Bertemu di Istana Negara, Begini Dialog Lucu Jokowi dengan Nelayan

Salah satu nelayan ada yang semangat kampanyekan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerima kunjungan Perwakilan Nelayan Seluruh Indonesia. Kunjungan tersebut diterima oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).

Menerima kunjungan para nelayan, Jokowi pun melakukan dialog untuk mendengarkan keluh kesah para nelayan selama ini. Menariknya, berbagai macam keluh kesah disampaikan oleh beberapa nelayan, hingga salah satu nelayan mengkampanyekan Jokowi.

1. Salah satu nelayan semangat kampanyekan Jokowi agar terpilih kembali

Bertemu di Istana Negara, Begini Dialog Lucu Jokowi dengan NelayanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam pertemuannya bersama perwakilan nelayan, Jokowi pun memanggil tiga orang untuk mewakili keluh kesah sebagai nelayan saat ini. Salah satu yang dipanggil oleh Jokowi adalah seorang nelayan cantrang yang bernama Agus Mulyono.

Saat Jokowi membuka dialog, Agus pun mengenalkan dirinya sebagai kepala desa dan juga nelayan. Menurutnya, double job yang dia lakukan karena gaji kepala desa tidak terlalu besar.

Lalu, Agus menyampaikan bahwa saat ini para nelayan cantrang begitu lega karena Jokowi masih mengizinkan mereka berlayar. Lanjutnya, hal itu berkat surat sakti yang dikeluarkan oleh Jokowi.

"Surat sakti bapak hebat. Gak ditangkap. Sampai sekarang. Makannya saya masih concern dengan Pak jokowi maju lagi, jadi lagi," kata Agus dengan semangat dan diiringi tawa para hadirin, serta Jokowi.

"Jangan kampanye," ujar Jokowi sambil tertawa.

"Gak kampanye pak," balas Agus yang sukses membuat seisi ruangan tertawa.

Kemudian, Agus menjelaskan bahwa para nelayan yang menggunakan cantrang bersyukur karena masih diperbolehkan melaut tanpa adanya penangkapan. Baginya, selama Jokowi yang menjadi presiden, maka para nelayan akan aman.

"Nelayan itu butuh fasilitas dan pembinaan. Pemasaran yang bagus. Alhamdulillah bapak mudah-mudahan jadi lagi bapak. Hidup Pak Jokowi!" kata Agus lagi dengan semangat.

"Pak Jokowi, tetep yes. Bu Susi, no. Terima kasih bapak," tambahnya sambil diikuti tawa seluruh hadirin di ruangan.

"Bapak cuma butuh masa saya. Hidup Jokowi! Hidup cantrang! Selama bapak jadi presiden, kami tetap hidup," sambungnya.

Jokowi yang mendengarkan Agus mengatakan hal itu hanya bisa tertawa melihat tingkah lakunya.

2. Salah satu pembudidaya ikan mengadu ke Jokowi tentang penertiban

Bertemu di Istana Negara, Begini Dialog Lucu Jokowi dengan NelayanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selanjutnya adalah perwakilan dari pembudidaya ikan. Dia bernama Lutfi yang mengelola budidaya ikan di Danau Jatiluhur, Purwakarta. Dalam kesempatannya, Lutfi tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk berkeluh kesah.

Ia mengatakan bahwa di Danau Jatiluhur sempat ada penertiban untuk mengosongkan tempat pembudidayaan. Lutfi katakan, penertiban itu berasal dari surat keputusan (SK) pemerintah kabupaten/kota.

"Sempat terjadi penertiban kolam jaring apung yang dikatakan intruksi pusat. Dan berasal dari SK bupati yg lama katanya harus dikosongkan. Dampaknya hampir 40 ribu jiwa. Dan akhirnya penertiban dilaksanakan dan sempat terjadi adu massa karena penertiban yang dilakukan kurang baik," kata Lutfi mengadu pada Jokowi.

"Apa yang mau ditertibkan?" tanya Jokowi.

"Tambaknya. Dan Alhamdulillah dibantu DPRD Purwakarta dan penertiban itu ditunda. Mudah-mudaban kita dapat legalitas atau izin," ujar Lutfi.

"Itu izinnya dari siapa (pembuatan budidaya)?" tanya Jokowi lagi.

"Dulu dari pemerintahan kabupaten dan pusat," jawab Lutfi.

Lanjut Lutfi, ia sampaikan bahwa penertiban dilakukan karena pendangkalan. Namun, lutfi katakan pada Jokowi, pendangkalan di Jatiluhur tidak berdampak apa-apa.

"Kami sudah melakukan pengkajian dan tidak terdampak. Kami menanamnya tiga tumpuk. Kalau pakan ikan sampai ke lantai dasar sudah habis. Jadi InsyaAllah dampaknya dari pendangkalan kami tidak sepakat," jelasnya.

Mendengar keluh kesah para nelayan, Jokowi hanya mengangguk-anggukan kepala dan mendengarkan keluhan mereka dengan sabar. Usai Agus berkeluh kesah, Jokowi pun mengatakan akan langsung menyampaikannya ke Bupati Lamongan.

"Nanti saya sampaikan ke bupati," ujar Jokowi sambil diiringi tepuk tangan para perwakilan nelayan yang hadir.

Baca Juga: Jokowi Resmi Berhentikan Zumi Zola Sebagai Gubernur Jambi

3. Perwakilan dari jaringan nelayan perempuan meminta pemerintah lakukan pemberdayaan nelayan perempuan

Bertemu di Istana Negara, Begini Dialog Lucu Jokowi dengan NelayanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ketiga, Jokowi pun meminta salah satu perwakilan dari jaringan nelayan perempuan. Kemudian, seorang wanita bernama Nurhidayah pun maju mewakili. Uniknya, Nurhidayah mengaku bahwa dirinya bukanlah seorang nelayan, melainkan hanya menemani teman-teman perempuan nelayannya, karena ia tinggal juga di pesisir pantai.

Mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Jokowi, Nurhidayah pun mengatakan bahwa para perempuan nelayan menginginkan pengakuan dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah. Ia mengatakan selama ini perempuan nelayan yang tidak diakui, maka akan kesulitan mendapatkan asuransi.

"Nangkep, nangkep," kata Jokowi sambil mendengarkan keluh kesah Nurhidayah.

"Jadi keseharian ibu apa?" tanya Jokowi.

"Keseharian saya nemenin perempuan-perempuan ini. Salah satunya ngomong-ngomong. Karena di budaya kita, perempuan masih butuh apa yang diinginkannya. Maka dengan ini pemerintah ke depan harus memastikan pemberdayaan perempuan. Gitu ya pak," jelas Nurhidayah.

"Iya, nangkep, nangkep," jawab Jokowi dengan sabar dan tersenyum.

"Jadi apa yang dimau?" tanya Jokowi lagi.

"Pemberdayaan perempuan, pelatihan-pelatihan, karena perempuan di beberapa wilayah itu susah akses informasi," ungkap Nurhidayah.

"Menterinya kan perempuan masa gak perhatiin perempuan," ucap Jokowi.

"Itu yang harus diperjuangkan karena menterinya sangat perempuan," terang Nurhidayah yang berhasil memecah tawa seisi ruangan.

4. Jokowi ingatkan para nelayan untuk memanfaatkan bank mikro dengan baik

Bertemu di Istana Negara, Begini Dialog Lucu Jokowi dengan NelayanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam pertemuannya bersama perwakilan nelayan, Jokowi mengingatkan agar para nelayan memanfaatkan bank mikro nelayan yang telah diberikan pemerintah dengan baik. Menurutnya, bank mikro tersebut harus dimanfaatkan untuk modal usaha, investasi, dan modal kerja.

"Bunganya murah 3 persen. Tapi kalau pinjem Rp300 juta, yang Rp150 juta jangan untuk mobil. Atau dapat Rp35 juta, Rp30 juta buat beli motor. Buat gagah-gagahan naik mobil, motor keluar kampung. Yang namanya pinjem hati-hati, ada konsekuensi," ucap Jokowi.

"Jadi terus akan kita kembangkan bank mikro nelayan semakin gede dan itu kita manfaatkan," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi: Abu Bakar Ba'asyir Mau Bebas, Syaratnya Harus Dipenuhi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya