Diklaim Gabung Kubu Prabowo, PDIP: Kwik Kian Gie Sudah di Luar Partai

Belum ada komentar dari Kwik Kian Gie

Jakarta, IDN Times - Bakal calon Presiden Prabowo Subianto mengklaim kader PDI Perjuangan (PDIP) Kwik Kian Gie segera bergabung dengan tim pemenangannya. Namun, hingga kini Kwik belum mengomentari klaim Prabowo tersebut.

Tanggapan justru datang dari Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah. Ia mengatakan sejak 2005 Kwik Kian Gie tidak lagi berkomunikasi dengan PDIP. 

1. Kwin Kian Gie sudah di luar sistem PDIP

Diklaim Gabung Kubu Prabowo, PDIP: Kwik Kian Gie Sudah di Luar PartaiANTARA FOTO

Basarah mengatakan tak adanya komunikasi yang intens antara Kwik Kian Gie dengan partai membuat Kwik kini terlempar dari ring dalam PDI Perjuangan.

"Jadi dalam beberapa tahun yang sudah cukup lama ini, Pak Kwik memang katakanlah sudah berada di luar sistem kepartaian PDIP," ujar Basarah di Gedung DPR RI, Kamis (13/9).

Menurutnya, kalau memang Kwik nantinya bergabung dengan kubu Prabowo, maka hal itu adalah sikap pribadinya.

"Jadi tidak ada kewajiban konstitusional organisasi bagi Pak Kwik untuk melapor, apalagi meminta persetujuan kepada PDIP secara institusional," tambah dia.

Baca Juga: Prabowo Klaim Kwik Kian Gie Bergabung ke Kubunya, Ini Kata PDIP

2. Kwik tak dianggap sebagai kader PDIP lagi

Diklaim Gabung Kubu Prabowo, PDIP: Kwik Kian Gie Sudah di Luar PartaiIDN Times/Fitang Budhi Adhitya

Basarah pun menjelaskan bahwa secara resmi belum ada pernyataan tertulis dari Kwik mengundurkan diri. Namun, karena sikapnya sudah berbeda dari partai, Basarah menegaskan bahwa Kwik sudah tidak dianggap sebagai kader.

"Ketika secara politik mengambil garis politik yang berbeda dengan garis partai, maka secara substansi beliau bukan lagi kader," tegas Basarah.

3. Tidak mengikuti sikap resmi partai, alasan Kwik tak dianggap sebagai kader

Diklaim Gabung Kubu Prabowo, PDIP: Kwik Kian Gie Sudah di Luar PartaiPDIP daftarkan bacaleg ke KPU (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Basarah mengatakan kader partai harus mengikuti sikap resmi partai. Apabila tidak, maka yang bersangkutan tidak bisa disebut sebagai kader partai.

"Barang siapa yang tidak mendukung agenda resmi PDIP mengusung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf berarti dia telah meletakkan diri dalam posisi politik, bukan kader," ucapnya.

Baca Juga: Begini Hubungan Prabowo-Kwik Kian Gie, Sudah Dekat Sejak Awal 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya