Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara Prank

Siti Aisyah sempat terancam hukuman mati di Malaysia

Jakarta, IDN Times - "Perasaan saya, saya bahagia, gak menyangka bahwa ini hari kebebasan saya." Itu merupakan ekspresi pertama Siti Aisyah di hadapan media usai mengetahui majelis hakim Pengadilan Tinggi Shah Alam, Selangor, Malaysia membebaskannya dari ancaman hukuman mati pada Senin (11/3).

Siti menjadi salah satu terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong-nam yang terbunuh di Bandara Kuala Lumpur International (KLIA) 2 pada Februari 2017 lalu. 

Jong-nam yang merupakan kakak tiri pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, tewas usai wajahnya diusap menggunakan sapu tangan oleh Siti dan satu warga Vietnam bernama Doan Thi Huong.

Siti dan Doan mengaku tidak tahu sudah dijadikan alat pembunuh oleh agen intelijen Korea Utara. Di dalam sapu tangan itu rupanya sudah dituang zat beracun dan sudah dilarang penggunaannya yakni racun VX.

Siti mengaku sejak awal ia berpikir tengah syuting program untuk menjahili orang (prang), lalu acara tersebut akan tayang di stasiun televisi Jepang. Namun, belakangan ia tahu ternyata dia dijebak.

Dalam persidangan ke-66, perempuan 26 tahun itu seharusnya mendengarkan pembelaan yang disampaikan oleh Doan pada Senin kemarin. Sidang yang seharusnya sudah dimulai pukul 09:00 waktu setempat, ternyata molor karena menunggu kedatangan Siti dan Doan dari penjara perempuan Kajang. 

Mereka baru tiba sekitar pukul 09:30 dan dikawal oleh pasukan khusus antiteror. Sama seperti persidangan sebelumnya, baik Siti dan Doan diberi rompi antipeluru. Tidak diketahui jelas mengapa kedua perempuan tersebut harus dikawal begitu ketat. Padahal, itu bukan kasus terorisme. 

Beranjak ke ruang sidang, Siti tidak langsung menjalani persidangan. Ia sempat sarapan dulu. Sidang baru dimulai sekitar pukul 10:00 waktu setempat. 

Hakim yang memimpin persidangan Siti dan Doan sejak awal merupakan hakim tunggal. Tetapi, persidangan kali itu tidak seperti biasanya. Jaksa tiba-tiba menyampaikan informasi yang mengejutkan. Mereka ingin menarik tuntutan hukuman mati terhadap Siti Aisyah. 

Hakim Azmi bin Ariffin yang memimpin jalannya sidang sempat menunjukkan wajah bingung dan tidak percaya. Dalam sidang putusan yang digelar Agustus 2018 lalu, ia kadung sudah menyatakan cukup bukti, sehingga persidangan bisa dilanjutkan. Kuasa hukum Siti Aisyah, Gooi Soon Seng meminta agar kliennya sama sekali dinyatakan tidak bersalah dan bisa bebas murni. 

"Sejak awal ia hanya dijadikan kambing hitam, Yang Mulia," ujar Gooi kepada Hakim Azmi. 

Walau sempat kesal dengan putusan jaksa, Hakim Azmi tetap mengikuti keinginan mereka. Hanya saja ia membebaskan Siti dengan menggunakan dasar 'discharge amounting to acquittal'. Artinya, hakim membebaskan Siti karena jaksa tidak punya cukup bukti. Siti tetap diduga kuat bersalah. Bahkan, apabila nantinya ditemukan bukti baru, Siti bisa kembali didakwa.

Persidangan dilalui Siti hanya sekitar 15 menit. Ia kemudian menyalami hampir semua orang di ruang sidang, termasuk koleganya, Doan Thi Huong. 

Tidak pakai pikir lama, pejabat konsuler KBRI langsung membawa perempuan asal Serang itu masuk ke dalam mobil dan dilarikan ke Gedung KBRI. IDN Times merupakan satu dari beberapa media terbatas yang turut menyaksikan momen bersejarah itu. 

IDN Times pun mendapat kesempatan mewawancarai Siti Aisyah di Gedung KBRI, Senin (11/3), tak lama setelah ia dibebaskan. Berikut petikan wawancaranya: 

1. Bagaimana perasaan Anda setelah bebas dari jeratan hukuman mati?

Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara PrankIDN Times/Santi Dewi

Saya sudah puas (dengan putusan majelis hakim) dan gak bisa diungkapkan. 

Baca Juga: Siti Aisyah Bebas dari Hukuman Mati, Jokowi: Dia Dimanfaatkan

2. Anda tahunya kan dilibatkan untuk acara reality show. Boleh diceritakan ulang bagaimana awalnya ikut acara prank itu?

Ada satu orang Malaysia juga, dia driver taksi. Lalu, dia nawarin saya: 'mau gak ikut syuting lucu-lucu?' Abis dia bilang itu, mula-mula gak percaya, lalu dia telepon. Dia kemudian mengirimkan pesan pendek untuk bertemu keesokan malamnya.

Dari situ, saya dikenalkan dengan James yang mengaku orang Jepang. Saya akhirnya kenalan dan lakukan syuting prank. Ternyata itu jebakan.

(Note: belakangan diketahui James adalah salah satu agen intelijen Korea Utara)

3. James juga mengatakan syuting ini untuk program reality show?

Iya, dia bilang untuk masuk ke program televisi di Jepang dan Youtube. 

4. Ditawari honor berapa?

Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara Prank(Foto empat warga Korea Utara yang ikut dijadikan tersangka pembunuhan Kim Jong-Nam) www.astroawani.com

Sopir taksi itu bilang sekitar RM500 (sekitar Rp1,7 dengan kurs saat ini). Saya sudah melakukan syuting prank dan ketemu James. Tapi, dia hanya menyerahkan RM400 (Rp1,3 juta) saja. Jadi, RM100 (Rp348 ribu) diambil oleh James. 

5. Sebelum Anda melakukannya di Bandara KLIA 2, Anda sudah pernah syuting acara prank itu di tempat lain?

Iya dan saya juga dapat honor dari situ. 

6. Total dari beberapa kali ikut reality show, Anda dapat honor berapa?

Yang dari James, saya sudah lupa ada beberapa kali, tapi dapat dalam mata uang Ringgit Malaysia.

7. Rencananya setelah kembali ke Indonesia mau apa?

Belum tahu, belum kepikiran. 

8. Siapa yang paling Anda rindukan?

Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara PrankSiti Aisyah. (IDN Times/Santi Dewi)

Emak, ayah, dan anak saya. 

9. Selama dua tahun di penjara, tetap berkomunikasi dengan keluarga?

Iya lewat telepon setiap pekan. 

10. Terakhir komunikasi dengan keluarga kapan?

Bulan satu (Januari) kemarin. 

11. Waktu itu bilang apa ke keluarga dan anak?

Saya hanya ngomong sehat atau apa gitu. Saya gak pernah ngomong masalah kasus. Mereka gak pernah nanya saya soal kasus. Mereka cuma minta supaya salat, ngaji, itu aja. 

12. Dukungan keluarga selama ini bagaimana?

Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara Prank(Infografik perjalanan kasus Siti Aisyah) IDN Times/Sukma Shakti

Emak saya selama ini yang meminta saya untuk tetap kuat. Emak selalu support, gak usah mikirin yang di luar. Gak pernah emak itu nanya-nanya kenapa? Dia selalu memberikan support. Jangan pikirin yang lain, yang penting kamu sembahyang dan ngaji. 

13. Anda pernah menulis surat ke orangtua yang isinya meminta mereka gak menjenguk ke Malaysia. Kenapa?

Saya takut (orangtua) sedih, sakit. Saya gak mau ngerepotin. 

14. Setelah peristiwa ini dan kembali ke Indonesia, masih mau ditawari bekerja di Malaysia?

Gak tahu, itu belum kepikiran ke saya lagi. Yang dipikirkan adalah ketemu keluarga di Serang, Banten. Tapi, untuk sementara ini saya mau di sini dulu (Indonesia), menetap di Indonesia.

15. Kalau nanti ketemu keluarga mau ada rencana apa?

Belum kepikiran, yang penting ketemu keluarga, anak. Udah kangen udah gak ketemu dua tahun. 

16. Apa hikmah yang Anda dapat dari peristiwa ini?

Wawancara Khusus Siti Aisyah: Saya Dijebak dengan Ditawari Acara PrankIDN Times/Santi Dewi

Mungkin agar berhati-hati dan tidak mudah percaya ke orang. 

17. Bagaimana hubungan Anda dengan Doan Thi Huong?

Saya dengan dia berkawan baik. 

18. Ada harapan untuk Doan Thi Huong yang masih dalam persidangan?

Saya doakan Doan Thi Huong mudah-mudahan secepatnya menyusul saya (bebas). 

19. Ada yang ingin disampaikan kepada pemerintah yang selama ini membantu?

Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden kita, Pak Jokowi, sama Bapak Menteri-Menteri, Menteri Luar Negeri, pejabat di Kedutaan Indonesia yang telah menolong saya hingga bisa dibebaskan sekarang ini.

Tim pengacara juga terima kasih. Terima kasih juga ke Kementerian Malaysia, tanpa dukungan Malaysia tidak mungkin bisa seperti sekarang. 

Baca Juga: Hampir Dihukum Mati, Siti Aisyah Kapok ke Malaysia 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya