Usai Tabung Haji, Giliran Pusat Perubatan Malaysia ke Klinik Indonesia

Tim Kesehatan Malaysia bertukar informasi dengan KKHI

Jeddah, IDN Times - Pusat Perubatan Malaysia berkunjung ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Madinah. Dalam kunjungan ini, Tim Kesehatan Malaysia yang dipimpin Direktur Kesehatan Madinah Malaysia dokter Abdul Jalil bin Ahmad, melihat langsung fasilitas kesehatan KKHI Madinah.

Selain itu, Tim Malaysia dan KKHI juga berbagi informasi dan pengalaman dalam penyelenggaraan kesehatan haji. Kedua tim berdiskusi mengenai sistem pelayanan kesehatan haji pada penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Baca Juga: Libya-Indonesia Sepakat Saudi Harus Dengar Masukan soal Layanan Haji

1. Bahas sistem pelayanan kesehatan haji 2024

Usai Tabung Haji, Giliran Pusat Perubatan Malaysia ke Klinik IndonesiaPusat Perubatan Malaysia berkunjung ke KKHI Madinah (MCH Kemenag)

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah dokter Thafsin Alfarizi mengungkapkan, menyambut baik kedatangan Pusat Perubatan Malaysia.

"Kami berkesempatan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman penyelenggaraan kesehatan haji. Kami juga berdiskusi mengenai sistem pelayanan kesehatan haji yang mungkin bisa kita implementasikan tahun depan" ujar Alfarizi.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan kunjungan balasan ke Pusat Perubatan Malaysia di Madinah dalam waktu dekat.

2. Tabung Haji Malaysia dan PPIH bahas kekurangan pelayanan haji 2023

Usai Tabung Haji, Giliran Pusat Perubatan Malaysia ke Klinik IndonesiaTabung haji Malaysia bertemu PPIH (MCH Kemenag)

Sebelumnya petugas haji Malaysia, Tabung Haji Malaysia, juga menyambangi kantor PPIH Daerah Kerja Makkah di Syisyah. Dalam kunjungan ini, Direktur Eksekutif  Haji Tabung Haji Malaysia Dato Syed Saleh Syed Abdul Rahman menyoroti soal masih banyaknya kekurangan dalam pelayanan jemaah haji, terutama di Muzdalifah dan Mina.

Dia mengatakan, transportasi di Muzdalifah perlu diperbaiki lagi. Sedangkan di Mina selain soal ruang, perlu ada perbaikan tenda dan AC, serta masalah makanan dan minuman. Masalah-masalah ini, ujarnya, dialami oleh banyak negara.

"Kekurangan-kekurangan ini saya rasa sama dihadapi oleh negara lain. Jadi kita harus mencari satu penyelesaian dalam jangka panjang untuk mengatasi kekurangaan tersebut, khususnya ruang bila nanti Arab Saudi akan menambah jemaah haji," ujar Syed Saleh, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga: Mengunjungi Gua Hira, Tempat Diturunkannya Wahyu Pertama ke Rasulullah

3. Penyelenggaraan haji Indonesia jadi contoh

Usai Tabung Haji, Giliran Pusat Perubatan Malaysia ke Klinik IndonesiaKedatangan Jemaah Haji gelombang kedua di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Pada kesempatan ini, Syed Saleh menyebut, penyelenggaraan haji Indonesia menjadi contoh yang perlu dipelajari untuk perbaikan-perbaikan ke depan.

"Banyak yang kita pelajari dari Indonesia terutama dari segi pergerakan jemaah, pembimbing ibadah haji, dan kemudahan kesehatan," paparnya.

"Kami merasakan haji Indonesia adalah suatu contoh yang perlu kita pelajari untuk bertukar setiap tahun, kita ada disini untuk memperbaiki dan mempelajari satu sama lain. Khidmat yang sama yaitu satu suara dalam memberi pandangan terhadap Masyariq (perusahaan yang melayani haji)," lanjutnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya