Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis jurnal untuk membantu mengatasi fobia sosial (pexels.com/Polina Kovaleva)

Hari Puisi Sedunia atau World Poetry Day diperingati pada 21 Maret setiap tahunnya. Di mana tahun ini merupakan peringatan yang ke-26.

UNESCO telah mengakui keunikan puisi sebagai bentuk ekspresi dan identitas budaya. Tidak hanya mampu mengabadikan bahasa dan suatu momen, namun juga menyatukan keberagaman serta menuangkan semangat kreatif dari pikiran manusia. Untuk itu, ditetapkanlah Hari Puisi Sedunia yang awal sejarahnya bisa disimak pada rangkuman berikut sejarah Hari Puisi Sedunia.

1. Disepakati pertama kali pada tahun 1999 oleh UNESCO

un.org

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengadopsi Hari Puisi Sedunia pada 21 Maret berdasarkan Konferensi Umum ke-30 pada tahun 1999 yang diadakan di Paris, Prancis. Adanya Hari Puisi Sedunia tidak sebatas sebagai dukungan pada keragaman bahasa melalui ekspresi puitis, melainkan lebih jauh untuk meningkatkan kesempatan untuk bahasa yang terancam punah agar tetap bisa didengar.

Puisi memiliki peran strategis tidak hanya dalam bidang seni dan budaya, melainkan juga sejarah. UNESCO pun mendukung upaya bersama menjadikan puisi sebagai katalis yang kuat untuk berdialog dan perdamaian. Mereka pun berharap, kolaboarasi puisi dengan karya seni lain seperti musik, tari, drama, dan lukisan dapat terus dinikmati, tidak hilang oleh waktu.

2. Sebagai bentuk penghargaan untuk para penyair

Editorial Team

Tonton lebih seru di