Setahun Anies Baswedan, Ini Janji-Janji dan Realisasinya untuk Jakarta

Jakarta, IDN Times – 16 Okober merupakan hari bersejarah bagi Anies Baswedan. Sebab, tepat setahun yang lalu dirinya bersama Sandiaga Uno resmi dilantik Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Keduanya berhasil menjadi orang nomor satu dan dua di DKI setelah meraih lebih dari 58 persen suara warga Jakarta dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Mereka mengalahkan pasangan petahana Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
Kemenangan tersebut membuat Anies-Sandiaga wajib menuntaskan seluruh janjinya saat kampanye. Dari sekian janji kampanye tersebut, beberapa sudah ditunaikan dalam satu tahun kepemimpinannya.
Namun, masih ada beberapa janji yang belum terlaksana. Apa saja?
1.Rumah DP 0 rupiah
Saat debat terbuka calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Anies berkisah bahwa dirinya sering mendapat keluhan warga yang kampungnya mengalami relokasi. Untuk itu Anies menawarkan program perumahan tanpa DP.
“Kami tawarkan solusi program perumahan DP 0 agar warga tidak dipindahkan ke tempat yang jauh tapi dapat solusi membuat rumah di situ,” katanya saat debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Merespons solusi yang diajukan Anies, Ahok saat itu mengaku bingung dan kembali menanyakan rumah jenis apa yang akan disediakan dan bagaimana skema pembayarannya.
“Rumah yang Anda bangun rumah tapak atau rumah susun untuk (warga) berpenghasilan Rp3 juta atau Rp7 juta karena tadi dibilang untuk warga gak mampu,” tanya Ahok pada Anies dalam debat publik, (12/4/2017).
Anies pun menjelaskan bahwa program yang ia maksud bukan berarti membangun rumah melainkan pembiayaan. Sebab, menurutnya rumah tersebut bisa dibangun pemerintah maupun swasta. “Kami gak bangun rumah, ini soal intrumen pembiayaan. Kami carikan solusi sesuai pilihan, bukan membicarakan bangun rumah,” jawabnya pada Ahok.
Mendengar penjelasan Anies, Ahok pun menganggap bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu tidak menjawab pertanyaan yang dimaksud. “Gak menjawab yang saya tanya sebetulnya,” jawab Ahok.
Setelah resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur, Sandiaga pun membeberkan alasan mengapa dirinya dan Anies membuat program rumah tanpa DP. Alasannya saat itu ada 51 persen warga Jakarta yang tidak memiliki rumah sendiri, kurangnya hunian, dan keberpihakan pada warga berpenghasilan rendah.
Groundbreaking rumah tanpa DP dilakukan tiga bulan setelah Anies-Sandiaga dilantik
Tiga bulan lebih dua hari setelah dilantik, groundbreaking rumah tanpa DP Klapa Village di kawasan Jakarta Timur menandakan dimulainya pembangunan rumah tanpa DP pertama karya Anies-Sandiaga.
“Pada hari kamis 18 Januari 2018, groundbreaking Klapa Village dinyatakan dimulai,” kata Anies saat peresmian.
Setelah peresmian dilakukan, kabar perkembangan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) itu nyaris tak terdengar. Bahkan, enam bulan setelah peresmian itu tak ada tanda-tanda perkembangan berarti dari hunian tanpa DP itu.
Kondisinya sangat sepi, tidak ada tanda-tanda wilayah tersebut sedang dilakukan pembangunan. Ketika IDN Times coba mengunjungi lokasi pada Juli 2018, pihak marketing yang berjaga di sana nampak sangat tertutup.
“Maaf mas, kalau mau masuk harus pakai surat izin,” kata seorang pekerja yang kebetulan melihat tim IDN Times mengintip lahan yang akan dijadikan Rusunawa. Lahan yang sudah digali tersebut dipenuhi rumput liar yang tumbuh tinggi, tak ada pekerja kontraktor yang bekerja membangun rusnawa seperti di proyek bangunan pada umumnya.
Rusunawa Klapa Village akhirnya diresmikan empat hari jelang setahun Anies menjabat Gubernur
Empat hari jelang setahun masa kepemimpinannya, Anies pun akhirnya meresmikan Rusnawa Klapa Village dengan memberi nama program ‘Samawa’ atau Solusi Rumah Warga. Harapannya Rusunawa tersebut menghasilkan keluarga yang Samawa.
“Samawa ini terminologi yang Insya Allah kalau kita dengar, langsung tahu maknanya. Maknanya adalah sebuah tempat yang di sana ada kedamaian, ada cinta kasih, ada kebahagiaan, ada ketenangan. Jadi, program ini harapannya membuat ketenangan bukan saja bisa punya rumah, tapi rumah yang ditempati kemudian menghasilkan sebuah suasana keluarga yang Samawa tadi, Solusi Rumah Warga,” terangnya.
Tak sembarang orang bisa punya unit Samawa Klapa Village
Walau diperuntukan bagi warga Jakarta, tak sembarangan orang bisa punya unit di Samawa Klapa Village. Sebab, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pembeli seperti telah tinggal di Jakarta minimal lima tahun, belum punya rumah, tidak pernah menerima subsidi perumahan, dan berpenghasilan Rp4-7 juta tiap bulan.
Syarat penghasilan tersebut mendapat kritikan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta. Sebab, syarat tersebut menunjukan bahwa program rumah tanpa DP tak sejalan dengan ucapan Anies-Sandiaga yang menjanjikan program tersebut diperuntukan bagi warga berpenghasilan rendah.
Pemesanan baru bisa dilakukan awal November 2018
Meski mendapatkan kritikan, ternyata program ini sangat diminati warga Jakarta. Sebab, pihak marketing Klapa Village yang menolak disebutkan namanya mengklaim ada sekitar empat ribu orang peminat Klapa Village.
Kamu harus mendaftar melalui situs khusus jika berminat memiliki rumah tanpa DP Klapa Village. Namun, Pendaftarannya sendiri baru bisa dilakukan awal November 2018.
“Sekarang belum bisa daftar, baru bisa 1 November. Kalau gak bisa daftar online nanti ke Wali Kota sesuai domisili, nanti dibantu tapi syaratnya harus dilengkapi dulu,” kata pihak marketing itu kepada IDN Times.