Prabowo Bakal Remajakan 41 Kapal Perang TNI Agar Tetap Dapat Dipakai

Proses refurbishment dilakukan di PT PAL Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, akan membuat program refurbishment bagi 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL). Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan operasional dan memperpanjang usia pakai. Ini merupakan alternatif yang dipilih oleh Prabowo selain membeli alutsista baru. 

Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo ketika memberikan pengarahan awal tahun kepada para pejabat eselon I dan II di Kementerian Pertahanan, pada Selasa (3/1/2023). Prabowo, tugas utama TNI dan Kemhan adalah memastikan postur kekuatan negara agar tetap siap meski kondisi saat ini tergolong damai. 

Masa damai, kata Prabowo, justru waktu untuk menyiapkan kemungkinan beragam konflik yang dapat terjadi. "Tugasnya Kemhan dan TNI hanya satu yakni memastikan kesiapan. Masa damai adalah persiapan. Urusan tentara adalah kita harus siap. Sehingga, seandainya ada konflik, maka kita sudah siap," ungkap Prabowo yang dikutip dari keterangan tertulis. 

Ia mewanti-wanti agar mental terkait kesiapan ini harus mengakar di kalangan TNI. Apalagi TNI merupakan unsur terpenting dalam menjaga keamanan di Indonesia. Lalu, jenis kapal perang apa saja yang bakal diperbaiki?

1. Tercatat 41 kapal perang yang dapat refubirshment berada di galangan kapal PT PAL

Prabowo Bakal Remajakan 41 Kapal Perang TNI Agar Tetap Dapat DipakaiANTARA FOTO/Zabur Karuru

Prabowo mengatakan, saat ini 41 kapal perang milik TNI AL yang sedang menjalani proses refubirshment, berada di galangan kapal milik PT PAL. Menurut pria yang juga menjadi Ketua Umum Partai Gerindra itu, jumlah kapal yang akan masuk dock bakal ditambah menjadi 43 unit. 

"Dari 41 kapal perang ini mungkin bisa bertambah menjadi 43 hingga 44 KRI," kata Prabowo di Kemhan. 

Ia juga meminta kepada jajarannya untuk mempercepat proses penambahan jumlah KRI yang bakal dimodernisasi. Tujuannya, agar siap tempur demi menjaga pertahanan negara. 

"Tolong approach Mabes AL. Tolong, yang sudah tidak bisa operasional segera masuk dock. Jangan ada penghambatan birokratis," ujarnya.

Sayangnya, Prabowo tidak menjelaskan kapal apa yang sudah tidak bisa beroperasi lagi. 

Baca Juga: Anggota DPR: Anggaran untuk TNI Kecil, Dianggap Tak Bakal Ada Perang

2. Laksamana Yudo ungkap rata-rata kapal yang dimodernisasi sudah berusia di atas 30 tahun

Prabowo Bakal Remajakan 41 Kapal Perang TNI Agar Tetap Dapat DipakaiLaksamana Yudo Margono usai resmi disahkan sebagai Panglima TNI di rapat paripurna DPR, 13 Desember 2022. (Dokumentasi TNI Angkatan Laut)

Sebelumnya Laksamana Yudo Margono pernah mengungkap sembilan kapal perang Indonesia yang bakal menjalani peremajaan. Ia mengatakan, proses refubirshment artinya akan dilakukan penggantian mesin dan badan kapal. 

"Kapal-kapal yang berumur tua di-refurbishment, artinya di-repowering, mesinnya diganti, ganti badan kapalnya, ganti sewaco-nya," ungkap Yudo di Markas Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI), Jakarta pada awal Desember 2022 lalu.

"Nantinya seperti proyek mid-life modernization, sehingga mereka akan kembali sesuai fungsi asasinya. Ini tentunya untuk memperkuat itu," ujarnya lagi. 

Ia membocorkan, KRI yang akan menjalani peremajaan, di antaranya KRI kelas Parcim, Frosch, dan Fast Patrol Boat (FPB) yang rata-rata berusia di atas 30 tahun. Selain itu, KRI Teluk Amboina-503 yang sudah berusia 40.

Panglima TNI itu mengaku pernah menaiki kapal buatan Amerika Serikat tersebut pada tahun terakhir di Akademi Angkatan Laut (AAL). "Ada KRI buatan Amerika itu LST Teluk Amboina. Itu dulu pernah saya naiki tingkat IV. Yang lulusan 88 naik di sana mungkin," tutur dia. 

3. Meski sudah besar, anggaran Kemhan tetap dikritik nominalnya kecil

Prabowo Bakal Remajakan 41 Kapal Perang TNI Agar Tetap Dapat DipakaiUtut Adianto (ANTARA /Puspa Perwitasari)

Sementara, opsi refurbishment dipilih karena adanya keterbatasan anggaran untuk membeli alutsista baru. Hal itu pernah disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto.

Ia menyebut, idealnya anggaran pertahanan RI mencapai tiga kali lipat yang dianggarkan saat ini. Pada 2023, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp134,3 triliun. 

"Anggaran pertahanan kita di awal COVID-19 mencapai Rp150 triliun, lalu Rp134 triliun dan tahun 2023 mencapai Rp134 triliun. Kalau berdasarkan matra, Angkatan Darat di angka Rp55 triliun, Angkatan Laut mendekati Rp24 triliun, dan Angkatan Udara dialokasikan Rp19 triliun. Apakah ini sudah cukup? Tentu itu jauh dari cukup," ujar Utut ketika berbicara dalam diskusi virtual. 

"Idealnya, (anggaran pertahanan) bila dibandingkan negara seperti Singapura, itu dikalikan dua atau kali tiga dari angka-angka ini. Tetapi, pertanyaannya kan apakah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita mampu?" kata politikus dari PDIP tersebut. 

Ia menjelaskan, salah satu alasan mengapa pemerintah enggan untuk terus menaikan anggaran pertahanan lantaran sebagian pejabat berpikir perang konvensional sudah tidak mungkin terjadi. Mereka baru tersadar peristiwa itu masih bisa terjadi ketika Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. 

"Barulah mereka (para pejabat) sadar bahwa kita rentan (diserang negara lain). Alutsista kita jauh dari kata memadai. Padahal, dulu di awal kemerdekaan, Bung Karno berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan peralatan perang terhebat di bumi belahan selatan," tutur dia lagi. 

Ia mengklaim bahwa PDIP melalui fraksi di DPR meminta agar anggaran pertahanan terus ditingkatkan. Namun, faktanya belum semua pihak sepakat untuk terus meningkatkan nominal anggaran pertahanan. 

"Padahal, bila semua pihak sepakat perang konvensional masih sangat mungkin terjadi, maka TNI bisa beli alat lebih besar dan pasukan bisa dilatih dengan lebih top lagi," ujarnya. 

Baca Juga: Kemhan Dapat Rp134,3 T, Ini 10 Kementerian Anggaran Tertinggi 2023

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya