Video Momen Penangkapan Bupati Ade Yasin yang Diduga Direkam Anaknya

Bupati Ade bantah beri suap ke pegawai BPK Jawa Barat

Jakarta, IDN Times - Putri Bupati Bogor, Nadia Hasna, sempat mengunggah video ke media sosial yang menggambarkan detik-detik sang ibu, Ade Yasin, ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ade ditangkap dalam operasi senyap pada Rabu, 27 April 2022. Menurut Ketua KPK, Komjen (Purn) FirliBahuri, Ade menyuap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat, untuk mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Video itu sempat diunggah Nadia ke Instastory di akun medsos miliknya. Namun, kini sudah dihapus.

Video itu terlihat blur karena diduga kameranya ditutupi, sehingga yang terdengar hanya pembicaraan di antara seorang perempuan, diduga Nadia dengan dua pria. Suara pria di video itu diduga adalah penyidik komisi antirasuah. 

"Untuk dimintai keterangan sih, bu," ungkap seorang pria di video yang ditulis Nadia di Instastorynya yang diduga saat detik-detik penangkapan Bupati Ade Yasin. 

"Gimana tadi prosesnya?" tanya seorang perempuan yang diduga adalah suara Nadia. 

"Kalau tangkap tangan, OTT, kami punya waktunya hanya 1X24 jam terkait yang sono, yang sudah ditangkap itu. Karena ibu ini selaku pemegang keuangan daerah, penanggung jawab tertinggi. Maka, kami ingin mengetahui proses yang ada di sini seperti apa," tutur pria tersebut.

"Oh, jadi hanya dimintai keterangan aja ya?" tanya perempuan itu. 

"Jadi, hanya dimintai keterangan. Iya," kata pria dengan suara yang sama. 

Barang bukti apa saja yang dimiliki komisi antirasuah, sehingga bisa menetapkan status tersangka terhadap Bupati Ade?

1. KPK sita uang tunai Rp1,024 miliar dari OTT Bupati Ade Yasin

Video Momen Penangkapan Bupati Ade Yasin yang Diduga Direkam AnaknyaUang tunai dan buku tabungan sebagai barang bukti OTT KPK terhadap Bupati Bogor, Ade Yasin (IDN Times/Aryodamar

Sementara, dalam operasi senyap yang dilakukan pada Rabu kemarin, penyidik komisi antirasuah menyita uang total Rp1,024 miliar.

"Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan bukti uang dalam pecahan rupiah dengan total Rp1,024 Miliar yang terdiri dari uang tunai sebesar Rp570 juta dan yang ada pada rekening bank sekitar Rp454 juta," ujar Ketua KPK, Firli Bahuri, ketika memberikan keterangan pers pada 28 April 2022.

Firli menjelaskan Ade diduga memberikan suap dengan total Rp1,9 miliar kepada pegawai BPK perwakilan Jawa Barat. Suap ini diberikan agar Kabupaten Bogor meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk tahun anggaran 2021.

Semua berawal usai Ade mendapat laporan dari Ihsan Ayatullah selaku Kasubid Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor. Ihsan melaporkan bahwa laporan keuangan Pemkab Bogor jelek. Apabila diaudit, Kabupaten Bogor akan mendapat opini disclaimer.

"Selanjutnya, AY merespons dengan mengatakan 'diusahakan agar WTP'," kata Firli. 

Sebagai tindak lanjutnya, Ihsan dan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Maulana Adam diduga memberikan uang sekitar Rp100 juta dalam bentuk tunai kepada Anthon Merdiansyah (ATM) selaku pegawai BPK Jawa Barat. Pemberian berlangsung di kawasan Bandung, Jawa Barat.

"ATM kemudian mengkondisikan susunan tim sesuai dengan permintaan IA, di mana nantinya objek audit hanya untuk SKPD (satuan kerja perangkat daerah) tertentu," tutur Firli. 

Baca Juga: [BREAKING] Ade Yasin Diduga Suap Pegawai BPK Rp1,9M agar Kabupaten Bogor Dapat WTP

2. Bupati Ade Yasin bantah beri suap, salahkan anak buah

Video Momen Penangkapan Bupati Ade Yasin yang Diduga Direkam AnaknyaBupati Bogor Ade Yasin usai kena OTT KPK (IDN TImes/Aryodamar)

Sementara, usai diperiksa dan diumumkan sebagai tersangka, Bupati Ade membantah telah memberi suap bagi pegawai BPK. Ia mengaku kepada media terpaksa harus menjadi tersangka lantaran posisinya sebagai bupati. 

"Iya, saya dipaksa untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan anak buah saya, sebagai pemimpin saya harus siap bertanggung jawab," ujar Ade sebelum masuk ke dalam mobil tahanan. 

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu membantah memberi suap anggota BPK Jawa Barat. Menurutnya hal itu merupakan inisiatif anak buahnya.

"Itu ada inisiatif dari mereka, jadi ini namanya IMB ya, inisiatif membawa bencana," katanya.

3. Selain Ade, ada pula tujuh orang lainnya yang ikut ditetapkan jadi tersangka

Video Momen Penangkapan Bupati Ade Yasin yang Diduga Direkam AnaknyaKonferensi pers OTT KPK terhadap Bupati Bogor, Ade Yasin (IDN Times/Aryodamar)

Setelah pemeriksaan, KPK telah menetapkan delapan tersangka. Mereka adalah:

Tersangka pemberi suap:
1. Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor 2018-2023.
2. Maulana Adam, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
3. Ihsan Ayatullah, Kasubdit Kas Daerah BPK AD Kabupaten Bogor.
4. Rizki Taufik, PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor.

Tersangka penerima suap:
1. Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Kasub Auditor IV Jawa Barat 3 Pengendali Teknis).
2. Arko Mulawan, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor).
3. Hendra Nur Rahmatullah Karwita, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Pemeriksa).
4. Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Pemeriksa).

Ade Yasin merupakan kepala daerah keempat yang tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi oleh KPK. Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Bupati Langkat Terbit Rencana PA, dan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud terciduk KPK pada Januari 2022.

Ini merupakan operasi tangkap tangan kelima sepanjang 2022. Selain tangkap tangan pada tiga kepala daerah, KPK juga menagkap tangan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Itong Isnaeni Hidayat.

Baca Juga: [BREAKING] Kronologi Bupati Bogor Ade Yasin Kena OTT KPK di Rumah

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya