PM Mahathir Berikan Penghargaan Antikorupsi Bagi Novel Baswedan 

Penghargaan itu diberikan saat mata kirinya divonis cacat

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad pada Selasa malam (11/2) memberikan penghargaan antikorupsi kepada penyidik senior Novel Baswedan. Penghargaan itu diberikan bertepatan dengan peluncuran Yayasan Perdana International Anti-Corruption Champion (PIACCF), organisasi yang bertujuan melindungi para aparatur yang tugasnya memberantas korupsi. 

Risiko tinggi yang dihadapi oleh mereka yang berada di garda terdepan memberantas rasuah menjadi pertimbangan Negeri Jiran membuat yayasan itu. Dalam keterangan tertulisnya, Novel mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Malaysia yang memberinya penghargaan tersebut. 

"Penghargaan ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan terhadap semua pihak yang memilih jalan untuk berjuang memberantas korupsi, baik di Malaysia, Indonesia dan di seluruh dunia. Inisiatif ini menegaskan bahwa isu pemberantasan korupsi bukan hanya permasalahan di masing-masing negara saja, tetapi juga merupakan masalah bersama masyarakat dunia," kata Novel pada malam ini. 

Lalu, apa harapan Novel usai ia menerima penghargaan dari Pemerintah Malaysia? Penghargaan yang ia terima cukup ironis lantaran di dalam negeri, kasus teror air keras yang menimpanya masih belum tuntas. Pihak kepolisian baru terbatas memproses pelaku lapangan. 

1. Novel Baswedan mengapresiasi upaya Pemerintah Malaysia dalam memberantas rasuah

PM Mahathir Berikan Penghargaan Antikorupsi Bagi Novel Baswedan (Penyidik Novel Baswedan ketika menerima penghargaan dari Perdana Mahathir Mohammad) Istimewa

Dalam keterangannya, Novel mengapresiasi upaya pemberantasan korupsi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Malaysia. Hal itu terlihat dari melonjaknya peringkat Negeri Jiran dalam survei Transparency International tahun 2019. Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Malaysia naik 6 poin dari 47 menjadi 53.

Hal tersebut menempatkan Malaysia ada di peringkat ketiga tertinggi IPK nya di kawasan Asia Tenggara. 

"Ini kan pencapaian yang luar biasa yang hanya bisa tercapai atas kerja keras dan konsistensi dalam menindak dan mencegah korupsi. Selain itu, apresiasi saya terhadap upaya Pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan kepada para petugasnya dalam melaksanakan tugas untuk memberantas korupsi," kata Novel pada malam ini. 

Baca Juga: Keren! Novel Baswedan Dapat Penghargaan Antikorupsi dari Malaysia

2. Novel Baswedan berharap Pemerintah Malaysia dapat menularkan keberhasilannya memberantas korupsi ke Indonesia

PM Mahathir Berikan Penghargaan Antikorupsi Bagi Novel Baswedan Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. (IDN Times/Ashari Arief)

Dalam keterangannya, mantan Kasatreskrim Bengkulu itu berharap Pemerintah Malaysia, khususnya Perdana Menteri Mahathir Mohammad dapat menularkan keberhasilan dalam memberantas korupsi dan melindungi pemberantas korupsi kepada negara lain, khususnya kepada Indonesia. Ia juga berharap semoga pegawai di komisi antirasuah terus semangat berjuang melawan korupsi. 

"Apalagi situasi saat ini KPK tengah dilemahkan," kata Novel. 

Novel akhirnya terbang ke Malaysia usai mendapat izin dari pimpinan untuk menerima penghargaan tersebut. Salah satu pimpinan jilid V, Nawawi Pomolango mengucapkan selamat bagi Novel lantaran mendapat penghargaan dari Negeri Jiran. Namun, Nawawi mengingatkan dalam bekerja bukan penghargaan yang dikejar. 

"Tentu saja, mendapatkan penghargaan bukan tujuan dalam bekerja. Yang terpenting adalah semangat pengabdian yang tak ada hentinya dalam pemberantasan korupsi di negeri tercinta," kata Nawawi pada (4/2) lalu. 

3. Novel Baswedan divonis oleh dokter hanya bisa melihat sebelah mata

PM Mahathir Berikan Penghargaan Antikorupsi Bagi Novel Baswedan IDN Times/Margith Juita Damanik

Penghargaan yang diterima oleh Novel hari ini menjadi sesuatu yang ironis. Dalam pengobatan terakhir di Singapura, Novel divonis oleh dokter akan kehilangan mata kirinya. Akibat cairan air keras, mata kiri Novel tak lagi bisa digunakan untuk melihat. 

Konfirmasi itu disampaikan oleh Novel ketika dilalukan rekonstruksi gelar perkara pada (7/2) lalu dan kuasa hukum, Saor Siagian. 

"Saya juga baru tahu, karena kan gak lama ini Novel baru pulang dari Singapura untuk menjalani pengobatan. Novel cerita ia tidak bisa ikut rekonstruksi kasusnya pada hari Jumat karena baru dapat diagnosa dari dokter bahwa mata kirinya gak lagi bisa berfungsi dan harus diangkat," ungkap Saor kepada IDN Times melalui telepon pada pekan lalu. 

Karena tak bisa lagi digunakan, maka dokter di Singapura berencana mengangkat bola mata di sebelah kiri melalui operasi. Namun, kapan proses operasi dilakukan belum diketahui. 

Selain itu, proses kasus teror yang menimpa Novel hanya berakhir di dua pelaku lapangan. Aktor intelektualnya hingga kini masih belum tertangkap. 

Baca Juga: Novel Baswedan Divonis Dokter Kehilangan Satu Indera Penglihatannya

Topik:

Berita Terkini Lainnya