Sikap Kemendikti Usai AS Bekukan Sementara Wawancara Visa Pelajar

- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie mengimbau mahasiswa Indonesia di AS untuk tidak melakukan perjalanan keluar hingga ada kepastian lebih lanjut.
- Mahasiswa yang telah menerima Surat Penerimaan (LoA) dan beasiswa sedang ditangani untuk memastikan kelanjutan studi, termasuk menjajaki peluang studi di perguruan tinggi unggulan di negara lain.
- Donald Trump sudah menghentikan sementara wawancara visa baru bagi mahasiswa internasional yang akan berkuliah di universitas-universitas AS karena rencana untuk memperluas penyaringan media sosial pelamar mahasiswa.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang penghentian sementara pengajuan visa pertukaran pelajar dan pengunjung.
Kemdiktisaintek mengimbau mahasiswa Indonesia yang berada di AS dengan visa tersebut untuk tidak melakukan perjalanan keluar hingga ada kepastian lebih lanjut.
"Bagi adik-adik dan rekan-rekan yang saat ini sudah berada di Amerika Serikat dengan visa F, M, atau J, kami merekomendasikan untuk tidak berpergian ke luar wilayah Amerika Serikat hingga ada kepastian lebih lanjut," kata Stella dalam rekaman video resmi Kemendiktisaintek, Rabu (28/5/2025) malam.
1. Nasib mahasiswa yang sudah terima LoA

Dia menjelaskan, bagi mahasiswa yang telah menerima Surat Penerimaan (LoA) dan beasiswa, pihaknya tengah mengambil langkah strategis guna memastikan kelanjutan studi kajian.
"Untuk adik-adik dan rekan-rekan yang telah menerima letter of acceptance (LoA) dan beasiswa dari Kemendiktisaintek, kami sedang mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan kelanjutan studi kalian," katanya.
2. Kemendiktisaintek jajaki peluang studi di negara lain dan opsi di dalam negeri

Beberapa upaya yang sedang dilakukan adalah termasuk menjajaki peluang studi di perguruan tinggi unggulan di negara lain. Serta membuka opsi studi di kampus terbaik dalam negeri.
"Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di bawah kepemimpinan Pak Menteri Brian Yuliarto terus bekerja keras dan bergerak cepat untuk mengutamakan kelanjutan studi kalian. Terima kasih," katanya.
3. Alasan adanya keputusan pembekuan ini

Diberitakan sebelumnya, Donald Trump sudah menghentikan sementara wawancara visa baru bagi mahasiswa internasional yang akan berkuliah di universitas-universitas AS. Mereka bahkan memerintahkan kedutaan-kedutaannya di luar negeri untuk turut hentikan penjadwalan wawancara visa baru bagi mahasiswa dan pengunjung pertukaran.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan penghentian sementara dilakukan karena Kementerian Luar Negeri berencana untuk memperluas penyaringan media sosial pelamar mahasiswa. Rubio bahkan sudah menandatangani sebuah memo terkait hal ini.
"Departemen sedang melakukan peninjauan terhadap operasi dan proses yang ada untuk penyaringan dan pemeriksaan pelamar visa pelajar dan pengunjung pertukaran (F, M, J), dan berdasarkan peninjauan tersebut, berencana untuk mengeluarkan panduan tentang pemeriksaan media sosial yang diperluas untuk semua pelamar tersebut,” kata memo itu, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (28/5/2025).
“Berlaku segera, sebagai persiapan untuk perluasan penyaringan dan pemeriksaan media sosial yang diperlukan, bagian konsulat tidak boleh menambah kapasitas janji temu visa pelajar atau pengunjung pertukaran,” tulis memo tersebut.
Perlu diketahui, sebagian besar mahasiswa internasional memegang visa pelajar F-1. Visa J-1 diberikan kepada mahasiswa dalam program pertukaran atau beasiswa seperti beasiswa Fulbright; profesor yang berpartisipasi dalam program pertukaran; dan pekerja magang. Visa M-1 diberikan pada mahasiswa yang berpartisipasi dalam program pelatihan di AS.