HPN 2019, Kominfo Jelaskan Pentingnya Digitalisasi untuk Masa Depan

Expert Sharing ini diadakan di Universitas Airlangga

Surabaya, IDN Times - Menggandeng Kementerian Kominfo, HPN 2019 mengadakan diskusi edukasi bertajuk 'Expert Sharing' di Aula Garuda Mukti, Universitas Airlangga Surabaya. Berbagai pembicara yang mahir di bidangnya turut membagikan pengetahuan tentang bidang keahlian masing-masing.

Acara tersebut dimulai pukul 09.15 dan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh semua peserta. Expert Sharing dihadiri oleh 300 mahasiswa dari berbagai Universitas di Surabaya ini terlihat antusias mengikuti acara tersebut.

1. Sekjen Informasi dan Komunikasi Publik, Niken Widiastuti menyampaikan tentang pemilu, pemilih pemula, media sosial hingga hoax

HPN 2019, Kominfo Jelaskan Pentingnya Digitalisasi untuk Masa DepanIDN Times/Stella Azasya

Niken sampaikan penting sekali untuk pemilih pemula paham soal pemilu. Dalam presentasinya, dia menerangkan ada sekitar 70.000 pembicaraan soal golput di media sosial. Karena seharusnya pemilu merupakan pesta demokrasi yang harusnya didukung oleh semua masyarakat, data tersebut sungguh disayangkan. "Generasi millennial cenderung masih bingung tentang pemilu," sambungnya.

Beberapa data valid juga dikemukakan oleh Niken, seperti jumlah ponsel di Indonesia yang ternyata berjumlah dua kali lipat dari masyarakat sendiri. Penduduk Indonesia berjumlah 246 juta jiwa sedangkan jumlah ponsel mencapai 415 juta. Hal ini merupakan akar dari cepatnya penyebaran hoax yang membuat masyarakat resah dan bingung, apalagi Indonesia sendiri berada pada minat baca yang sangat rendah. "Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca," tekannya.

Banyak sekali hal positif yang ada di dunia maya namun banyak juga yang negatif. Apalagi pemilu yang semakin dekat, masyarakat seakan mendapat semburan kebohongan setiap harinya. Niken mengatakan bahwa hoax menghancurkan kepercayaan pada data dan informasi, orang lebih percaya pada opini pribadi dibandingkan data.

Sekjen IKP tersebut juga menghimbau pada anak muda sebagai pengguna aktif media sosial untuk lebih berhati-hati karena rekam jejak digital tidak akan hilang. Kalaupun bingung terhadap hoax, informasi tersebut bisa diklarifikasi ke Kominfo melalui Aduan Konten.

"Mari kita santun bermedia demi pemilu damai," tutupnya.

Baca Juga: TKN: Pernyataan Rudiantara Soal ASN Tak Berkaitan dengan Pilpres 

2. Ilham Akbar Habibie sampaikan soal TIK dan inovasi serta tantangan terkait yang dihadapi

HPN 2019, Kominfo Jelaskan Pentingnya Digitalisasi untuk Masa DepanIDN Times/Stella Azasya

Peserta diskusi yang didominasi oleh mahasiswa memotivasi Ilham untuk membagikan tentang pentingnya inovasi bagi anak muda. Dari ide sampai dalam bentuk barang atau jasa, Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional tersebut juga menyampaikan soal tantangan yang terjadi dalam dunia teknologi informasi.

"Se-ASEAN, kita masih berada dalam peringkat yang rendah soal inovasi," sambungnya. Hal ini berhubungan juga pada pendidikan dan kurikulum. Faktor-faktor inilah yang juga penting dalam perkembangan inovasi.

"Kita bukan hanya harus belajar secara teoritis, tapi juga belajar bagaimana kita menciptakan teknologi," tutur Ilham.

Dirinya juga menyampaikan bahwa UMKM pada umumnya harus lebih aktif bukan hanya soal daya saing tapi juga mengembangkan kemampuan dalam penerapan dan penggunaan telnologi sesuai bidang masing-masing.

3. "Saya sangat optimis terhadap digitalisasi," Rudiantara, Menkominfo

HPN 2019, Kominfo Jelaskan Pentingnya Digitalisasi untuk Masa DepanIDN Times/Stella Azasya

Dilanjutkan dengan pidato dari Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut menyampaikan bahwa digitalisasi tak boleh menjadi momok atau ketakutan melainkan kekuatan untuk maju. "Teknologi harus dijadikan alat untuk menciptakan lapangan pekerjaan." Sudah ada banyak contoh betapa teknologi membantu perekonomian masyarakat. Beberapa platform ternama seperti Gojek, Bukalapak dan Tokopedia merupakan beberapa bukti positif pentingnya digitalisasi."

Rudiantara menyampaikan digitalisasi bisa mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. Dalam beberapa platform yang disebutkan tersebut, 75 persen masyrakat yang join di dalamnya belum pernah berbisnis sama sekali namun akhirnya menemukan kesempatan untuk berwirausaha. "Tujuan kami adalah mengawinkan UMKM dan digital," sambungnya.

Menkominfo juga menyampaikan tentang shared economy yang juga menjadi faktor pendukung perkembangan ekonomi berbasis digital yakni tidak lagi memiliki pikiran yang berpatok pada aset, melainkan pada pengetahuan manusia dan skill atau kemampuan itu sendiri.

"Gojek ketika mendapat suntikan dana apakah dibelikan motor? Motor punya siapa? Shared economy itulah yang dijadikan pengembangan bisnis," tuturnya. Dirinya berharap dengan semakin dipermudahnya urusan apa pun karena adanya teknologi, di masa depan akan semakin banyak anak muda yang menjadi enterpreneur atau wirausahawan. "Optimis Indonesia tambah jaya," tutupnya.

Baca Juga: IMS 2019: Rudiantara Imbau Milenial Sayangi Pulsa untuk Sebar Hoaks

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya