Cerita Dibalik Wawancara Khusus Ma'ruf Amin soal Vonis Ahok

Ma'ruf Amin larut dalam canda ala millennial

Jakarta, IDN Times - Minggu, 25 November 2018, IDN Times mendapat kesempatan wawancara khusus dengan calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin. Sesuai janji, wawancara berlangsung di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

IDN Times mendatangi Ma'ruf yang saat itu akan menghadiri acara deklarasi Relawan Remaja (Relawan Millennial Jokowi dan Ma'ruf Amin) di Jiexpo. Di hari itu, Ma'ruf bercerita banyak hal. 

Sosok Ma'ruf Amin memang belum banyak yang tahu, terutama dari kalangan muda. Ketika Jokowi mendeklarasikan Ma'ruf sebagai pendampingnya, pencarian kata Ma'ruf menjadi yang paling populer hingga trending topic.

Di depan Kemal Palevi, pembawa acara Suara Millennials, Ma'ruf bercerita banyak hal, mulai dari hobi hingga masa lalunya di pesantren. Ma'ruf juga berkomentar tentang kasus Ahok, hingga membuat video ini viral di media sosial. Berikut cerita dibalik wawancara tersebut, hingga akhirnya Ma'ruf bersuara kasus Ahok.

Baca Juga: Terima Masukan Tim Pakar, Begini Persiapan Ma'ruf Amin Hadapi Debat

1. Hanya 15 menit waktu wawancara khusus dengan Ma'ruf Amin

Cerita Dibalik Wawancara Khusus Ma'ruf Amin soal Vonis AhokIDN Times/Reynaldi

Waktu telah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Satu jam lagi tim IDN Times akan wawancara khusus dengan Ma'ruf Amin. Agenda ini bertepatan dengan acara deklarasi Remaja untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.

IDN Times diberi waktu wawancara sebelum acara deklarasi dimulai. Mendekati pukul 14.00 WIB, kami sudah mulai menghubungi tim Ma'ruf karena akan menata kamera dan hal teknis lainnya. Saat itu, tim Ma'ruf hanya menyampaikan, "Iya, tunggu sebentar ya."

Kami masih terus menunggu tim Ma'ruf menghubungi lebih lanjut. Saat itu muncul sedikit kekhawatiran karena acara deklarasi sudah akan dimulai, tapi kami belum juga dipanggil untuk bertemu Ma'ruf. Namun, penantian pun akhirnya berakhir setelah telepon dari tim Ma'ruf berdering. Kami dipanggil untuk bertemu sang Kiai.

Mengenakan jas abu-abu, sarung, peci hitam, dan sorban putih, Kiai Ma'ruf terlihat duduk berbincang-bincang dengan beberapa orang. Lalu, saya mendatangi anak sulung Ma'ruf, Siti Ma'rifah, yang saat itu juga hadir.

Saya mencoba menyapa Ma'rifah yang tengah duduk di sebelah Kiai Ma'ruf, bersama istri ma'ruf.

"Halo Bu Ma'rifah. Saya dari IDN Times," sapaku saat itu.

Dengan ramah, Ma'rifah pun membalas sapaan saya. "Oh halo, jadi wawancaranya mau gimana nanti?" tanya dia.

"Nanti wawancaranya kayak talkshow gitu Bu. Nanti yang wawancara Kemal Palevi," jawabku.

"Oh talkshow. Ya udah, wawancara sekarang aja. Sebentar lagi acaranya mulai," kata Ma'rifah.

Karena waktu yang mepet, akhirnya kami hanya diberikan waktu 15 menit untuk wawancara. Agak khawatir memang, waktu yang diberikan cukup singkat. Meski begitu, kami tetap memulai wawancara dengan baik.

2. Ma'ruf menyambut hangat kedatangan IDN Times

Cerita Dibalik Wawancara Khusus Ma'ruf Amin soal Vonis AhokIDN Times/Panji Galih Aksoro

Sebelum memulai wawancara, saya mencoba menyapa Ma'ruf. Saya sendiri sudah sering meliput kegiatan Ma'ruf. Para wartawan yang sering meliput kegiatannya, biasanya memanggilnya dengan sebutan Abah, agar terdengar lebih akrab. Saya dan teman-teman juga memanggilnya abah.

Saat itu Ma'ruf tengah duduk sambil menunggu tim produksi IDN Times menyiapkan hal teknis. Saya mencoba mendekati Ma'ruf dan menyapanya.

"Halo Abah.. Saya Tea dari IDN Times, Bah," sapaku saat itu.

"Oh iya..iya," kata Ma'ruf sambil tersenyum membalas sapaanku.

Lalu saya memperkenalkan COO IDN Media, William Utomo, yang kala itu ikut hadir. "Bah, ini Mas William, COO IDN Media," ujarku sambil memperkenalkan William.

Ma'ruf pun menyambut William dengan ramah. Sambil berjabat tangan, Ma'ruf membalas sapaan William dengan senyum hangatnya. Selain William, saya juga memperkenalkan Kemal yang akan mewawancarai Ma'ruf.

Baru pertama kali bertemu, Kemal sudah mulai membangun chemistry dengan Ma'ruf. Dia menyampaikan, wawancaranya santai untuk dikonsumsi anak muda.

Tak berapa lama setelah semua persiapan teknis selesai, kami pun mulai mewawancarai Ma'ruf.

3. Saat Ma'ruf Amin larut dalam canda ala millennial

Cerita Dibalik Wawancara Khusus Ma'ruf Amin soal Vonis AhokIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Setelah memperkenalkan IDN Times kepada Ma'ruf, proses wawancara pun dimulai. Kemal memulai dengan baik, hingga terbangun suasana santai dan asyik. Dengan gaya bicara Kemal yang khas, Ma'ruf larut dalam tawa dan canda bersama.

"Abah paling senang olahraga apa?" tanya Kemal.

"Sepak bola," jawab Ma'ruf sambil tersenyum.

"Posisinya apa biasanya di sepak bola bah?" tanya Kemal lagi.

"Striker," jawab Ma'ruf dengan nada bangga sambil tertawa.

Jawaban Ma'ruf tersebut sontak membuat orang-orang di dalam ruangan tertawa. Suasana di dalam ruangan itu memang cukup ramai. Beberapa orang berasal dari tim dan keluarga Ma'ruf. Beberapa lagi merupakan relawannya.

Lalu, Kemal lanjut bertanya tentang pribadi dan latar belakang Ma'ruf. Mulai dari hobinya, gaya berpakaiannya, dan film favoritnya. Suasana masih santai dan diselingi gelak tawa semua orang yang ada di ruangan.

4. Suasana mendadak serius dan hening saat Ma'ruf ditanyai vonis Ahok

Cerita Dibalik Wawancara Khusus Ma'ruf Amin soal Vonis AhokIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kemudian, kami pun masuk dalam segmen pertanyaan dari netizen. Di dalam akun Instagram IDN Times, biasanya kami memang selalu bertanya kepada netizen apa yang ingin ditanyakan bila bertemu dengan tokoh A atau B.

Dan kami pun melakukan hal yang sama pada Ma'ruf Amin. Setelah diambil beberapa pertanyaan, ternyata netizen cukup banyak yang penasaran dengan kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Diketahui, Ma'ruf pernah menjadi saksi fakta dari kasus penistaan agama yang menjerat Ahok. Dalam wawancara khusus bersama Ma'ruf itu, IDN Times mencoba menanyakan tentang vonis Ahok kepada Ma'ruf.

Suasana di dalam ruangan mendadak berubah ketika Kemal mulai menyinggung tentang film A Man Called Ahok. Beberapa orang mulai terdiam dan mendengarkan dengan seksama pertanyaan yang dilontarkan oleh Kemal itu.

"Abah, sekarang kan ada film judulnya A Man Called Ahok. Abah sudah sempat lihat belum filmnya?" tanya Kemal.

"Belum. Kan saya gak pernah nonton film. Sekarang sudah gak lagi. Masa saya pakai sarung, masih nonton ke bioskop. Saya takut kalau masuk bioskop, nanti orang salaman semua itu. Malah jadi pengajian, hahaha," jawab Ma'ruf dengan derai tawa.

Kemal pun ikut tertawa mendengar candaan Ma'ruf tersebut. Semua orang juga masih ikut tertawa mendengarnya. Lalu, Kemal melanjutkan pertanyaan.

"Ngomongin soal Ahok, Abah kan pernah menjadi saksi fakta dalam kasusnya, Abah pernah menyesal gak menjadi saksi fakta Ahok saat itu?" ujar Kemal.

Suasana tiba-tiba hening. Semua orang serius mendengarkan topik yang dibahas oleh Kemal. Seakan semua menanti jawaban apa yang keluar dari bibir Ma'ruf.

"Ya tentu saja. Cuma karena terpaksa saja. Tentu saja siapa yang ingin memenjarakan orang. Tapi karena terpaksa, situasi, pada waktu prosesnya penegakan hukum, apa boleh buat. Dengan rasa terenyuh, walaupun habis itu tentu saya juga minta maaf karena memang tidak ingin menyusahkan orang," jawab Ma'ruf dengan nada dan ekspresi yang tenang. 

"Ceritanya bagaimana bisa ditunjuk sebagai saksi?" lanjut Kemal bertanya kepada Ma'ruf.

"Saksi fakta saja. Karena saya Ketum MUI dan saya yang membuat fatwanya, dan waktu itu masuk penodaan, kemudian kita sampaikan untuk diproses," terang Ma'ruf.

"Ya dihukum atau tidak, disanksi atau tidak, itu urusan pengadilan. Kita hanya menyampaikan berdasarkan apa yang kita tahu. Jadi karena itu, saya tentu ditanya kenapa sampai keluar fatwa itu oleh pengadilan. Ingin ditelusuri, benar apa tidak. Jadi itu saksi fakta," sambungnya.

Setelah pertanyaan terkait topik Ahok, Kemal kemudian melanjutkannya dengan beberapa pertanyaan lainnya, seperti tentang Perda Syariah, diskriminasi di Indonesia, dan pesan Ma'ruf kepada millennials.

Proses shooting tak berlangsung lama. Hanya sekitar 20 menit lamanya. Namun semuanya berjalan lancar. Keluarga Ma'ruf juga cukup ramah. Ma'ruf pun menyambut kami dengan ramah dan hangat.

5. Video pernyataan Ma'ruf tentang vonis Ahok sudah dilihat lebih dari 160 ribu kali

https://www.youtube.com/embed/p2mwDDDb_x0

Hingga kini, video wawancara khusus IDN Times dengan Ma'ruf tentang vonis Ahok sudah dilihat lebih dari 160 ribu kali. Komentar pun mencapi 1.000 lebih. Dari situ terlihat antusias masyarakat cukup besar untuk mengetahui pernyataan Ma'ruf soal kasus Ahok.

Ya, meski ada yang pro dan kontra terkait pernyataan Ahok, namun semua diserahkan kembali kepada masyarakat. Dan semoga wawancara tersebut bisa menjawab rasa penasaran masyarakat tentang vonis yang menjerat Ahok.

Baca Juga: Jelang Debat, Karding Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Ma'ruf Amin 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya