Pasha Ungu Incar Kursi di Senayan pada Pileg 2024 

Pasha dulu pernah menjabat wakil Wali Kota Palu lima tahun

Jakarta, IDN Times - Sigit Purnomo alias Pasha Ungu bakal ikut dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Pasha mengincar kursi di DPR Senayan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Keikutsertaan Pasha pada Pileg 2024 itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi. 

"Iya, benar (dia maju) ke DPR. Dari Dapil DKI III Jakarta Barat," ungkap Yoga kepada IDN Times melalui pesan pendek Selasa (28/2/2023). 

Dapil DKI Jakarta III meliputi 3 wilayah administratif, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Pada Pemilu 2019 lalu, peraih suara terbanyak di Dapil Jakarta III adalah kader PKS, Adang Daradjatun. Ia meraih 115.649 suara. 

Saat ditanya alasan di balik PAN mengajukan nama Pasha sebagai bakal caleg, Yoga menyebut, vokalis band Ungu itu adalah salah satu kader unggulan PAN.

"Pasha itu kader PAN. Bahkan, menjadi Ketua Umum Barisan Muda PAN, salah satu organisasi otonom yang memiliki segmentasi mahasiswa dan pemuda," kata dia. 

Ia juga menyebut bahwa Pasha memiliki jiwa politik selain masih tetap berkarier sebagai penyanyi.

"Pasha itu juga masuk ke dalam kategori kader PAN yang militan dan ideologis," ujarnya. 

Sebelumnya, Pasha pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu pada periode 2016 hingga 2021. Siapa lagi kader PAN yang memiliki latar belakang publik figur dan bakal diajukan jadi caleg?

Baca Juga: Nyeker, Pasha Ungu Turun dari Mobil saat Terjebak Lumpur di Depok

1. Verrel Bramasta bakal maju dari dapil Jawa Barat

Pasha Ungu Incar Kursi di Senayan pada Pileg 2024 Verrell Bramasta resmi dikenalkan sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kamis, 9 Februari 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Kader PAN lainnya yang berasal dari latar belakang publik figur dan bakal maju nyaleg adalah Verrel Bramasta. PAN resmi mengenalkan Verrel kepada publik sebagai kader PAN pada 9 Februari 2023 lalu. Menurut Yoga, Verrel bakal maju dari Dapil Jawa Barat. 

Namun yang menarik, Verrell bakal bersaing dengan sang ibunda, Venna Melinda yang bakal maju sebagai caleg dari Perindo. 

"Betul, insyaallah, aku akan ikut Pileg 2024 nanti. Kebetulan Mama juga akan mencalonkan lagi. Bagi Mama, ini adalah periode ketiga, sedangkan, untuk aku, ini pengalaman pertama," ungkap Verrell menjawab pertanyaan IDN Times ketika memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu. 

Meski ia baru di dunia politik, Verell menganggap maju sebagai caleg yang bakal duduk di Senayan adalah pengalaman baru yang baik untuk dirinya. Lantaran menyadari usianya baru 26 tahun, Verrell pun membidik Gen Z dan milenial sebagai calon konstituennya. 

Verrell menyebut, salah satu isu penting baginya dan bakal ia advokasi yakni menyangkut Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pemilihan isu itu tidak terlepas dari pengalaman yang dialami langsung oleh sang ibunda, Venna Melinda. Diketahui, Venna Melinda baru-baru ini mengalami kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, Ferry Irawan. 

"Aku ingin fokus ke masalah domestic violence alias KDRT. Tetapi, jangan disalahartikan, KDRT itu bermakna luas. Bisa terhadap anak-anak, sosok ayah, ibu, kakek, nenek. Menurut aku, sebagai anak yang datang dari keluarga broken home, teman-teman aku banyak yang mengalami kejadian domestic violence. Mereka tidak berani berbicara atau mengungkapkan apa yang dialami," kata Verrel. 

Ia pun memaparkan alasan sejumlah pihak enggan berbicara apabila sudah menjadi korban KDRT. Satu, kata Verrel, bisa disebabkan karena hal tersebut dianggap aib atau memalukan. 

"Seperti kejadian yang dialami oleh Mamaku, itu adalah hal yang sangat membuat trauma. Jadi, menurutku banyak orang yang menganggap enteng kejadian KDRT. Insyaallah kalau aku diberikan kepercayaan oleh masyarakat, hal-hal seperti itu yang akan aku perjuangkan," kata dia. 

Baca Juga: Gabung ke PAN, Verrell Bramasta Bidik Jadi Caleg Pemilu 2024

2. Uya Kuya bakal maju nyaleg dari dapil Jakarta Selatan

Pasha Ungu Incar Kursi di Senayan pada Pileg 2024 potret Uya Kuya dan Denise (youtube.com/Uya Kuya TV)

Kader PAN lainnya yang bakal maju adalah Surya Utama alias Uya Kuya. Ia mengatakan, bergabung ke PAN juga didorong oleh sang istri. Uya sendiri merupakan lulusan sarjana ilmu politik. 

"Dari lulus kuliah sampai sekarang, berarti 23 tahun, walaupun sarjana politik tapi belum memutuskan untuk terjun ke partai mana. Karena istri saya bilang waktu itu, jangan main politik dulu, walaupun saya sarjana politik," kata dia di Kantor DPP PAN pada 6 Desember 2022 lalu.

Komedian sekaligus pesulap ini mengaku bakal ikut dalam Pileg 2024 mendatang dengan dapil di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.

"2024 saya insyaallah dari dapil Jaksel, Jakpus, luar negeri. Karena saya tinggal di Jaksel. Insyaallah maju DPR RI," ucap dia.

Baca Juga: Gabung ke PAN, Uya Kuya Bakal Nyaleg di Pemilu 2024

3. PAN bantah rekrut artis untuk nyaleg bukan jadi strategi raup suara

Pasha Ungu Incar Kursi di Senayan pada Pileg 2024 Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi (www.dpr.go.id)

Lebih lanjut, Yoga menepis pihaknya banyak merekrut kader dengan latar belakang publik figur lantaran berharap bisa menggunakan popularitas mereka untuk mendongkrak elektabilitas partai.

Terbaru, artis sinetron Verrell Bramasta dikenalkan oleh PAN ke publik sebagai kadernya. Masuknya Verrell menambah deretan panjang artis yang menjadi kader di PAN.

"Gak, itu bukan bagian dari strategi PAN (dongkrak elektabilitas), bukan. Karena itu alamiah aja. Mereka ingin mendarmabaktikan di wilayah politik dan PAN dipilih sebagai alat perjuangan politik mereka," ungkap Yoga menjawab pertanyaan IDN Times di kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta Selatan. 

Yoga menambahkan, publik figur seperti Verrell sudah tidak lagi fokus mencari kekayaan atau materi di dunia. Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio pun mengalami perjalanan serupa. Saat sedang berada di Paris, Eko dihubungi Yoga dan diminta maju menjadi caleg DPR. 

Lebih lanjut, Yoga menjelaskan bahwa sejak didirikan tahun 1998, PAN tidak berubah. PAN, katanya, adalah partai yang inklusif, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, kemajemukan, menerima seluruh potensi masyarakat yang tidak memberikan sekat pada perbedaan suku, agama dan keyakinan. 

"Yang terpenting bagi PAN, proses demokratisasi di internal PAN itu berjalan. Tidak ada jarak antara pimpinan partai, pengurus dan dengan kader. Jadi, Anda bisa telepon, WA ketua umum dan dijawab. Proses egaliter di internal organisasi itu tidak dibuat-buat karena sudah menjadi budaya kami," katanya.

Ia menduga, dengan pola komunikasi demikian maka para artis atau publik figur merasa nyaman. Meski mereka adalah orang baru partai tapi tetap diposisikan sebagai keluarga PAN. 

https://www.youtube.com/embed/pZdhVChgefE

Baca Juga: Rekrut Artis Jadi Kader, PAN: Itu Bukan Strategi Naikan Elektabilitas

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya