Yogyakarta, IDN Times - Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan kitab suci Al-Qur'an. Sebagai bulan Al-Qur'an, sudah semestinya umat Islam lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membaca firman-Nya dan memperbanyak lantunan Al-Qur'an.
Ustaz Muzammil Hasballah mengatakan, umat Islam memang dianjurkan memperbanyak mengkhatamkan Al-Qur'an. Sebagaimana dicontohkan orang-orang saleh terdahulu, seperti para sahabat nabi dan ulama-ulama salaf.
Allah SWT menyampaikan tiga fungsi Al-Qur'an dalam surah Al-Baqarah ayat 185, yang artinya fungsi Al-Qur'an itu sekurang-kurangnya ada tiga, yaitu hudal linnaasi yang artinya adalah petunjuk bagi manusia, wa baiyinaat yakni penjelas, dan wal furqoon yaitu pembeda. Allah SWT menginginkan hamba-Nya memahami ayatnya, bukan sekadar membaca.
Namun, hal itu juga tak jadi masalah. Sebab, Allah SWT tetap menurunkan rahmatnya. Pahal dari setiap ayat dan huruf, Allah SWT berikan satu kebaikan dan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Kata Nabi Muhammad SAW, apabila masih terbata-bata, Allah SWT akan kali dua pahalanya. Sementara kalau sudah menguasai, akan bersama dengan malaikat yang mulia.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Sad, yang artinya kitab Al-Qur'an kami turunkan bersama dengan keberkahan untuk ditadaburi ayat-ayatnya dan agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang memahaminya. Allah SWT ingin Al-Qur'an menjadi petunjuk dalam kehidupan hamba-Nya.
Orang yang dekat, hafal dan kesehariannya bersama Al-Qur'an, pasti hidupnya berbeda dengan orang-orang yang belum kenal dan jauh dari Al-Qur'an.
Ustaz Muzammil Hasballah berpesan untuk menargetkan membaca Al-Qur'an bersama terjemahannya. Menurutnya, bukan masalah apabila setelah bulan Ramadan melanjutkan membaca terjemahannya.
"Cukup sehari seperempat juz, lima halaman saja. Asalkan rutin dan istiqomah, insyaallah menjadi amalan yang lebih dicintai Allah SWT, karena terus menerus," ujarnya.