Pesan KSAD: Cintai Rakyat Papua Layaknya Mencintai Diri Sendiri

Prajurit TNI fokus amankan warga Papua, bukan bunuh KKB

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, mendorong agar prajurit TNI mencintai warga Papua selayaknya mencintai diri sendiri. Pesan itu disampaikan ketika ia berkunjung ke Papua Barat dan merupakan bagian dari perubahan kebijakan TNI di Bumi Cendrawasih. 

Dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Kodam XVIII Kasuari pada Jumat (26/11/2021), Dudung juga meminta ketika menghadapi konflik di Papua, fokus prajurit adalah keselamatan warga Papua. Bukan malah membunuh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

"Cintai masyarakat Papua seperti layaknya kita mencintai diri sendiri dengan segala macam keterbatasan. TNI harus hadir seperti yang tertuang di dalam salah satu perintah harian KSAD, apapun yang menjadi kebutuhan rakyat maka kita harus tahu," ujar Dudung. 

"Saya sering katakan dan sampaikan kepada prajurit bahwa kalian harus dicintai oleh rakyat Papua, hadir di tengah-tengah masyarakat, sekecil apapun," kata lelaki yang pernah menjabat Pangkostrad. 

Tetapi, di sisi lain, Dudung juga mendorong agar para prajurit TNI tidak takut untuk menghadapi risiko dengan mengedepankan hati nurani. "Jadi, para prajurit harus peka terhadap situasi apabila mengganggu persatuan dan kesatuan, maka kalian harus hadir di sana," tutur dia lagi. 

Dalam pemaparan lainnya, Dudung ikut berpesan agar merangkul anggota KKB. Apakah itu hal tersebut mungkin diwujudkan?

1. Analis militer nilai tidak mudah bagi TNI rangkul KKB

Pesan KSAD: Cintai Rakyat Papua Layaknya Mencintai Diri SendiriPersonel TNI Angkatan Darat mengangkat tenaga kesehatan yang terluka usai diserang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 17 September 2021 (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai pada praktiknya tidak mudah untuk merangkul KKB. Apalagi setelah puluhan tahun terlibat perang terbuka. Korban jiwa pun jatuh di kedua pihak. 

"Yang bertugas untuk merangkul bukanlah yang ditugaskan ke Papua untuk bertempur. Kurang tepat bila TNI sebagai prajurit satuan tempur malah diminta untuk merangkul pihak yang selama ini dianggap musuh di lapangan," ujar Fahmi ketika dihubungi IDN Times, Kamis (25/11/2021)

Ia kembali menegaskan, TNI harus ditempatkan sebagai unsur pendukung, bukan sektor utama dalam menangani konflik di Papua. "TNI misalnya bisa melakukan operasi teritorial karya bakti dan operasi komunikasi sosial," ungkapnya. 

Fahmi menambahkan, konflik di Papua semata-mata bukan menjadi tanggung jawab TNI. Masalah di sana harus diselesaikan dengan cara-cara komprehensif, lintas sektor dan tidak mengutamakan tindak kekerasan. 

Di sisi lain, strategi pendekatan humanis yang digadang-gadang oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa diterjemahkan dalam menghadapi konflik di Papua, maka prajurit tidak lagi berada di lini terdepan. Fahmi mengatakan, rasa percaya di antara warga Papua dan TNI baru mulai terwujud bila personel militer menahan diri dari aktivitas yang tak relevan serta non-militer. 

Baca Juga: Strategi Baru Andika Perkasa Atasi Konflik di Papua: Operasi Teritorial

2. KSAD Dudung minta kepada para komandan satuan untuk memperhatikan kesejahteraan prajurit

Pesan KSAD: Cintai Rakyat Papua Layaknya Mencintai Diri SendiriKepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman ketika melakukan kunjungan untuk menengok situasi prajurit di Indonesia wilayah timur (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Lebih lanjut, ketika berkunjung ke Papua Barat, Dudung berpesan kepada komandan satuan untuk memperhatikan kesejahteraan para prajuritnya. Itu merupakan salah satu pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika melantik Dudung di Istana Merdeka pada pertengahan November lalu.

Dudung pun mengancam bakal mencopot kepala kesatuan bila para prajurit di lapangan tidak diperhatikan kesejahteraannya. 

“Ke depan saya berharap pimpinan agar memiliki karakter yang mempunyai kebaikan kepada anak buahnya. Tidak hanya prima jasmaninya tapi juga memiliki karakter, pendekatannya adalah pendekatan yang berdasarkan kasih sayang dan cinta kasih seperti yang dicontohkan Jenderal Sudirman," kata Dudung. 

Pangdam Kasuari XVIII, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengucapkan selamat karena Dudung dilantik sebagai KSAD oleh Presiden Jokowi. Cantiasa merasa terhormat sebab bisa dikunjungi secara langsung oleh KSAD Jenderal Dudung. 

3. KSAD Dudung memuji kebun hijau yang dimiliki oleh Kodam Kasuari XVIII di Papua Barat

Pesan KSAD: Cintai Rakyat Papua Layaknya Mencintai Diri SendiriKepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika memanen kebun green di Kodam XVIII Kasuari di Papua Barat (Dokumentasi Kodam XVIII Kasuari)

Ketika berkunjung ke Papua Barat, Dudung juga sempat berkunjung ke kebun green yang dikelola Kodam Kasuari XVIII. Dudung sempat mencicipi buah semangka yang dipanen dari kebun tersebut. 

"Semangkanya manis sekali. Tidak terlalu banyak air, jadi rasanya renyah," ujar Dudung sambil mencicipi semangka dengan renyah. 

Dudung menilai keberadaan kebun Kasuari Green yang ada di Kodam Kasuari merupakan suatu hal yang positif dan luar biasa. Sebab, selain melestarikan lingkungan juga dapat memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan Kodam Kasuari dan sekitarnya.

‘’Kebun Kasuari Green ini menurut saya inisiatif yang luar biasa. Artinya dari situasi kondisi yang sangat terbatas seperti di Papua dan sangat sulit seperti masa pandemik COVID-19. Tetapi, Kodam Kasuarii masih bisa bercocok tanam,” kata dia lagi. 

Baca Juga: Setara Institute: Pelabelan Teroris ke KKB Bukan Solusi Isu di Papua

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya