3 Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Usai Puncak Haji di Arafah-Mina

Petugas menyusuri rumah sakit mencari ketiganya

Jeddah, IDN Times - Tiga jemaah haji Indonesia masih hilang hingga hari ini, Selasa (11/7/2023). Ketiganya yang merupakan jemaah lanjut usia (lansia), belum diketahui rimbanya sejak 13 Zulhijah atau 1 Juli, usai prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Kepada Daerah Kerja Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023, Haryanto mengungkapkan, sebenarnya ada 4 jemaah haji Indonesia yang hilang. Namun satu telah ditemukan di salah satu rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia.

Hingga saat ini, kata Haryanto, bagian Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) PPIH Arab Saudi 2023, terus mencari keberadaan 3 jemaah tersebut. PPIH telah berkoordinasi dengan Daerah Kerja (Daker) Bandara di Jeddah, Daker Makkah, dan Daker Madinah untuk mencari 3 jemaah tersebut.

"Tiga di antaranya masih proses pencarian dan sampai sekarang masih dicari oleh Kepala Bidang Linjam, Pak Harun, dan tentunya melakukan koordinasi dengan kita. Pada saat itu, 3 orang tersebut hilangnya di antara Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina)," ujar Haryanto saat ditanyakan hal ini, Selasa, di Jeddah, Arab Saudi.

Baca Juga: Air Mata Kasmirah, Lega Bisa Berhaji Dalam Kondisi Buta 

1. Proses pencarian, menyusuri rumah sakit dan kota di Arab Saudi

3 Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Usai Puncak Haji di Arafah-MinaSuasana jelang wukuf di Arafah pada Selasa (27/6/2023). (IDN Times/Sunariyah)

Untuk mencari ketiga jemaah tersebut, Linjam PPIH menyusuri semua rumah sakit, mengecek ke kepolisian, hingga ke rumah jenazah, baik di Makkah, Jeddah, maupun Madinah. Bahkan pencarian berlangsung hingga ke Kota Thaif.

"Memang kalau kita lihat dari laporan Linjam, usianya sudah lansia semua.
Sampai hari ini masih dicari di rumah sakit-rumah sakit, barangkali seperti yang ditemukan satu, poisisnya sudah meninggal di rumah sakit," papar haryanto.

Ketiga jemaah hilang itu diketahui bernama Idun Rohim Zen, usia 87 dari Embarkasi Palembang (PLM) kelompok terbang (kloter) 20. Niron Sunar Suna, usia 77 dari Embarkasi Surabaya (SUB) kloter 65, dan Suharja Wardi Ardi, 69 tahun, dari Embarkasi Kertajati (KJT) kloter 10.

Rohim diketahui hilang sejak lempar jumrah hari kedua di Mina. Sedangkan Idun dan Suharja dinyatakan terpisah tanpa kabar setelah wukuf di Arafah menjelang keberangkatan ke Muzdalifah.

Baca Juga: Kisah Jemaah Haji, Hilang dan Wafat Sesuai Pesan Ikuti Arah Matahari

2. Kronologi hilangnya Idun dan Suharja

3 Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Usai Puncak Haji di Arafah-MinaJemaah haji usai melempar jumrah di Mina (IDN Times/Sunariyah)

Mengenai kronologi hilangnya Idun Rohim, Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna mengungkapkan, Idun terakhir kali meminta izin ke toilet pada 27 Juni 2023, sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), atau sore hari di tengah masa wukuf di Arafah. Sejak saat itu Idun belum kembali ke kloternya. Sementara rombongan Idun akan pulang ke Tanah Air pada 29 Juli nanti.

"Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu," kata Maytizah, di sela proses pencarian di kawasan Arafah.

Sementara Suharja, ujar Ketua Kloter 10 KJT, Cece Moh Yahya, hilang saat mengambil wudu bersama istrinya. Saat itu, Suharja mengambil wudu menjelang salat Zuhur waktu wuquf di Arafah.

"Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada," kata Cece, Sabtu (8/7/2023).

Petugas pun langsung mencari Suharja, namun hingga saat ini belum diketahui rimbanya.

Baca Juga: Berangkat Haji Berdua, Soejantini Pulang Hanya dengan Koper sang Suami

3. Niron hilang setelah terpisah dari rombongan usai lempar jumrah

3 Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Usai Puncak Haji di Arafah-MinaTenda-tenda jemaah haji di Mina, Arab Saudi sepi usai pelaksanaan haji selesai. (IDN Times/Sunariyah)

Sedangkan Niron hilang setelah terpisah dari rombongannya usai melempar jumrah di hari kedua di Mina, pada 29 Juni 2023 atau 11 Zulhijah. Rombongan Niron melempar jumrah setelah subuh, lebih cepat dari jadwal mereka yakni sore hari pukul 17.30 WAS.

"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan," kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi, Sabtu (8/7/2023).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya