NasDem Dituding Bermuka Dua, Willy: PDIP Itu Kacang Lupa Kulitnya!

NasDem usung Anies tapi tetap berada di kabinet Jokowi

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Nasional Demokrat (NasDem), Willy Aditya, geram dengan tuduhan muka dua yang disampaikan oleh elite PDI Perjuangan (PDIP). Tuduhan tersebut dialamatkan kepada NasDem lantaran mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Pada saat bersamaan, NasDem memilih tetap berada di Kabinet Indonesia Maju jilid II Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Oleh karena itu, Willy lantang membalas pernyataan elite PDIP dengan menyebut partai dengan logo banteng hitam itu sebagai parpol kacang lupa pada kulitnya. 

"PDIP itu kacang lupa kulitnya. Modalitas Jokowi itu di sini. Baik di periode pertama ketika berpasangan dengan Jusuf Kalla maupun saat periode kedua saat bersama Ma'ruf Amin. Modalitas Jokowi adalah PDIP dan NasDem. Jokowi itu lahir dari gedung ini (NasDem Tower)," ungkap Willy ketika menjawab pertanyaan IDN Times pada Jumat (2/6/2023) di NasDem Tower, Jakarta Pusat.

"Masak kawan-kawan amnesia? Ibaratnya Ibu (Jokowi) adalah PDIP, Bapaknya itu NasDem," tutur dia lagi. 

Di sisi lain, Willy kembali mengingatkan bahwa Presiden Joko "Jokowi" Widodo tak memiliki kewenangan untuk mengusung capres. Ia pun sudah tidak bisa lagi maju sebagai capres pada pemilu selanjutnya. 

"Yang mengajukan calon presiden adalah partai. Itu tugas dan konstitusionalitas partai," katanya. 

Baca Juga: NasDem Targetkan Anies Deklarasi Cawapres pada 16 Juli 2023

1. NasDem akan mundur dari kabinet bila diminta langsung oleh Jokowi

NasDem Dituding Bermuka Dua, Willy: PDIP Itu Kacang Lupa Kulitnya!Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Lebih lanjut, Willy menjelaskan bahwa NasDem baru akan hengkang dari kabinet bila diminta secara langsung oleh Jokowi. Willy pun mengajak publik untuk sama-sama menggunakan akal sehat.

Sebab, kewenangan untuk mengganti menteri di kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden. Saat ini, tersisa dua menteri NasDem yang ada di kabinet. Mereka adalah Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) dan Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan). 

"Kalau Presiden mengatakan 'caw' (silakan pergi), maka NasDem akan taat dan patuh. Jadi, penentunya bukan di PDIP. Jangan kacang yang lupa pada kulitnya. Jangan justru melakukan provokasi seperti ini. Ini provokasi recehan lah," tutur Willy. 

Ia juga menyebut tak mempermasalahkan sikap yang ditunjukkan oleh Jokowi dengan tak mengundang NasDem dalam pertemuan para ketum parpol di Istana. NasDem, kata Willy, tidak langsung menyimpulkan bahwa sikap tersebut menandakan Jokowi ingin mengusir parpol yang dipimpin oleh Surya Paloh itu.

"Dalam bernegara ini ada undang-undang. Kami bukan ahli tafsir dan bukan orang yang suka menduga-duga. Ya, sudah tidak apa-apa (tidak diundang ke Istana). Komitmen politik kami membantu hingga pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selesai," ujarnya lagi. 

Baca Juga: NasDem: Anies Tak Akan Batalkan Pembangunan IKN meski Jadi Presiden

2. NasDem tidak akan keluar dari kabinet hanya karena didesak parpol lain

NasDem Dituding Bermuka Dua, Willy: PDIP Itu Kacang Lupa Kulitnya!Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya di Rakernas NasDem, JCC Senayan, Jakarta. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wasesa)

Willy kembali menggarisbawahi bahwa NasDem tidak akan meninggalkan Jokowi hingga 20 Oktober 2024. NasDem, kata Willy, tidak akan keluar dari kabinet hanya karena desas-desus atau gosip. 

"Ini anak yang Anda lahirkan dan besarkan. Masak karena gosip atau desas-desus Anda ingin menendang anak Anda dari rumah. Gunakan akal sehat saja lah dalam hidup ini," tutur dia. 

Sementara, Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, menyebut dukungan NasDem di parlemen juga tidak berkurang bagi kebijakan pemerintah. Contohnya, kata Saan, tidak ada satu pun kebijakan Jokowi yang bergulir di parlemen dan diprotes. 

"Bahkan, NasDem mendukung penuh kebijakan-kebijakan dan program-program Pak Jokowi di parlemen. Misalnya, Omnibus Law, dari mulai undang-undang buat hingga aturan itu direvisi melalui Perppu, NasDem juga tidak ada catatan apapun dan tetap mendukung," ungkap Saan pada Jumat kemarin. 

Sementara, terkait kritik-kritik yang disampaikan oleh bakal capres Anies Baswesdan terkait subsidi kendaraan listrik hingga panjang jalan yang dibangun di era Jokowi, Saan berdalih itu adalah sikap Anies. Kritik yang disampaikan Anies dalam rangka posisinya sebagai bakal capres 2024. 

"Bacapres itu kan tidak hanya didukung oleh NasDem. Ada juga PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Demokrat. Tetapi, NasDem secara partai itu firm tidak pernah berbeda sikapnya dengan Jokowi," kata dia. 

Baca Juga: Denny Indrayana Bocorkan Putusan MK, Saan NasDem: Itu Warning

3. NasDem belum berani jadi oposisi sepenuhnya karena akan timbul masalah baru

NasDem Dituding Bermuka Dua, Willy: PDIP Itu Kacang Lupa Kulitnya!Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin (IDN Times/Rochmanudin)

Sementara, Analis Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, mengatakan salah satu alasan NasDem belum bersedia hengkang dari kabinet karena sadar yang bakal dilawan adalah Jokowi. Ia adalah presiden yang berkuasa dan memiliki infrastruktur di sektor hukum dan politik. 

"Kalau NasDem langsung menempuh langkah signifikan, cabut (dari kabinet), itu sama juga cari perkara baru. Meskipun dengan memberikan dukungan bagi Anies sudah menjadi perkara sendiri," ungkap Ujang ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Jumat kemarin. 

"Di mana-mana, pedang hukum itu akan menghunus ke kelompok oposisi. Maka mereka harus berhati-hati," tutur dia. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Tim Kecil Sudah Serahkan Satu Nama Bakal Cawapres ke Anies, Siapa?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya