Survei IPI: Anies Tak Akan Menang Lawan Capres Manapun di Putaran ke-2

Bahkan, Prabowo meraih 52,3 persen bila melawan Anies

Jakarta, IDN Times - Bakal capres Anies Baswedan diperkirakan tidak akan menang melawan capres manapun seandainya ia lolos di putaran kedua Pemilu 2024. Itu merupakan salah satu temuan penting dari hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) yang turun ke lapangan pada periode 25 Agustus 2023 hingga 3 September 2023.

Dalam proses surveinya, IPI menggunakan 4.090 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Penarikan sampel responden dilakukan menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan terhadap hasil survei 95 persen dan margin of error (MoE) mencapai 5 persen. 

Hasilnya menunjukkan bila Prabowo Subianto dan pasangannya gagal melaju ke putaran kedua, maka Ganjar Pranowo diproyeksikan menang melawan Anies-Muhaimin Iskandar. Ganjar disebut meraih 49,7 persen suara. Sedangkan, Anies-Muhaimin meraih 33,2 persen. Di sisi lain, masih terdapat 17,1 persen suara yang belum menentukan pilihannya di antara kedua pasang capres tersebut.

Direktur eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bila Anies-Ganjar disandingkan head to head, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih lebih unggul hingga November 2022 lalu. Tapi, tren itu mulai berubah memasuki tahun 2023. 

"Jadi, mulai ada pergeseran pendukung Prabowo Subianto lebih lari ke Ganjar ketimbang ke Anies. Apakah ini seiring dengan masuknya pendukung Jokowi ke Prabowo, terutama di sepanjang 2023, sejak Jokowi melakukan endorsement terbuka ke Prabowo atau kah tidak. Apakah, antagonisme politik antara pendukung Ganjar dan Prabowo belakangan ini," ungkap Burhanuddin seperti dikutip dari YouTube IPI pada Sabtu (30/9/2023). 

Sedangkan, kemenangan lebih besar diraih oleh Prabowo bila di putaran kedua bertemu dengan Anies-Muhaimin. Prabowo diproyeksi meraih 52,3 persen suara. Sedangkan, Anies-Muhaimin meraih 30,5 persen suara. Lalu, masih ada 17,2 persen suara yang belum memutuskan akan memberikan suara ke siapa di antara dua pasang capres tersebut. 

"Ini mudah dijelaskan karena pendukung Ganjar lari ke Prabowo, kalau misalnya Ganjar tidak lolos di putaran pertama," tutur dia lagi. 

Lalu, siapa yang lebih unggul bila di putaran kedua Ganjar bertemu dengan Prabowo?

1. Prabowo lebih unggul bila head to head dengan Ganjar di putaran kedua Pemilu 2024

Survei IPI: Anies Tak Akan Menang Lawan Capres Manapun di Putaran ke-2Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada periode 25 Agustus - 3 September 2023. (Tangkapan layar YouTube IPI)

Lebih lanjut, bila Prabowo dan Ganjar bertemu di putaran kedua, maka Menteri Pertahanan itu yang diproyeksikan unggul tipis dibandingkan Ganjar. Prabowo diproyeksikan meraih 45,3 persen suara. Sedangkan, Ganjar meraih 41,2 persen suara. 

Di sisi lain, masih ada 13,6 persen suara yang belum menentukan pilihan. Maka, menurut Burhanuddin, siapapun yang berhasil membujuk pemilih yang belum menentukan pilihannya itu, mereka akan unggul. 

"Mereka ini kan termasuk swing voters. Swing voters ini kan didefinisikan berdasarkan dua pengukuran, pertama mereka yang sudah punya pilihan tapi bisa pindah ke lain hati. Kedua, adalah undecided voters. Sehingga, bila dua kelompok ini digabung, maka dapat mempengaruhi hasil akhir dan membuat perubahan yang signifikan," kata dia. 

Apalagi Pemilu 2024 masih tersisa 5 bulan lagi. 

Baca Juga: Cak Imin Nilai Food Estate Gagal Cegah Kenaikan Harga Pangan

2. Pemilih PKB justru pilih dukung Ganjar, pemilih Demokrat tetap setia ke Anies Baswedan

Survei IPI: Anies Tak Akan Menang Lawan Capres Manapun di Putaran ke-2Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada periode 25 Agustus - 3 September 2023. (Tangkapan layar YouTube IPI)

Temuan lain yang menarik yaitu mengenai pilihan capres sesuai dengan akar rumput parpolnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh IPI, massa pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru cenderung memilih untuk mendukung Ganjar ketimbang Anies Baswedan. 

Angka pemilih yang bakal memilih Ganjar mencapai 43,3 persen. Sedangkan, jumlah pemilih Anies dari PKB hanya 20,8 persen. 

Di sisi lain, akar rumput Demokrat, justru masih setia untuk tetap memilih Anies ketimbang Prabowo Subianto. Angkanya mencapai 42,3 persen. Pemilih Prabowo dari Demokrat mencapai 32,2 persen. 

Sementara, pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) justru condong mendukung Prabowo ketimbang Ganjar. Ada 46,1 persen yang mendukung Prabowo. Sedangkan, 21,3 persen saja yang mendukung Ganjar. 

3. Anies selalu tanggapi santai hasil survei yang menempatkannya di posisi buncit

Survei IPI: Anies Tak Akan Menang Lawan Capres Manapun di Putaran ke-2Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara konsolidasi ormas gabungan dari KIB, Relawan Anies dan Relawan NasDem di Lapangan PRPP Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sementara, ini bukan kali pertama, Anies diposisikan paling bontot atau di peringkat ketiga dari tiga bakal capres. Survei Litbang Kompas edisi Mei 2023 pun turut menempatkan Anies di posisi buncit. 

Namun, Anies menanggapinya dengan senyum dan santai. "Pilpres masih Februari 2024, masih beberapa bulan lagi. Jadi, perjalanan masih panjang, banyak hal yang bisa terjadi," ucap Anies di Malang pada Mei 2023 lalu. 

Anies kembali menegaskan, hasil survei yang dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pilpres sifatnya fluktuatif. Hasil survei itu, kata Anies, akan dijadikan salah satu bahan penyusunan strategi. 

"Rasanya setiap minggu, dua minggu ada survei. Jadi, menggambarkan betapa perhatian tinggi tapi dinamikanya masih sangat fluktuatif," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/YvSvcKPgB40

Baca Juga: Bikin SKCK, Anies Siap Daftar Pilpres 2024 ke KPU di Hari Pertama

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya