Taman Benyamin Sueb, Upaya DKI Lahirkan Seniman Betawi Era Modern

Beberapa bagian kawasan Taman Benyamin Sueb tengah dilakukan revitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, terdapat bagian bangunan yang rusak dan perlu dilakukan peremajaan kembali.

"Kita akan melakukan revitalisasi dulu di sana, karena itu kan gedung cagar budaya ya, jadi butuh perawatan dulu," ujar Kepala Bidang Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Gumilar Ekalaya.

Karya budayawan Betawi masa lampau tidak sekadar menjadi tontonan semata-mata, melainkan Taman Benyamin Sueb diharapkan menjadi tempat lahirnya Benyamin Sueb baru di masa kini.

“Jadi, kita berharap Museum dan Taman Benyamin Sueb ini jadi tempat belajar, menjadi milik semua orang, tidak boleh milik hanya sekelompok orang. Kegiatan kebudayaan giat hadir di sini. Sehingga kita buat museum ini bukan tempat tentang masa lalu, tapi tempat masa kini dan masa depan,” ungkap Anies.

“Kita berharap dari sini, akan muncul lebih banyak lagi seniman Betawi. Tidak hanya di tuan rumah Jakarta, tapi juga di seluruh tempat di seluruh dunia,” tambahnya.

Saat ditemui, putera keempat Benyamin, Beno Rahmat, mengatakan bahwa adanya museum ini, pihak keluarga menyerahkan barang koleksi Benyamin ke pemerintah daerah.

“Barang yang dihibahkan antara lain berupa kostum, baju pentas, sepatu, jam tangan, lukisan, kaset, hingga piagam. Termasuk piagam penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma diberikan oleh Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono,” tutur Beno.

Singkat bercerita, Beno menyatakan bahwa Sang Ayah sejak dari dahulu berkeinginan membangun wadah kreativitas seni budaya Betawi.

"Angan-angan beliau akhirnya terwujud,” kata Beno sambil mengucap syukur.

Perlu diketahui, pembangunan Taman Benyamin Sueb merupakan Program Kegiatan Strategis Daerah Tahun 2017-2022 sesuai Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1042 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah. Hadirnya Taman Benyamin Sueb, diharapkan dapat menjadi tempat menampilkan seni kontemporer dan menampung karya seni generasi milenial yang berbasis teknologi informasi budaya.