Aceh Besar, IDN Times - Hari Raya Idul Adha akan jatuh Jumat (31/7/2020). Namun hingga H-1 bisnis penjualan hewan kurban masih terbilang lesu.Pandemik Virus Corona atau COVID-19 diperkirakan menjadi salah satu yang mempengaruhi menurunnya daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat cenderung menurun juga selama COVID-19," kata Nico Firza, salah seorang penjual hewan kurban, di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Firza yang memiliki usaha ternak bernama Kutaraja Aqiqah mengaku, secara umum harga penjualan kambing untuk kurban kali ini terbilang menurun, termasuk di tempat usahanya.
Bahkan sepengakuannya, penurunan penjualan mencapai 50 persen dari penjualan di tahun sebelumnya yang mampu menjual hingga 400 ekor kambing untuk memenuhi kebutuhan kurban. Atau dalam satu hari, ia mampu menjual 10-25 ekor, sedangkan tahun ini hanya dua sampai tiga ekor.
"Kalau untuk penjualan secara umum untuk kambing memang ada penurunan karena adanya COVID-19. Karena kalau dibandingkan dengan sebelumnya, kita bisa menjual 400 ekor kambing setiap kurban," ungkap Firza.
"Tapi kalau kita lihat kondisi sejauh ini, berarti diprediksi ada penurunan setengah atau hampir 50 persen dari 400 ekor," imbuhnya.
Tidak adanya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah ternyata juga mempengaruhi pembelian hewan kurban. Jika di tahun-tahun sebelumnya ada banyak sekolah yang memesan hewan kurban, namun tahun ini menurun drastis.
"Beberapa faktor juga, kalau kurban itu ada yang biasanya dilakukan oleh sekolah. Namun sekarang kan rata-rata off (libur karena belajar dari rumah). Mungkin itu juga mempengaruhi," ujar Firza.
Seolah tak ingin hanya menunggu pembeli datang ke peternakan, Firza juga telah berupaya melakukan promosi usaha miliknya tersebut melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Langkah mempromosikan hewan ternaknya tersebut bahkan telah dilakukannya jauh sebelum mendekati perayaan yang juga dikenal dengan hari raya kurban.
"Upaya kita untuk meningkatkan penjualan malah sudah kita lakukan jauh-jauh hari (sebelum menjelang Iduladha), apalagi ini dalam kondisi pandemik. Jadi kita coba menggaungkan kepada masyarakat bahwa kambing kurban atau hewan kurban bisa dipesan jauh-jauh hari. Contohnya kita beriklan di Facebook dan Instagram, itu kita lakukan dua bulan sebelum kurban bahkan," kata Firza.
Kutaraja Aqiqah dikatakan, tidak hanya sekedar menjual hewan kurban, namun perusahaan ini juga memberikan serangkaian pelayanan.
Firza mengatakan, setiap pembeli hewan kurban akan diberikan sertifikat kurban, aksesoris kunci, serta jaminan untuk hewan yang telah dibeli. Jika ada kambing yang telah dipilih mengalami sakit, maka akan diganti dengan kambing lainnya.
"Setiap pelanggan yang ingin membeli di sini, bisa mendapatkan gantungan kunci dan juga sertifikat kurban. Dari segi pelayanan untuk kambingnya, setiap kambing yang sudah dibeli di sini kita gratiskan biaya perawatan, pengantaran, dan bergaransi," jelasnya.
"Pemotongan di tempat dan tinggal bagikan juga ada kita lakukan. Jadi untuk pelanggan yang mau seperti itu," tambah pemilik Kutaraja Aqiqah.
Meski penjualan kambing menurun, namun untuk hewan kurban seperti sapi ataupun lembu sedikit meningkat dari tahun biasanya.
"Terus, kalau kita bandingkan dengan sapi justru sebaliknya. Sapi hampir di semua pedagang kalau kita lihat mengalami kenaikan," kata Firza.
Jika pada tahun lalu perusahaannya hanya mampu menjual tiga sampai empat ekor selama Iduladha, maka tahun ini mereka telah mampu menjual hingga 10 ekor.
Kutaraja Aqiqah memiliki variasi harga terkait penjualan hewan kurban. Untuk kambing, adapun kisaran harga mulai dari Rp2 juta hingg Rp8 juta. Sementara untuk sali dibuka dari harga Rp15 juta sampai Rp25 juta.
"Untuk harga dari tahun ke tahun tetap sama. Untuk kambing patokan harga mulai dari Rp2 juta - Rp8 juta dan sapi dari Rp15 - Rp25 juta."