Simulasi 8 Cagub DKI Versi Indikator: Ridwan Kamil Teratas
Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indikator melakukan jajak pendapat untuk mengukur elektabilitas calon gubernur (cagub) DKI Jakarta 2024. Survei ini dilakukan hanya di DKI Jakarta pada Februari-Maret 2023.
Indikator dalam surveinya melibatkan 2.060 responden. Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sektiar 3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, Ridwan Kamil menjadi nama teratas yang dipilih responden bila Pilkada DKI Jakarta digelar hari ini. Selain itu, nama Gibran Rakabuming Raka juga masuk dalam survei Indikator sebagai cagub DKI Jakarta 2024.
1. Ada 8 nama yang disimulasikan, Ridwan Kamil Teratas disusul Sandiaga Uno
Ridwan Kamil berada di puncak hasil dari simulasi 8 nama. Di posisi kedua ada Sandiaga Uno.
Berikut hasil simulasinya:
- Ridwan Kamil: 23,3 persen
- Sandiaga Uno: 19,5 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono: 11,3 persen
- Gibran Rakabuming Raka: 10,3 persen
- Ahmad Sahrono: 8,1 persen
- Heru Budi Hartono: 5,8 persen
- Ahmad Riza Patria: 5,4 persen
- Bima Arya Sugiarto: 0,8 persen
2. Gibran tak masuk dalam simulasi 6 nama
Dalam simulasi 6 nama cagub DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil masih berada di puncak. Sementara, nama Gibran tak masuk dalam simulasi 6 nama.
- Ridwan Kamil: 35,7 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono: 13,9 persen
- Ahmad Sahroni: 9,9 persen
- Heru Budi Hartono: 7 persen
- Ahmad Riza Patria: 6,7 persen
- Tri Rismaharini: 6 persen
3. Simulasi 4 dan 3 calon Ahmad Sahroni unggul
Sementara itu, dalam simulasi 4 dan 3 nama cagub DKI Jakarta 2024, Ahmad Sahroni berada di puncak. Berikut hasilnya:
Simulasi 4 nama
- Ahmad Sahroni: 22,5 persen
- Tri Rismaharini: 14, 1 persen
- Ahmad Riza Patria: 12,1 persen
- Heru Budi Hartono: 11,7 persen
Simulasi 3 nama
- Ahmad Sahroni: persen
- Ahmad Riza Patria: 14,2 persen
- Heru Budi Hartono: 15,1 persen
- Tidak menjawab/tidak tahu: 43,9 persen
Peneliti utama Indikator, Burhanudi Muhtadi, mengatakan, responden masih melihat dan menunggu terkait nama lain yang akan muncul selain tiga nama yang ada di simulasi di atas.
"Simulasi 3 nama pemilih masih wait and see," ujar Burhanudin.
