Ketua KPK Firli Bahuri melepas pegawai gagal TWK untuk Diklat di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (dok. Humas KPK)
Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa ada 18 dari 24 orang pegawai yang mengikuti diklat selama sebulan. Dalam diklat tersebut dibahas mengenai wawasan kebangsaan hingga agama.
Firli menjelaskan ada tujuh materi yang diberikan kepada 18 pegawai KPK dalam diklat. Materi tersebut adalah nilai-nilai dasar bela negara, sistem pertahanan semesta, wawasan kebangsaan, sejarah perjuangan bangsa, pembangunan karakter bangsa, keterampilan dasar bela negara, serta identitas dan integritas nasional.
Para peserta juga melakukan aktivitas luar ruang selama diklat. Aktivitas yang dilakukan adalah bimbingan dan pengasuhan, praktek baris berbaris, tugas individu, tugas kelompok, outbound/team building, olahraga berkelompok maupun mandiri.
"Tidak hanya menerima materi didalam kelas dan sejumlah kegiatan fisik untuk menjaga kedisiplinan dan kesehatan," kata Firli.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Selatan itu mengatakan, para peserta diklat juga mendapat dua kali bimbingan mental rohani. Pertama berlokasi di Universitas Pertahanan dan kedua di Masjid Istiqlal.
"Penyampai materi adalah Profesor Nazaruddin Umar selaku Imam besar Masjid Istiqlal, kegiatan tersebut diikuti oleh semua peserta baik muslim maupun non-muslim karena sifatnya universal. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan di area luar Masjid Istiqlal," jelas Firli.