zul menunjukan kesetiakawanan yang besar," ujar Eddy, ketika itu. 

Saat Rhoma menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) ke pengadilan karena partainya tak diloloskan sebagai peserta Pemilu 2019, Zulkifli hadir menggandeng tangan Rhoma.

"Saya pikir itu juga menunjukan ketulusan kepada Bang Rhoma, itu lah yang dibalas dengan Bang Rhoma dengan ketulusan juga," tutur dia. 

3. Rhoma sempat kecewa terhadap PPP karena ketua umumnya terseret kasus korupsi

Mardiono Ajak Rhoma Irama Balik ke PPP, untuk Dongkrak Elektabilitas?instagram.com/riccarhoma

Sementara, pada 2019, Rhoma secara blak-blakan pernah menyatakan kekecewaannya terhadap PPP. Hal itu lantaran, sang ketua umum, Romahurmuziy terseret kasus korupsi dan jadi tahanan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Menurut Rhoma, PPP sebagai partai yang berlandaskan azas Islam, sangat menyedihkan dan menyakiti umat Islam kalau sampai ada pengurusnya yang terjerat korupsi.

"Ini sangat menyakitkan ya. Kalau partai (lain) korupsi, saya kira itu tidak terlalu mengejutkan. Tapi kalau PPP, partai yang berlandaskan azas Islam, bahkan simbolnya bergambar Ka'bah, ini sungguh membuat umat Islam tersakiti," ujar Rhoma, ketika berbicara di program Indonesia Lawyer's Club pada 2019. 

Dalam program itu, Rhoma juga menjabarkan bagaimana ia mengorbankan kariernya demi menjadi simpatisan PPP. "Dahulu saya bergabung dengan PPP, saya bilang ke Ketua Umum saat ini, saya mau jihad. Dulu, saya berdarah-darah untuk memperjuangkan nilai Islam melalui PPP. Kalau di zaman sekarang paling hanya mentok di hoaks, di zaman dulu taruhannya karier bahkan jiwa saya," ujar Rhoma, yang disambut tepuk tangan hadirin.

https://www.youtube.com/embed/D2NnmRY33GI

Baca Juga: 14 DPW PPP Dukung Ganjar Maju Pilpres, Mardiono Bakal Ajukan ke KIB

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya