Temui Menhan Prancis, Prabowo Bahas Isu Terorisme Hingga Intelijen

Prancis bisa jadi mitra yang strategis bagi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Usai jadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kerap melakukan safari ke berbagai negara. Setelah sebelumnya sempat menyambangi Turki, kini Ketua Umum Partai Gerindra itu berkunjung ke Prancis. 

Kunjungan ke Paris dilakukan pada 11-13 Januari. Sementara, pertemuan bilateral digelar di kantor Kemenhan Prancis pada (13/1). Di sana, Prabowo bertemu dengan mitranya, Menhan Prancis, Florence Parly. 

Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir mencatat ini menjadi pertemuan pertama tingkat tinggi di tahun 2020 dalam rangka mengawali perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Prancis, khususnya di bidang pertahanan. 

"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus meningkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat memperkuat alutsista TNI dan memajukan pertahanan Indonesia," ujar Prabowo melalui keterangan tertulisnya pada Senin malam (13/1). 

Lalu, apa saja poin kesepakatan yang berhasil diraih dalam pertemuan tersebut?

1. Menhan Prabowo dan Menhan Prancis sepakat membuat perjanjian kerja sama di bidang pertahanan

Temui Menhan Prancis, Prabowo Bahas Isu Terorisme Hingga Intelijen(Menhan Prabowo dan Menhan Prancis Florence Parly) Dokumentasi KBRI Paris

Berdasarkan keterangan KBRI Prancis, kedua menhan sepakat untuk membuat perjanjian kerja sama di bidang pertahanan (DCA). Oleh sebab itu, kedua menhan sepakat akan menuntaskan DCA tersebut pada tahun ini, agar bisa dijadikan landasan bagi kerja sama di masa mendatang. 

"Ada beberapa poin yang menjadi perhatian Indonesia dalam DCA itu antara lain kerjasama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan, kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama peacekeeping operations, serta kerja sama misi kemanusiaan saat bencana, dan counter-terorism," ujar Dubes Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha melalui keterangan tertulisnya. 

Kerja sama ini dianggap menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, Prancis adalah negara dengan industri pertahana yang maju. Sedangkan, di satu sisi, Indonesia tengah mengakselerasi pengembangan industri pertahanan nasional. 

"Langkah ini diharapkan akan mendukung upaya Indonesia masuk ke dalam global chain production," tutur Arrmanatha lagi. 

Baca Juga: Dianggap Lembek Urus Natuna, Prabowo: Gak Apa-apa, Silakan Saja Bicara

2. Menhan Prabowo juga bertemu dengan perusahaan industri pertahanan di Prancis

Temui Menhan Prancis, Prabowo Bahas Isu Terorisme Hingga Intelijen(Kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Prancis) Dokumentasi KBRI Prancis

Selain bertemu dengan mitranya, Prabowo memanfaatkan kunjungan ke Prancis untuk menemui dengan perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi. Dalam pertemuan itu, Prabowo mengatakan Indonesia siap berkolaborasi dengan dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis. 

"Industri pertahanan Prancis diharapkan dapat bekerja sama dalam mengekselerasi kemajuan industri pertahanan Indonesia serta menguatkan sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal dan peningkatan kapasitas SDM," ujar Dubes Arrmanatha. 

 

3. Kerja sama di bidang pertahanan antara RI-Prancis semakin menguat setelah ditanda tangani pernyataan kehendak (LoI)

Temui Menhan Prancis, Prabowo Bahas Isu Terorisme Hingga Intelijen(Pertemuan Menhan Prabowo dengan Mengan Florence Parly di Paris) Dokumentasi KBRI Paris

Hubungan pertahanan Indonesia-Prancis sesungguhnya sudah menguat lantaran pada tahun 2017 lalu, kedua pihak sudah menandatangani surat pernyataan kehendak (LoI). Di dalam dokumen itu disepakati kedua negara akan memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan maritim. Cerminan eratnya hubungan kedua negara terlihat dari adanya forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD) yang diselenggarakan setiap tahun. Forum itu telah dimulai sejak 2013 lalu. 

"Melalui Dialog tersebut, fokus area kerja sama dan pembahasan meliputi bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan counter-terorism," kata Dubes yang dulu menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri selama lima tahun itu. 

Baca Juga: 8 Fakta Unik dan Menarik Coco Chanel, Desainer Legendaris dari Prancis

Topik:

Berita Terkini Lainnya