Sindir Keputusan KPU Soal Kotak Suara, M Taufik: Pemilu Kardus

18 Des 2018, 19:43 WIB

IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Jakarta, IDN Times - Menanggapi 70 kotak suara milik KPUD Kabupaten Bantul yang rusak sebelum dipakai karena terendam banjir, Ketua Sekretaris Nasional (Seknas) M Taufik mengusulkan untuk kembali memakai alumunium namun di salah satu sisinya memakai bahan yang transparan.

“Mestinya seperti yang lalu kan aman. Transparan itu kan gak mesti dari kardus, bisa jadi alumunium, satu sisinya semacam yang bisa dilihat tapi juga kuat ini kan kotak suara mau dibawa dari TPS ke kecamatan, Anda bayangkan diinapkan segala macam, (ditambah) geografis kita kan, kaya Papua terus di daerah yang jauh,” paparnya di Seknas Prabowo-Sandiaga di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).

1. M Taufik menilai langkah KPU tidak tepat

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jika memang alasan KPU memakai kardus adalah selain menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengamanatkan kotak suara Pemilu 2019 dibuat transparan, juga untuk memangkas biaya pengeluaran.

Ketua DPD Gerindra itu menilai langkah itu tak tepat, sebab seperti kejadian di Bantul ini, tentunya kotak suara yang rusak harus diganti dengan yang baru hal hasil malah menambah anggaran.

“Ini kan sulit, kardusnya sudah dibeli gitu loh, soal rusak apalah itu bagaimana?” katanya.

2. Taufik sebut pesta demokrasi dengan 'pemilu kardus'

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Taufik pun mempertanyakan soal keamanan dalam pesta demokrasi. Bahkan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini sebut dengan istilah ‘pemilu kardus’.

“Soal keamanan masih jadi pertanyaan, apakah pemilu kardus ini masih aman? Kan kotak suaranya juga dari kardus, itu kan sudah dicoba katanya, mudah-mudahan aman,” tuturnya.

3. Gerindra akan kawal ketat pemilu

IDN Times/Irfan Fathurohman

Lebih jauh, meski pihaknya tidak bisa melakukan banyak hal untuk mengubah kebijakan KPU, M Taufik mengaku bersama timnya akan mengawal pemilu ini seketat mungkin untuk memastikan Pemilu 2019 berjalan tanpa sengketa.

“Satu-satunya jalan ya kita kawal secara ketat dan aneh jugalah pake kardus-kardus,” kata dia.

4. Natalius Pigai sebut pesta demokrasi di Indonesia rendah

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Di tempat yang sama, Mantan Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai menyebut jika begitu rendahnya pesta demokrasi kotak untuk menampung suara rakyat terbuat dari kardus.

“Bahwa kontestasi kita itu berkualitas. Tidak hanya sekedar hasil pemimpin yang berkualitas tapi proses demokrasi juga melewati hasil yang berkualitas. Ko begitu rendahnya kita pakai kardus. Kalau kardus apakah ada jaminan jujur, jaminan adil,” katanya.