[UPDATE] COVID-19 Bertambah 892, Kasus Aktif Tembus 13 Ribu 

Jumlah kematian harian bertambah 16

Jakarta, IDN Times - Kasus harian COVID-19 kembali meledak saat libur Idul Fitri 1.444 Hijriah. Angkanya sempat kembali tembus 1.500 dalam 24 jam terakhir.

Namun, mengutip data Satgas Penanganan COVID-19 pada Senin (1/5/2023), kasus harian bertambah 892. Angka ini sudah menurun dibandingkan kasus harian yang dilaporkan pada Minggu (30/4/2023) yang mencapai 1.575. 

Sedangkan, kasus aktif sudah menembus angka 13 ribu. Satgas melaporkan kasus aktif mencapai 13.880. Kasus aktif merupakan petunjuk jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. 

Dengan penambahan 892 kasus baru, maka akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air sejak Maret 2020 mencapai 6.775.613. Sedangkan, jumlah pasien yang berhasil pulih mencapai 6.600.433. 

Angka kematian harian pun bertambah 16. Dengan begitu, akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 161.300. 

Lalu, di daerah mana kasus harian tertinggi di tingkat nasional ditemukan?

Baca Juga: Jusuf Kalla Terpapar COVID-19 Saat Lebaran, Kini Sudah Negatif

1. Kasus harian tertinggi masih ditemukan di DKI Jakarta

[UPDATE] COVID-19 Bertambah 892, Kasus Aktif Tembus 13 Ribu Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Data dari satgas menunjukkan kasus harian tertinggi ditemukan di DKI Jakarta. Angkanya mencapai 268. 

Di bawahnya, terdapat Jawa Barat dengan 187 kasus COVID-19 dan Jawa Timur dengan 164 kasus COVID-19. Sedangkan, kasus  kematian harian tertinggi ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Masing-masing ditemukan tiga pasien yang meninggal dunia.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik Jelang Lebaran, Jokowi: Masih di Bawah Standar WHO

2. Tingkat penularan COVID-19 di masyarakat kembali tinggi

[UPDATE] COVID-19 Bertambah 892, Kasus Aktif Tembus 13 Ribu ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Sementara, jumlah individu yang mengikuti tes COVID-19 mencapai 10.755. Sebagian besar atau 8.869 warga mengambil tes swab antigen. Sebanyak 1.880 orang mengikuti tes swab PCR dan sisa 6 orang lainnya dites dengan TCM. 

Hasilnya, positivity rate harian menembus angka 8.29 persen. Angka itu sudah melampaui standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni di bawah 5 persen. Hal itu menandakan tingkat penularan COVID-19 di Tanah Air kembali tinggi. 

Baca Juga: Kematian Turun 95 Persen, WHO Peringatkan Dunia COVID-19 Masih Ada

3. Kemenkes memprediksi lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi hingga Juli 2023

[UPDATE] COVID-19 Bertambah 892, Kasus Aktif Tembus 13 Ribu ilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, menurut prediksi Kementerian Kesehatan, tren peningkatan kasus COVID-19 bakal terus terjadi pascalibur Idul Fitri 2023. Bahkan, kenaikan diprediksi terus terjadi hingga Juli 2023. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, ledakan kasus COVID-19 di Tanah Air dipicu varian Arcturus atau subvarian XBB.1.16.

"Kami mengestimasi puncak kasus berada di angka 4.000 sampai 6.000 kasus per hari dengan estimasi total kasus baru sampai dengan 1 Juli 2023 ada di kisaran 35 ribu kasus baru," ujar Maxi pada 29 April 2023 lalu.

Ia mengatakan, munculnya varian baru Arcturus atau subvarian XBB.1.16 di Indonesia sejauh ini belum memicu kasus infeksi gejala berat. Namun, pemerintah bakal terus memantau perkembangan tersebut.

"Tentu hal ini bergantung pada hasil penilaian tentang keparahan (severity) dan tingkat transmisi dari varian baru XBB.1.5 dan XBB.1.16 yang sampai saat ini masih dalam pengkajian oleh WHO," tutur dia.

Ia menambahkan, peningkatan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran adalah hal yang wajar. Namun, level transmisi kasus masih ada di fase yang terkendali.

Baca Juga: Kasus COVID Naik Jelang Lebaran, Jokowi Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya