Pimpinan Komisi VII DPR Desak Pemerintah Audit Semua Smelter Nikel

Kebakaran smelter kini terjadi di PT GNI Morowali Utara

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno, prihatin peristiwa kebakaran smelter kembali berulang pasca-insiden di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Kali ini, kebakaran smelter terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara. Padahal, peristiwa serupa juga pernah menimpa PT GNI pada 2022. Ketika itu, dua orang tewas terbakar hidup-hidup. 

Eddy pun mendesak pemerintah segera melakukan audit penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap seluruh perusahaan smelter yang beroperasi di Indonesia.

"Sejak kebakaran tungku smelter terjadi di PT ITSS, kami sudah langsung mendesak  pemerintah melakukan audit K3 terhadap seluruh perusahaan smelter yang beroperasi di Indonesia," ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Jumat (29/12/2023). 

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan dua peristiwa serupa yang terjadi pada waktu berdekatan, menandakan ada sesuatu yang harus dikoreksi dalam operasional dan penerapan K3 di perusahaan smelter.

"Sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah segera melakukan audit sebelum lebih banyak lagi kejadian kebakaran terjadi di pabrik smelter lainnya," tutur dia. 

1. Eddy juga dorong ada investigasi mendalam di PT GNI

Pimpinan Komisi VII DPR Desak Pemerintah Audit Semua Smelter NikelSekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Eddy juga mendorong aparat penegak hukum (APH) segera melakukan investigasi menyeluruh ke pabrik smelter milik PT GNI. Audit kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pun juga perlu dilakukan di perusahaan milik China tersebut. 

"Walau pun PT GNI berkilah tidak ada korban jiwa, investigasi secara mendalam dan audit keselamatan serta kesehatan kerja harus tetap dilakukan," kata dia. 

Eddy juga menyebut operasional PT GNI harus disetop sementara waktu selama proses investigasi dan audit dilakukan. "Operasional perusahaan baru dilanjutkan hingga audit dan investigasi selesai," tutur dia. 

Baca Juga: Smelter GNI di Morowali Utara Sulteng Terbakar, Tidak Ada Korban

2. Bentrokan pernah terjadi di PT GNI buntut dari aksi unjuk rasa

Pimpinan Komisi VII DPR Desak Pemerintah Audit Semua Smelter NikelPT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Dok. GNI)

Pasca-terjadi ledakan smelter milik PT GNI yang menyebabkan dua orang tewas pada 2022, muncul aksi unjuk rasa pada Januari 2023. Aksi demonstrasi itu berujung kericuhan yang kembali menelan korban jiwa. Dua pekerja lokal dan satu tenaga kerja asing (TKA) tewas pasca-bentrokan itu. 

Dalam catatan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), DPC SPN Kabupaten Morowali dan Lokataru Foundation mencatat, aksi unjuk rasa itu digelar untuk mendesak berbagai aspirasi para pekerja.

Aspirasi itu mulai dari permasalahan APD, pemotongan gaji, permasalahan debu dan penerangan, kerusakan alat, tunjangan skill yang dihilangkan, peraturan yang tidak tertulis, tidak adanya mesin penghisap, perbedaan uang lembur, gaji, surat peringatan, peraturan surat peringatan, dan pembagian masker. 

"Secara utuh, tuntutan tersebut merupakan hak yang seharusnya didapatkan oleh pekerja. Tetapi kami menduga perusahaan lalai dalam hal pemenuhan hak kepada para pekerjanya," demikian bunyi pernyataan tertulis dari KontraS pada Januari 2023. 

Selain itu, Serikat Pekerja Nasional (SPN) menggarisbawahi tidak adanya standar operasional K3 sehingga korban terus berjatuhan. "Jatuhnya korban jiwa dalam perjalanan PT GNI, menunjukkan belum adanya evaluasi serta tanggung jawab yang dilakukan oleh PT GNI serta pemerintahan terkait dengan banyaknya korban jiwa dalam berjalannya perusahaan tersebut," kata KontraS. 

3. Luhut sebut ada indikasi pelanggaran SOP smelter PT ITSS

Pimpinan Komisi VII DPR Desak Pemerintah Audit Semua Smelter NikelMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan merayakan hari ulang tahun ke-76 hari ini, Kamis (28/9/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan menyebut terdapat indikasi pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga menyebabkan ledakan di tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Namun, kata dia, temuan itu baru berdasarkan investigasi awal. Penyelidikan dilakukan sejak 25 Desember lalu oleh tim dari Kemenko Marves, Kemenaker, Kemenperin, Korem, Polda, Polres, Kodim, serta pemerintah daerah. Untuk kesimpulan akhir, dia meminta Kapolda Sulawesi Tengah menyelesaikan investigasi tersebut.

"Dari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan yang melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, akibatnya terjadi kecelakaan dan korban jiwa," kata Luhut dalam keterangan tertulis, hari ini. 

Ia juga meminta Polri menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang teridentifikasi.

"Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan. Kejadian serupa di GNI tahun lalu sudah menjadi pelajaran bahwa kita serius dalam menegakkan hukum demi keselamatan pekerja. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia," tutur dia. 

https://www.youtube.com/embed/ubAP7eaY4Sc

Baca Juga: Pimpinan Komisi VII Desak Kemenperin Audit Menyeluruh PT ITSS Morowali

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya