Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Masih Dilakukan, Faheem: Buang Waktu

WHO pun tak rekomendasikan disinfektan jalan raya

Jakarta, IDN Times - Meski telah lebih dari 1,5 tahun berjibaku melawan pandemik COVID-19, Indonesia seakan tidak belajar pencegahan penularan virus corona yang benar. Beberapa daerah yang memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat justru masih melakukan penyemprotan disinfektan permukaan jalan. 

Salah satu daerah yang masih memberlakukan penyemprotan disinfektan adalah Kota Surabaya. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes (Pol) Gatot Repli Handoko, mengungkapkan penyemprotan cairan disinfektan ini dilakukan rutin oleh pihaknya. 

"Rute penyemprotan selalu berubah dan tidak selalu sama. (Kami lakukan) di semua jalan yang ada di Surabaya maupun di daerah lain," kata dia. 

Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan dua water cannon dan mobil gegana decontaminsasi kimia Biologi Radioaktif. Tetapi, aktivitas penyemprotan itu justru dikritik oleh pakar penyakit menular dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, dr. Faheem Younus. Nama Younus kini tengah menjadi perbincangan warganet lantaran ia mencuit mengenai pandemik COVID-19 dengan Bahasa Indonesia. 

Dalam pantauan IDN Times, Younus mulai mencuit dalam Bahasa Indonesia sejak 2 Juli 2021 lalu. Sedangkan, cuitan terkait kritiknya soal disinfektan permukaan jalan raya ditulis pada 6 Juli 2021 lalu. 

"Benar-benar buang-buang waktu, uang dan energi. Disinfektan tidak diperlukan di permukaan jalan dan ruang terbuka," kata dia. 

Beda halnya bila menyemprotkan cairan disinfektan di rumah sakit dan kamar pasien. 

Cuitan itu disambut tanggapan positif dari para ahli kesehatan di tanah air. Lebih dari 24 ribu akun Twitter mencuit ulang pernyataan Younus itu. Cuitan tersebut juga menuai lebih dari 1.400 komentar. 

Apa komentar Badan Kesehatan Dunia (WHO) soal penyemprotan permukaan jalan tersebut?

1. WHO tak rekomendasikan semprot disinfektan di area terbuka, tak efektif basmi virus

Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Masih Dilakukan, Faheem: Buang WaktuBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan situasi nomor 115 yang dirilis pada 14 Mei 2020 sudah tertulis bahwa tidak direkomendasikan untuk menyemprot area terbuka seperti jalan, trotoar, jalan setapak atau pasar. 

"Jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai rute penularan COVID-19," demikian yang ditulis oleh WHO sejak Mei 2020 lalu. 

Bahkan, kata WHO, dengan menyemprot disinfektan tidak menjamin bisa membasmi kotoran dan puing-puing benda. Proses penyemprotan disinfektan itu juga diragukan bisa menjangkau area yang dianggap mengandung zat berbahaya atau patogen. 

"Sedangkan, bila menyemprot seseorang dengan disinfektan (seperti di dalam terowongan, kamar atau area sempit) tidak direkomendasikan dalam kondisi apapun. Hal ini bisa membahayakan manusia secara fisik dan psikologis," tutur WHO lagi. 

Baca Juga: AKB Diperketat, Srikandi Diskar PB Semprot Disinfektan di Kota Bandung

2. Epidemiolog sudah sampaikan masukan yang sama sejak awal pandemik 2020

Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Masih Dilakukan, Faheem: Buang WaktuEpidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman. (dok. Pribad/Dicky Budiman)

Sementara, epidemiolog dari Universitas Griffith, Brisbane, Australia, Dicky Budiman mengaku sudah bolak-balik menyampaikan penyemprotan disinfektan tidak efektif. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh dr. Faheem Younus bukan hal baru. 

"Dari awal pandemik, saya, kami para epidemiolog sudah menyampaikan bahwa hal tersebut tidak efektif. Saya sudah menyampaikan itu berkali-kali," kata Dicky ketika dihubungi pada hari ini. 

Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah apakah akan mendengarkan masukan dari mereka atau tidak. Ia kemudian juga membandingkan dengan kegiatan fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah. 

"Kalau bicara fogging saja untuk nyamuk demam berdarah itu kan hanya sebentar. Yang penting kan mengeliminasi agar (nyamuk) tidak berkembang biak," tutur dia lagi. 

3. Warganet sambut baik cuitan dr. Faheem Younus soal disinfektan jalan raya

Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Masih Dilakukan, Faheem: Buang WaktuPetugas kepolisian Polresta Kediri menyemprotkan cairan disinfektan menggunakan mobil Armoured Water Cannon (AWC) di jalan protokol Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat, 27 Maret 2020. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Sementara, cuitan dr. Younus disambut baik oleh warganet di tanah air. Bahkan, ada pula sesama kolega dokter yang ikut menyampaikan komentarnya. 

Sebagian warganet membagikan informasi bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan masih rutin dilakukan di tanah air. 

Ada pula warganet yang berpendapat dr. Younus sampai menyampaikan cuitan dalam Bahasa Indonesia karena ia mulai khawatir terhadap kondisi pandemik di tanah air. 

Baca Juga: Anggota Dewan Positif COVID-19, Gedung DPRD DKI Disemprot Disinfektan 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya