Sekjen PPP: Bakal Cawapres Ganjar Mengerucut ke Mahfud dan Sandi Uno

PDIP sebelumnya coret Ridwan Kamil dan AHY sebagai cawapres

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi mengatakan, bakal cawapres Ganjar Pranowo sudah mulai mengerucut menjadi dua nama yaitu Mahfud MD dan Sandiaga Uno. Namun, ia belum bisa memastikan apakah PDI Perjuangan bakal melirik Sandi ketimbang Mahfud. 

"Banyak yang bertanya kepada saya apakah nama-nama yang sudah pernah disebut oleh Mba Puan (Ketua DPP PDIP), oleh Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto) sudah mengerucut hanya ke dua nama, Pak Sandi dan Pak Mahfud. Saya belum bisa memastikan itu. Tapi, yang pasti nama-nama bacawapres akan terus mengerucut seiring dengan pembahasan di tingkat para ketum pengusung Ganjar," ungkap Arwani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (20/9/2023). 

Ia menambahkan, Sandi masuk ke dalam pembahasan kandidat bakal cawapres Ganjar seperti amanat dari Rapimnas VI PPP. Meski begitu, PPP tidak ingin bersikap terlalu percaya diri.

Pihaknya, kata Arwani, bakal berkomitmen mengikuti tahapan proses penentuan bakal cawapres pendamping Ganjar. Sekalipun pada akhirnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu tidak dipilih PDIP untuk mendampingi Ganjar. 

"Kami akan ikuti tahapan pembicaraan, pembahasan, pengambilan keputusan siapa cawapres Ganjar nantinya. Kami secara bersama-sama akan menyukseskan apapun keputusan dari partai yang tergabung dalam koalisi atau kerja sama politik pengusung Ganjar," tutur dia. 

Pernyataan serupa juga pernah disampaikan oleh Sandi pada 16 September 2023 lalu. Ketika melakukan rapat konsolidasi di Jateng, Sandi menyebut PPP bakal tetap mendukung Ganjar sebagai bacapres. 

"Kami tetap akan istiqomah memperjuangkan Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI," kata Sandi. 

1. Nama bakal cawapres mengerucut usai PDIP coret nama Ridwan Kamil dan AHY

Sekjen PPP: Bakal Cawapres Ganjar Mengerucut ke Mahfud dan Sandi UnoKetua DPR RI Puan Maharani (dok. Pribadi/Puan Maharani)

Nama bacawapres PDIP mulai mengerucut usai partai dengan lambang banteng moncong putih itu mencoret nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil. Ridwan sebelumnya digadang-gadang sebagai calon yang paling dipertimbangkan menjadi bacawapres Ganjar.

Apalagi terungkap pria yang akrab disapa Kang Emil itu menemui Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng pada 5 September 2023 lalu. Tetapi, belakangan Golkar tidak memberikan restu bagi Kang Emil untuk diajukan sebagai bakal cawapres. 

"Pak RK juga (dicoret), Golkar kan sudah dengan Pak Prabowo. Jadi Pak RK merupakan kader Golkar. Lagipula saya dengar Munas di Golkar tetap memutuskan bahasanya calon presiden dan calon wakil presidennya Mas Airlangga Hartarto. Jadi, tak mungkin satu kader ada di sini, tapi gerbongnya ada di tempat lain," ujar Puan di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta Timur pada 18 September 2023 lalu. 

"Tadinya kan memang muncul namanya Mas AHY. Namun karena Demokrat sudah memutuskan untuk pindah atau menentukan dengan Mas Prabowo, ya, tentu saja sepertinya tak mungkin (jadi cawapres Ganjar)," tutur dia lagi. 

Baca Juga: PDIP Coret Ridwan Kamil dan AHY Jadi Bacawapres Ganjar

2. AHY sempat berpamitan sebelum merapat ke Prabowo

Sekjen PPP: Bakal Cawapres Ganjar Mengerucut ke Mahfud dan Sandi UnoKetua DPP Puan Maharani ketika bertemu dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 18 Juni 2023 di Plataran. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)

Sebelum merapat ke Prabowo, AHY sempat mengirimkan pesan ke Puan untuk berpamitan. Di dalam pesan itu, AHY menyampaikan poin hasil rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang memberikan instruksi agar merapat ke kubu Gerindra ketimbang PDIP.

"Jadi, begitu rapat MTP selesai pada Minggu kemarin dan keputusan diambil, Mas AHY sebagai ketum mengirimkan pesan dan pamit ke Mba Puan. Di situ tertulis 'Mba Puan, kami telah begini-begini dan seperti ini. Telah terjadi dialog, diskusi yang cukup panjang tapi karena waktu yang sangat terbatas, MTP harus mengambil keputusan. Maka kami memutuskan mohon maaf belum bisa bersama pada 2024 mendatang," ungkap Ketua Mahkamah Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan kepada media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin kemarin. 

AHY juga meminta agar komunikasi dan silaturahmi dapat tetap terjaga untuk membangun negeri bersama-sama. Pesan pendek itu pun langsung direspons oleh Puan. Putri Megawati Soekarnoputri itu mengucapkan terima kasih. 

"Mba Puan pun juga sepakat tetap menjaga tali silaturahmi dan komunikasi. Saya kira komunikasi mereka berdua sangat bagus. Sesama putra-putri dan anak presiden. Saya kira ini contoh yang baik dan menarik," tutur dia. 

Ia menambahkan melalui praktik komunikasi itu, Demokrat ingin menunjukkan etika politik yang beradab. "Karena kami dari MTP selalu minta kepada ketum untuk mengkomunikasikan kepada siapa Anda berkomunikasi, selalu sampaikan kalau kau datang tampak muka maka pulang harus tampak punggung," ujarnya lagi. 

3. Mahfud akui sering temui Megawati dan Ganjar

Sekjen PPP: Bakal Cawapres Ganjar Mengerucut ke Mahfud dan Sandi UnoMenkopolhukam Mahfud MD bersama Ketua DPR Puan Maharani di Halal Bi Halal MUI pada Kamis (17/5/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Di sisi lain, ketika ramai nama Kang Emil digadang-gadang bakal disandingkan dengan Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah itu justru mengunggah foto tengah ngobrol santai dengan Mahfud. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu belakangan mengaku sering bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mahfud juga menyebut ia sering berjumpa dengan Ganjar. 

"Saya sering ketemu Bu Megawati. Sejak zaman BPIP saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat ya (bertemu). Saya kan alumni BPIP, sering ketemu Bu Megawati. Baru-baru dalam waktu belum lama ini juga bertemu, itu agak lama, tetapi kita tak bicara soal pilpres lah," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 11 September 2023 lalu. 

Mantan anggota Komisi I DPR itu mengatakan, alasan tidak membahas pilpres dengan Megawati karena itu bukan domainnya. Menurut Mahfud, Megawati lebih memahami soal dinamika politik.

"Kita gak bicara soal pilpres lah karena saya tahu itu bukan domain saya. Bu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang. Kita menghormati saja," tutur dia. 

Mahfud mengungkapkan, dalam pertemuan terakhir dengan Megawati, ia membahas masalah politik, ideologi hingga konstitusi. Di situ, ia juga berbincang soal mahasiswa ikatan dinas yang disekolahkan Bung Karno, namun selama puluhan tahun tidak bisa kembali ke Indonesia. 

"Tapi kami gak bicara pilpres karena saya menghormati Bu Megawati untuk menentukan sesuai dengan kapasitas Beliau yang saya yakini gak perlu masukan dari orang luar. Sudah ada mekanisme internalnya di PDIP," ujarnya lagi. 

Baca Juga: SBY Temui Prabowo di Hambalang: For You, Saya Siap Turun Gunung!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya