Ilustrasi pentas musik di area publik (Dok. kemenbud)
Kementerian Kebudayaan ingin menyapa masyarakat dengan sajian yang diharapkan menumbuhkan rasa cinta akan budaya Indonesia yang kaya di area publik.
Seperti musik Kolintang “FS Ansambel” di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta: Menampilkan permainan ensambel Kolintang Minahasa dengan membawakan lagu-lagu daerah, nasional, dan internasional yang sudah diaransemen ke dalam bentuk melodi permainan kolintang.
World Music Series Ensemble di Stasiun KCIC Halim, Jakarta: Menampilkan kolaborasi musik etnik Indonesia yang menggabungkan berbagai alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kendang Sunda, Sape Kalimantan, Tehyan Betawi, dan Suling Bambu.
Kemudian, D'Big Malay Band (Musik Etnik Nuansa Melayu Sumatra) di Stasiun Gambir, Jakarta: Menyuguhkan irama melayu yang khas dengan membawakan lagu-lagu Melayu dan Timur Tengah.
Trio Gemblong & Republik Kedangers Bandung di Stasiun KCIC Padalarang, Bandung: Mengeksplorasi karya musik tradisional, khususnya kendang, serta seni vokal khas Sunda yang diperkaya dengan instrumen kacapi suling.
Ada juga Genggong Kutus (Tabuh Genggong Batuan) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali: Menghadirkan kekayaan seni tradisional Desa Batuan melalui komposisi klasik Genggong dan Suling Gambuh, persembahan dari Komunitas KitaPolen.