Wisata Edukasi Sadar Sampah di Jakut Resmi Dicanangkan

Wisata ini sejalan dengan Gerakan Jakarta Sadar Sampah

Jakarta, IDN Times - Destinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah di Jakarta Utara resmi dicanangkan, Rabu (21/9/2022) kemarin. Berlokasi di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, wisata edukasi memberikan stimulan terhadap upaya menggaungkan Gerakan Jakarta Sadar Sampah.

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, mengatakan, pencanangan Destinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah di Jakarta Utara beranjak dari arahan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, terhadap pentingnya mengedepankan sebuah gerakan dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Wisata Hukum Hadir di Jakut, Ajak Milenial Melek Hukum

1. Wisata edukasi diharapkan membangun inisiatif warga untuk Jakarta Sadar Sampah

Wisata Edukasi Sadar Sampah di Jakut Resmi DicanangkanWalikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Utara, I Made Sudarmawan meninjau langsung kegiatan pelayanan mobil vaksinasi keliling Jakarta Utara di RPTRA Pancarona RW 05 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Selasa (13/7/2021). (dok. Pemkot Jakarta Utara)

Wisata edukasi ini menjadi sebuah stimulan dalam membangun inisiatif masyarakat terhadap suatu Gerakan Jakarta Sadar Sampah.

“Hari ini Sudin Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara membuat suatu lokasi terpadu dalam mengedukasi masyarakat terhadap Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Mudah-mudahan ini menjadi niat yang baik yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Ali Maulana Hakim, dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).

Tidak hanya di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup, Ali yang didampingi Sekretaris Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit, mengharapkan Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah juga diterapkan pada seluruh kantor kepemerintahan se-Jakarta Utara.

“Jangan gengsi untuk mencontoh hal baik. Jadikan kantor sebagaimana kita punya rasa memiliki sehingga ada tanggung jawab yang bukan hanya terhadap pekerjaan tetapi juga kantornya,” ujarnya.

Baca Juga: Cegah Banjir, Pembangunan Waduk Belibis di Jakut Harus Dipercepat

2. Gerakan Jakarta Sadar Sampah yang bisa dikolaborasikan dengan pihak lain

Wisata Edukasi Sadar Sampah di Jakut Resmi DicanangkanSampah-sampah plastik yang sudah dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil dan siap diproduksi sebagai barang setengah jadi, Minggu (12/6/2022). IDNTimes/Savi

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Achmad Hariadi, berharap agar gerakan ini bisa dikolaborasikan dengan sejumlah stakeholder.

“Gerakan Jakarta Sadar Sampah ini juga kita implementasikan dengan kolaborasi masyarakat maupun stakeholder (pemangku kepentingan). Gerakan ini berkesinambungan menjadi suatu gerakan yang komprehensif,” ujar Achmad.

Dalam kesempatan ini, turut menghadirkan panen anggur jenis Jupiter dan ikan mas. Pengguntingan pita sebagai peresmian pengaktifan truk sampah organik pun menjadi bagian dalam rangkaian acara tersebut.

Baca Juga: Dugaan Anak Perkosa Anak di Jakut, Hotman Desak DPR Revisi UU SPPA 

3. Ada empat kategori edukasi wisata

Wisata Edukasi Sadar Sampah di Jakut Resmi DicanangkanInstagram.com/plastikdetoxbali

Achmad menjabarkan, terdapat empat kategori edukasi wisata pada Destinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah di Jakarta Utara yang baru dicanangkan.

Wisata edukasi itu antara lain Destinasi Wisata Pengolahan Sampah Organik, seperti pelatihan pembuatan kompos, pembuatan eco-enzym, pembuatan cocopit dari serabut kelapa, hingga pengolahan sampah organik dengan maggot,

Kemudian Destinasi Wisata Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dan Residu, seperti pot tanaman dari kain dan galon, kostum produk kreatif dari bahan daur ulang, taman saung interktif dari daur ulang ban bekas, pembuatan tong sedekah sampah, pelatihan pembuatan bangku dari ecobrick, Bank Sampah Berkah Mentari, dan pestisida dari puntung rokok.

Sementara Destinasi Wisata Pengolahan Lingkungan, seperti green house dan urban farming, rumah anggur, kolam ikan refleksi, tanaman buah dalam pot (tambulampot), lubang biopori, kolam gizi, dan ayam dan burung hias.

Terakhir adalah Destinasi Wisata Pengolahan Lingkungan lainnya, seperti musala ramah lingkungan, prototipe Rumah Betawi Ramah Lingkungan, dan taman bacaan hijau.

Baca Juga: Kreatif! Kelurahan di Jakut Kompak Hiasi Wilayahnya dengan Seni Mural

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya