Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan terima Kurma dari Jericho asal Palestina dari Pendeta Gilbert Lumoindong. (instagram.com/aniesbaswedan)
Yayan lantas menjelaskan, hasil dari survei juga membahas bagaimana sikap pemilih bacapres di media sosial (medsos). Hasilnya, pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto lebih sensitif ketika bahas agama di jejaring medsos.
Yayan menjelaskan, pemilih Anies dan Prabowo dominan marah jika melihat Agama dijelekkan di media sosial. Sebaliknya pemilih Ganjar Pranowo, lebih memilih ekspresi biasa saja ketika melihat agama dijelekkan di media sosial.
"Temuan TSRC memperlihatkan pemilih Anies Baswedan dan Prabowo lebih intoleran ketika melihat perdebatan terkait Agama di media sosial. Pemilih Ganjar Pranowo lebih toleran ketika melihat perdebatan Agama di media sosial," kata dia.
Yayan mengatakan, temuan itu didapat dari pertanyaan yang diberikan kepada responden masing-masing pemilih terkait sikap ketika melihat perdebatan terkait Agama di media sosial, apakah ikut mengomentari dengan membela agama tertentu atau sebaliknya mengabaikannya.
"Terlihat bahwa pemilih Anies Baswedan 24 persen dan Prabowo 27 persen dominan memilih tindakan ikut mengomentari jika melihat perdebatan terkait agama di media sosial, sebaliknya pemilih Ganjar Pranowo 27 persen lebih memilih tindakan mengabaikan jika melihat perdebatan terkait Agama di media sosial," tutur dia.
Oleh sebab itu, Yayan menyimpulkan, karakteristik pemilih Anies dan Prabowo lebih menggambarkan pandangan yang fundamentalis jika melihat perdebatan terkait agama di media sosial.
Sementara, pemilih Ganjar lebih menggambarkan pandangan yang sekuler jika melihat perdebatan terkait agama di media sosial.
"Artinya, perilaku pemilih Anies dan Prabowo di media sosial cenderung sama yakni berpandangan fundamentalisme, berbeda dengan pemilih Ganjar Pranowo yang memiliki pandangan sekuler," imbuh dia.