Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prabowo pada Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Lembaga suveri Indikator Politik menyebut tingkat kepuasan etnis Batak dan Minang terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto cukup rendah.

Jika dibandingkan dengan etnis lainnya, tingkat ketidakpuasan suku Batak dan Minang terhadap Prabowo yang paling tinggi.

"Dari sisi etnik, Pak Prabowo tingkat kepuasaan agak rendah di etnik Batak dan Minang," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Senin (27/1/2025).

1. Tingkat ketidakpuasaan etnis Batak terhadap Prabowo 41,3 persen

Presiden Prabowo Subianto (dok. Sekretariat Presiden)

Burhanuddin menjelaskan dalam surveinya, mayoritas etnis Batak puas dengan kerja Prabowo yakni di angka 51,2 persen. Namun angka yang tidak puas ini jadi yang paling tinggi ketimbang suku lainnya sebesar 41,3 persen.

Sementara, etnis Minang menempati posisi kedua dengan angka tidak puas tertinggi di angka 27,8 persen dan 66,1 persen.

2. Bugis dan Madura jadi etnis dengan tingkat kepuasaan tertinggi

Peluncuran e-Katalog versi 6.0, Selasa (10/12/2024). (Instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Sebaliknya, etnis yang merasa paling puas tertinggi dengan kerja Prabowo ialah Bugis dan Madura. Artinya di kedua etnis itu, angka tidak puas terhadap Prabowo palig rendah.

Survei tersebut memaparkan, sebanyak 92,4 persen masyarakat beretnis Bugis puas dengan kerja Prabowo dan cuma 3,7 persen yang tidak puas. Kemudian, suku Madura dengan tingkat kepuasan 89,5 persen dan yang tidak puas 8,5 persen.

Suku lainnya yang merasa puas dengan Prabowo ialah Melayu 84,7 persen. Kemudian Jawa dan Sunda masin-masing 79,3 persen.

"Bandingkan dengan etnik Bugis, Madura, Jawa, Sunda, itu tinggi-tinggi (tingkat kepuasaannya)," tegas Burhanuddin.

3. Survei digelar 16 sampai 21 Januari 2025

Ilustrasi survei. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Diketahui, survei tersebut dilaksanakan pada 16 sampai 21 Januari 2025. Populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling dan toleransi kesalahan (margin of emor—MoE) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Editorial Team