Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pixabay.com

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Nizar Ali membenarkan cuaca panas di Arab dengan suhu mencapai 50 derajat celcius akan menjadi kendala bagi calon jemaah haji Indonesia.

“Pasti ini menjadi kendala jamaah karena cuaca ekstrem dan mereka tidak terbiasa dengan cuaca ini,” kata Nizar di Kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (17/7).

Nizar bersama Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan langkah-langkah agar para calon jemaah haji tetap dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk.

1. 85 persen jemaah haji menggunakan bus

IDN Times/Helmi Shemi

Nizar menyebut tidak akan ada kendala bagi calon jamaah haji saat di pemondokan. Namun ketika calon jamaah haji pergi ke masjid akan menjadi masalah karena cuaca yang sangat panas. Nizar menyebut ada 12 hingga 15 persen jemaah haji yang masih berjalan kaki ke masjid. Sementara 85 persen menggunakan bus.

“Ketika pergi ke masjid itu jadi kendala terutama, bagi mereka yang jalan kaki dan tidak ada bus lewat. Tapi jumlahnya relatif sedikit. Kira-kira 12 sampai 15 persen. Yang 85 persen ada fasilitas dari hotel ke Masjid Al-Haram,” katanya.

2. Fasilitas semprotan air dan payung saat lempar jumrah

IDN Times/Helmi Shemi

Dalam ritual lempar Jumrah, Nizar mengatakan butuh kondisi fisik yang luar biasa karena calon jemaah haji harus berjalan kaki hingga 4 Km, terlebih dengan cuaca panas.

Untuk mengantisipasi itu, Nizar mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk menyediakan semprotan air dan payung.

“Yang jadi masalah ketika jemaah tenda di Mina akan melempar jumrah. Ini kan karena jaraknya lumayan berkilometer-kilometer, 3 sampai 4 Km, sehingga memerlukan kondisi fisik yang luar biasa. Dan teman-teman dari kementerian kesehatan sudah menyiapkan semprotan air dan payung juga diberikan,” jelasnya.

3. Petugas yang siap mengevakuasi

IDN Times/Helmi Shemi

Jika nantinya ada jemaah haji yang tidak kuat melanjutkan ibadah haji, nantinya akan ada petugas yang akan menyisir dan mengevakuasi di antara terowongan Muasin dan tempat lempar jumrah.

“Sehingga nanti dia bisa evakuasi dan melakukan tindakan medis pertolongan pertama pada jamaah haji yang mengalami kendala kesehatan ini,” ujarnya.

Selain itu calon jamaah sudah diberikan sosialisasi mengenai virus nipah, mers dan lainnya. Dirjen PHU juga sudah mengimbau agar calon jamaah disuntik influenza, meningitis dan lainnya.

“Kita disana juga ada teman-teman tim kesehatan yang selalu memeriksa sudah dimulai sejak menyertai jemaah, memberikan tim medis dan juga kantor kesehatan haji kita yang ada di Mekkah maupun Madinah untuk mengantisipasi adanya virus tadi,” pungkas Nizar.

Editorial Team