Duka Ibu Pertiwi, 3 Tokoh Indonesia Meninggal Dua Hari Berturut-turut

Semoga mereka mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya

Jakarta, IDN Times - Duka kembali menyelimuti Indonesia. Tiga tokoh meninggal dunia karena sakit dalam dua hari berturut-turut.

Pertama, Anggota Komisioner KPU periode 2017-2022 Viryan Azis meninggal dunia pada Sabtu, 21 Mei 2022 pukul 03.00 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada hari yang sama, kabar duka berlanjut. Mantan Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, juga dikabarkan meninggal dunia. Yurianto meninggal pada di RSUD Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur.

Duka belum menghilang, hari ini, Minggu (22/3/2022), menteri era Presiden BJ Habibe dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Fahmi Idris, dikabarkan tutup usia di ICU RS Medistra, Jakarta, pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: [BREAKING] Viryan Azis Meninggal Dunia, KPU RI Ucapkan Belasungkawa

1. Viryan Azis dimakamkan di Pontianak

Duka Ibu Pertiwi, 3 Tokoh Indonesia Meninggal Dua Hari Berturut-turutMantan Komisioner KPU RI Viryan Azis (Antara/Boyke Ledy Watra)

Pria kelahiran 4 September 1975 ini wafat pada usia ke-47 tahun. Viryan dikenal cukup lama menduduki posisi anggota di bidang kepemiluan. Sebelum menjabat komisioner KPU RI periode 2017-2022, ia sudah menjadi anggota KPU sejak 2003. Pada saat itu, Viryan menjadi anggota KPU Kota Pontianak pada 2003-2013.

Kemudian, pada 2013-2017, Viryan menjabat sebagai anggota KPU Provinsi Kalimantan Barat. Pada 2017, pria lulusan Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura Pontianak itu ditetapkan menjadi anggota KPU RI periode 2017-2022.

Viryan mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, usai dirawat karena stroke. Jenazah mantan Komisioner KPU ini dimakamkan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Achmad Yurianto Sempat Alami Kanker Usus

2. Achmad Yurianto, jubir Satgas Penanganan COVID-19 yang bikin kangen

Duka Ibu Pertiwi, 3 Tokoh Indonesia Meninggal Dua Hari Berturut-turutMantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. (Dok BNPB)

Achmad Yurianto mulai dikenal publik sejak pandemik COVID-19 melanda Indonesia. Ia lahir di Malang, 11 Maret 1962. Sejak kuliah dia sudah dekat dengan dunia semi militer. Yuri, adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990.

Achmad Yurianto lalu memulai karier di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Dia juga sempat dipindah tugas ke beberapa daerah di Tanah Air, lantaran Yurianto merupakan dokter anggota militer dengan waktu yang cukup lama.

Pada 2015, ia dipercaya Menteri Kesehatan saat itu, Nila Moeloek, menjadi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes. Sampai pada akhirnya pada 2019, ia kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Sehari sebelum meninggal, Yurianto juga sempat dibawa ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, setelah menjalani perawatan RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Yurianto meninggal dunia pukul 18.58 WIB setelah mengidap kanker usus dan stroke. Dia dimakamkan secara militer di Malang, Jawa Timur, di sebelah pusara orang tuanya.

Yurianto dikenal di kalangan jurnalis yang selalu menanti-nantikan kehadiran dia setiap hari selama pandemik COVID-19. Informasi terbaru seputar virus corona ditunggu-tunggu masyarakat tiap sore setiap kali Yurianto hadir saat jumpa pers. Karena itu, kepergian Yurianto menjadi kenangan dan kerinduan awak media karena memiliki kekhasan tersendiri.

Baca Juga: Fahmi Idris Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Istri Pertama 

3. Fahmi Idris, menteri dua presiden

Duka Ibu Pertiwi, 3 Tokoh Indonesia Meninggal Dua Hari Berturut-turutMantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris (kanan). ( ANTARA/Prasetyo Utomo)

Fahmi Idris merupakan seorang pengusaha sekaligus politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden B.J. Habibie (1998-1999), serta Menteri Perindustrian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada 1984, Fahmi bergabung dengan Partai Golkar. Mulai 1998 hingga 2004, ia menjadi Ketua DPP Golkar Jakarta.

Fahmi juga mendirikan PT Kodel (Kelompok Delapan) bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief dan Pontjo Sutowoyang yang bergerak di bidang perdagangan, industri, dan investasi.

Kodel mengelola usaha agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga hotel. Pada 1988, Kodel membangun Hotel The Regent--kini Four Seasons Jakarta, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Bisnis propertinya tidak hanya di Jakarta, namun juga merambah Beverly Hills, California. Di sana Fahmi membangun sebuah hotel, Regent Beverly Whilshire.

Fahmi Idris sempat sakit sebelum tutup usia. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya