Prihatin Kondisi Politik, Sivitas Akademika UI Gelar Aksi Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sivitas akademika Universitas Indonesia turut prihatin atas kondisi perpolitikan Tanah Air di masa Pemilu 2024. Mereka menilai, saat ini tatanan hukum dan demokrasi hancur, khususnya peristiwa politik terkait Pemilu 2024.
Sebagai ungkapan keprihatinan, sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) akan menggelar aksi "Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali" hari ini, Jumat (2/2/2024), di Rotunda (bundaran) depan Rektorat Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: UGM Minta Presiden Jokowi Tidak Partisan pada Paslon
1. Akan serukan pesan kebangsaan sivitas akademika UI
Dalam agenda acara yang dirilis, disebutkan bahwa kampus UI adalah kampus perjuangan yang telah melahirkan para petarung yang berdiri paling depan dalam menghadapi berbagai peristiwa berat bangsa ini.
"Kami, Sivitas Akademika Universitas Indonesia prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi, khususnya peristiwa politik Pemilu 2024, yang dilakukan tanpa martabat dan keadaban publik," demikian pernyataan dalam agenda yang diterima IDN Times.
"Berdasarkan ruh kebebasan akademik yang ada pada kami, kami akan menyerukan pesan kebangsaan sivitas akademika UI," lanjutnya.
Dari agenda, diketahui aksi akan berlangsung hari ini, pukul 11.00 WIB sampai selesai.
3. Sivitas akademika UGM minta Jokowi netral
Editor’s picks
Bukan hanya sivitas akedemika UI, sebelumnya sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni juga telah membacakan Petisi Bulaksumur di Balairung UGM, Rabu (31/1/2024).
Petisi ini mengkritisi sikap Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jokowi harus netral, apa yang dilakukan sekarang ini back off. Jangan istilahnya menampakan diri sebagai misal partisan yang memihak pada satu paslon," ujar Kepala Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM, Agus Wahyudi.
Agus menyebut Petisi Bulaksumur ini merupakan hasil dialog para guru besar, dosen, mahasiswa UGM yang cukup lama. Poin yang disampaikan dinilai murni dilandaskan atas rasa kekeluargaan yang saling mengingatkan satu dengan yang lain."Kami bicara dalam tataran keluarga, yang kita omongin keluarga sendiri. Kami mengingatkan dengan bahasa cinta, seperti ngomong dengan keluarga bahwa kamu perlu membaca suara rakyat ini," ujar Agus.
4. Sivitas Akademika UII sebut Indonesia darurat kenegarawanan
Sivitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) juga telah mengeluarkan pernyataan sikap 'Kemunduran Demokrasi di Indonesia', di kampus UII, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Kamis (1/2/2024). Pernyataan sikap sivitas akademika UII ini mengkritisi kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Pernyataan Sikap Civitas Academica Universitas Islam Indonesia. Indonesia Darurat Kenegarawanan. Dua pekan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, perkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu gejala praktik penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan," ujar Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, saat memimpin pembacaan pernyataan sikap.
Prof. Fathul menyebut kekuasaan digunakan untuk kepentingan politik praktis sekelompok golongan dengan mengerahkan sumber daya negara. DemokrasiIndonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran."Kondisi ini kian diperburuk dengan gejala pudarnya sikap kenegarawanan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ujar Prof. Fathul.